Chapter 18

65 2 0
                                    

'Ketika cinta itu datang... Mungkin aku belum merasakan apapun.
Tetapi ketika cinta itu pergi, aku baru tersadar.. betapa berartinya cinta itu.'






"Lama tidak bertemu"

Jantungku serasa berhenti berdegup. Nafasku jadi tak beraturan. Suara itu, tiba-tiba menghentikan langkahku.

"Bagaimana kabarmu?"

Ya Tuhan, takdir macam apa lagi ini? Bagaimana bisa dengan mudahnya kami bertemu? Dan aku tak bisa mengatakan apapun. Bibirku membeku untuk sekedar mengucapkan kata-kata.

"Jung Narin-ssi!"

Keheningan kami terpecah saat Jaehyun memanggilku dari kejauhan. Untung Jaehyun muncul, aku langsung pergi menghampiri Jaehyun dan meninggalkan pria itu tanpa sepatah katapun.

.

"Kau tidak apa-apa?" Suara Jaehyun memecahkan lamunanku.

"Hah?"

"Daritadi kau hanya melamun. Apa ada masalah? Dan.. siapa pria tadi?" Tanyanya sembari menyetir.

Aku mengatur nafasku pelan. Sungguh, perasaanku masih saja campur aduk sejak tadi.

"Tidak, bukan siapa-siapa. Fokus saja untuk menyetir." Seruku.

♡♡♡

AUTHOR POV.

Mingyu masih terdiam disana. Kali ini ia terduduk dikursi taman yang Narin duduki tadi. Otaknya terfokus pada Narin. Sebenci itukah Narin padanya hingga pergi begitu saja tanpa memandangnya lagi? Bahkan membalas ucapannyapun tidak.

Perasaannya sangat sedih, apalagi ketika melihat Narin pergi bersama pria itu, hatinya begitu terluka. Harusnya Mingyu membencinya saat ada kesesempatan--selama lima tahun--untuk melupakannya.

"Aku tidak menjalani hidup seperti yang kau inginkan, aku tidak bisa puas dengan apapun dalam hidupku sekarang. Aku mencoba untuk membencimu ratusan bahkan ribuan kali.." gumamnya pada dirinya sendiri. "Tapi bodohnya aku tetap tidak bisa melakukannya. Apa aku salah?"

Seiring berjalannya waktu, penyesalanku menjadi terlalu dalam.

Aku sudah jatuh dan berjuang untuk keluar.

Mengapa aku kehilangan kekuatan?
Kau pergi dan mulai menyusut menjadi satu titik.
Aku berharap titik itu akan kembali di depanku.
Dan menjadi dirimu.

Jika aku sekuat tenaga memanggil namamu, apakah kita bisa bertemu seperti hari itu lagi?

♡♡♡

Aku menutup pintu kamar. Tiba-tiba saja aku terjatuh terkulai lemas. Kakiku tak sanggup menopang tubuhku yang ingin rubuh kala itu juga. Aku tak tahan lagi dengan beban dalam pikiranku.

Sudah lama aku hidup tanpa mengingatnya. Aku berusaha keras untuk menghapus tentangnya. Tapi ketika aku melihatmu, aku merasa dunia seperti telah berhenti.

Mingyu jelas muncul dihadapanku. Ingin rasanya aku memeluknya dan berkata bahwa aku sangat merindukannya ketika itu juga. Tetapi rasa terkejutku sangat kuat hingga aku tak bisa apa-apa dan memilih untuk pergi.

Difficult Of Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang