Kadang Aku Merindukan Lara

278 8 0
                                    

Kadang aku merindukan lara, Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kadang aku merindukan lara, Tuhan...

Merindukan saat sembilu mencabik luka

Di rawannya hati

Pedihnya mengucurkan darah

Perihnya menyemburatkan nanah

Sakitnya menggigit

Bekunya menggigilkan

Panasnya menyengat

Menimbun dendam dalam ketakberdayaan

Menggertak amarah dalam kemurkaan

Menyimpan dengki dalam keputusasaan

Kadang aku merindukan lara, Tuhan...

Karena dalam kepedihan kunikmati syahdunya khusyuk

Saat dahi menyentuh sajadah terendah

Karena dalam keperihan kunikmati sendunya tangis

Saat pengaduan tumpah ruah dalam doa

Karena dalam kesakitan kunikmati kemesraan

Saat sujud runtuh dalam kepasrahan

Karena dalam kebekuan kunikmati kehangatan

Betapa Engkau benar sedekat urat leher

Karena dalam ketakberdayaan kunikmati hiburan

Saat memuji kesucian dan kerahmanan

Karena dalam kemurkaan kunikmati pengampunan

Saat mengakui dosa dan segala kelemahan

Karena dalam keputusasaan kunikmati pengharapan

Saat mengagungkan kebesaran dan kerahiman

Kadang aku merindukan lara, Tuhan...

Karena dalam ketipisan iman

Hanya ketika itu aku merasa demikian dekat dengan-Mu

(Saat bahagia aku justru jauh dari-Mu

Maafkan, Tuhan...!)

Banjarmasin, 29 Juni 2009 Pukul 13:40 Wita

==========================

Terimakasih banyak bagi yang sudah membaca dan menyukai puisi-puisi ini. Semoga bermanfaat dan memberi inspirasi.

Bila ada yang berminat mendapatkan buku kumpulan puisi versi cetak selengkapnya, bisa langsung ke sini

http://nulisbuku.com/books/view_book/8246/doa-luka-dan-cinta

Doa, Luka, dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang