Chapter 17

72 2 0
                                    

Even though pretening to smile without knowing why.. Truthfully I want to cry, you look into my eyes.




5 Tahun Kemudian

"Dimana selang oksigennya?!" Teriak seorang wanita dengan kepanikan yang luar biasa. Bagaimana tidak? Pasalnya, wanita yang diketahui seorang Dokter ini telah menyuruh asistennya untuk mengambil selang oksigen daritadi tapi belum juga datang.

Tak lama sang asistenpun datang dengan selang oksigen ditangannya lalu diberikan kepada Dokter itu. Dokter tersebut langsung memasang selang oksigen pada seorang anak kecil yang terbaring tak berdaya diranjang Rumah Sakit.

Selalu begini situasi di Rumah Sakit. Baik Dokter maupun perawat tanpa lelah menangani pasien-pasiennya. Terutama untuk Dokter bedah seperti Jung Narin.

Kini ia benar-benar disibukkan untuk menangani pasien korban kecelakaan siang tadi.

-skip-

Narin berjalan keluar dari ruang operasi. Tampak dua orang yang notabenenya orangtua si pasien langsung berdiri menghampiri Narin dengan wajah cemas.

"Dokter, bagaimana keadaan anak saya?" Panik sang Ibu yang mulai terisak.

"Iya, bagaimana kondisi anak kami?" Suami wanita itu ikut panik sembari memegang tubuh istrinya.

"Kondisi pasien saat ini sedang kritis. Benturan dikepalanya sangat kuat sehingga pasien mengeluarkan banyak darah. Untungnya pasien segera dilarikan ke Rumah Sakit, jika terlambat sedikit saja pasti akan fatal. Tapi pasien sudah dipindahkan ke ruang ICU." Jelas Narin

Wanita paruh baya yang berada dihadapannya tersebut tak kuasa menahan tangisnya begitu mendengar kondisi anaknya yang kritis.

"Apa boleh kami melihatnya?" Kata sang Ayah.

"Iya silahkan."

Kedua pasangan tersebutpun bergegas menemui sang buah hati. Selalu kondisi seperti ini yang membuatnya merasa sedih. Pernah suatu hari ia mengoperasi seorang pasien pengidap kanker, tapi nyawanya tak tertolong. Dan suasana saat itu benar-benar membuatnya sedih hingga tak kuasa menahan tangisnya.

"Dokter Jung!" Panggil seorang wanita yang memakai jas sama ketika Narin hendak menuju ruangannya.

"Iya? Ada apa?"

"Kau dipanggil oleh Dokter Smith."

Narin mengernyit. Ia heran kenapa Dokter Kepala itu memanggilnya?

"Dokter Smith? Ada apa memangnya?"

"Aku rasa kau akan dipindah tugaskan." Sahut wanita ber-name tag Sophie itu.

"Apa? Kalau begitu aku pergi dulu. Terima kasih Dokter Sophie."

Wanita bernama Sophie itu mengangguk membiarkan Narin pergi menemui sang Ketua.


♡♡♡


"Jadi saya akan dipindah-tugaskan, Dokter?" Ucap Narin spontan.

Pria berkacamata itu mengangguk. "Iya. Dan kamu akan saya pindah tugaskan ke negaramu, Korea." Sahut Dokter yang bernama Smith itu.

Difficult Of Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang