Hari terus berganti, keanehan demi keanehan terus terjadi di sekolah. Kecurigaanku semakin kuat saat tiba-tiba kami, para guru dipanggil menghadap Kakashi-san. Rapat.
" Atas semua laporan yang ku terima belakangan, Hyuuga-sensei aku melarangmu membawa hewan apapun ke sekolah " ucap Kakashi-san.
Semua hanya diam tak menjawab. Hyuuga-san pun hanya menunduk menahan isaknya.
" Termasuk Mako, tak terkecuali " lanjut Kakashi-san.
Deg
Aku lantas menatap Kakashi-san juga Hyuuga-san yang mulai menangis.
" Tapi bukankah Mako sudah di sekolah ini sejak dulu dan dia belum pernah melukai siapapun " bantahku.
" Memang benar, tapi banyak siswa yang masih ketakutan padanya "
" Itu karna mereka baru pertama kali melihatnya, tapi yang sudah terbiasa mereka biasa saja kan "
" Memang benar "
" Lalu melarang Mako itu tidak beralasan "
" Tenangkan dirimu Sasuke "
" Tidak, kau membuat peraturan yang aneh Kakashi-san, aku tidak bisa menerimanya "
" Hanya kau "
" Ha? "
" Yang lain setuju dengan peraturanku "
Aku lantas melihat sekitarku. Semua diam menunduk tak bersuara. Apa-apaan ini?
" Mako tidak pernah melukai kalian kan? " tanyaku.
Semua membuang muka tak menjawab.
" Oi " ucapku.
" Mo-i Sasuke "
" Kakashi-san kau- "
Ssrrtt
Hyuuga-san bangkit dari tempatnya dan berlari keluar ruangan.
" Hyuuga-san "
Berapa kalipun ku panggil dia tetap tak berhenti.
" Tsk "
" Keputusanku sudah bulat, rapat hari ini selesai "
Semua keluar ruangan meninggalkanku bersama Kakashi-san.
" Sumana " ucap Kakashi-san sebelum keluar.
Duk
Aku memukul meja itu. Kesal. Kenapa Kakashi-san tiba-tiba mengeluarkan peraturan yang tidak beralasan. Aku bahkan tak bisa membantu Hyuuga-san. Menjengkelkan.
Sejak rapat berakhir hingga sore saat aku hampir selesai dengan kelas Kendo. Hyuuga-san belum juga menampakkan wajahnya.
Aku lantas menghubungi ponselnya.
" Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif "
Berapa kalipun ku hubungi tak pernah ada jawaban. aku mulai khawatir dengan keadaannya. Ku coba mencari didalam gedung hingga halaman sekolah. Tapi tak juga menemukannya.
Ssrrrttt
" Ternyata kau benar disini " batinku.
Ku temukan Hyuuga-san dibalik tumpukan alat olah raga. Menangis ditemani Mako disampingnya.
Aku berlutut di depannya.
" Hyuu- "
Greb
Dia memelukku hingga aku jatuh duduk.
" Hyuuga.. san? "
" Kowai.. kowai.. "
" Ada yang mengancammu? Ada yang menerormu? Ha? katakan padaku Hyuuga-san "
Dia terus mengusap-usap wajahnyad di dadaku.
Untuk sesaat ku biarkan dia pada posisi ini hingga tenang. Meski aku ingin membalas peluknya, nyatanya aku hanya diam membatu.
Karna kau tau, sedikit saja aku berbuat kesalahan sekarang. Mako siap melahapku kapan saja.
Dan saat dia sudah merasa lebih tenang. Dia mengusap air matanya. Lalu mulai bercerita padaku tentang kisah masa lalunya.
" Saat itu usiaku 5 tahun, aku yang rapuh selalu mendapat perlakukan kasar dari teman-temanku baik pria maupun wanita. Tak pernah seharipun aku pulang sekolah tanpa menangis. Lalu suatu ketika ayahku pulang membawa seekor anjing kecil "
Bisa ku tebak bahwa itu adalah Mako, bodyguardmu.
" Mako sudah bersamaku sejak aku kecil, kemanapun aku pergi selalu ada Mako disampingku. Dialah yang selalu melindungiku. Tak pernah seharipun ku lewati tanpa Mako karna aku takut. Semua yang telah ku alami sejak kecil menjadi trauma tersendiri bagiku " lanjutnya.
" Aku mengerti "
Hening. Mako pun hanya diam menunduk mendengar ceritanya.
" Mungkin sebaiknya aku berhenti mengajar saja "
Deg
" Apa yang kau katakan Hyuuga-san "
Aku tak mungkin membiarkanya pergi karna masalah ini.
" Aku tak mungkin bisa tanpa Mako "
" Tapi waktu itu kau bisa "
" Itu karna aku datang jam 5 pagi "
" Jam 5 pagi? "
" Aku tak punya cukup rasa percaya diri untuk menghadapi orang-orang tanpa Mako "
Air matanya kembali menitik.
" Dengar, kau sudah dewasa tidak mungkin ada yang menyakitimu "
Dia diam memalingkan wajahnya.
" Mako bukan segalanya, kau pati bisa Hyuuga-san.. aku yakin "
Dia masih diam hanya menatap Mako disampingnya.
" Sekarang pulanglah "
Diapun bangkit, berjalan gontai keluar ruangan. Aku masih disini, menikmati harum tubuhnya yang menempel di dadaku. Hentai.
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - Love Story
FanfictionAku terus menahan semua yang ada di hati dan pikiranku. Mencoba tersenyum di depannya meski tidak tulus. Badai.. Ada badai di hatiku yang berkecamuk. Begitu menyakitkan, membuatku muak. Aku tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Kenapa sak...