Chapter 15

88 4 2
                                    

'You awaken my sleeping heart, but you also made me crush.'


WONWOO POV.


Malam ini hujan sangat deras, untung aku membawa payung. Meskipun hanya satu, tapi lumayan bisa membawaku dan Narin ke halte.

Sudah lama aku tak bertemu dengannya karena kegiatanku. Tapi sekarang aku senang bertemu dengannya lagi, walaupun tampaknya ia sedang dalam keadaan hati yang buruk.

Aku merasa ia begitu. Sedari tadi Narin hanya terdiam dengan tatapan matanya yang marah.

"Kau baik-baik saja?" Tanyaku sembari menghampirinya yang sedang duduk lalu duduk disamping Narin.

"Aku selalu baik-baik saja."

Terdengar dari nadanya dia tidak baik-baik saja. Apa terjadi sesuatu? Dimana pria itu?

"Kau hanya sendiri? Tadi kulihat kau keluar dari bioskop?"

Dia langsung menatapku tajam. Aku cukup tersentak karenanya. Tapi sedetik kemudian Narin menurunkan pandangannya menjadi tatapan sendu.

"Sebenarnya aku janjian dengan seseorang."
 
Narin memulai ceritanya. Aku tahu.

"Lalu mengapa kau hanya sendiri?" Tanyaku tak sabar

"Dia tak datang. Dan bodohnya lagi, aku mau saja menunggunya selama berjam-jam. Bahkan ia sama sekali tak mengabariku. Berengsek memang." Ungkapnya

Aku tertegun. Jadi pria itu tak datang? Kemana perginya dia? Bukankah ia sudah janjian dengannya? Berengsek! Apa ia sengaja mempermainkannya?

"Siapa?" Kataku pura-pura tidak tahu.

"Teman"

"Pria?"

"...Bukan. Hanya teman biasa." Jawabnya.

Aku menatapnya dalam diam. Benarkah? Hanya teman biasa? Tapi rasanya aneh. Kenapa Narin mau berada dalam gedung itu berjam-jam hanya untuk menunggunya?

"Lain kali, baik temanmu ataupun bukan, jika nanti ada yang mengajak janjian lagi, kau harus memastikannya. Jangan sampai hal ini terulang lagi." Mendengar ucapanku Narin langsung menoleh padaku.

Kami bertemu pandang satu sama lain. Aku harap waktu berhenti sekarang juga. Aku tak ingin melepaskan pandangan ini darinya. Jung Narin, aku sangat merindukanmu.

Narin melepaskan kontak mata kami ketika bus sudah datang.

"Aku duluan." Ujarnya sambil bangkit dan segera menaiki bus.

Aku dapat melihatnya dikaca jendela. Ia kembali memandang kearahku dan...tersenyum.

Bus yang ia naiki pun meluncur pergi menerobos derasnya hujan malam ini.

"Sudah selesai. Kami juga sudah kembali ke dorm. Bagaimana? Ayolah, Narin-ah. Hm?"

Aku ingat jelas waktu tadi, saat aku tak sengaja mendengar percakapannya, dia janjian dengan seseorang. Dan dia menyebut nama Narin.

Jika ia tidak datang menemuinya, lantas kemana pria itu pergi?

Kim Mingyu berengsek!


♡♡♡


Kesabaranku sudah mulai habis. Kedua tanganku mengepal kuat, ingin sekali aku menghajarnya saat ini juga.

Sialan! Bisa-bisanya Mingyu mempermainkan gadis itu. Sudah kukatakan padanya untuk tidak menemui Nari lagi.

Difficult Of Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang