Sudah 2 hari berlalu sejak peraturan baru dibuat. Hyuuga-san masih ke sekolah seperti biasa. Meski selalu murung disetiap waktu.
" Hyuuga-san kau belum pulang? "
" Masih ada yang harus ku selesaikan "
" Aku duluan "
" Hm "
Aku langsung meluncur dengan motorku. Pulang.
Kurasa semua masih berjalan normal meski tidak ada Mako lagi disini. Hyuuga-san juga sudah berjuang untuk bisa ke Sekolah tanpa Mako.
Mungkin aku bisa sedikit tenang sekarang.
Esok harinya disekolah. Tiba-tiba Hyuuga-san tidak masuk. Aku terus berpikir positif. Mungkin dia sedang ada urusan.
Lalu besoknya lagi.
" Hyuuga-sensei tidak masuk lagi ya "
" Sepertinya begitu "
Keributan di ruangan ini menggangguku. Sudah dua hari Hyuuga-san tidak masuk tanpa alasan yang jelas.
" Aku akan mengunjungi apartemennya nanti " batinku.
Dan ketika sekolah usai aku langsung menuju apartemen Hyuuga-san.
Ting..tong..
Guk!
Suara dari dalam. Jangan bilang Mako yang membuka pintu ini.
Ting..tong..
Guk!
Yappari.
" Mako ini aku Uchiha Sasuke " ucapku.
Tak ada jawaban apapun dari dalam. Bahkan pintu inipun tak terbuka meski sedikit.
Cklek
" Ah Hyuuga- "
Aku langsung diam saat ku lihat bukan dia yang membuka pintu itu.
" Dare? " ucapnya.
Seorang pria dirumah Hyuuga-san!
" Aku Uchiha Sasuke, kami mengajar di sekolah yang sama "
Pria itu pun mempersilahkan aku masuk ke dalam.
" Aku ingin melihat keadaan Hyuuga-san karna sudah dua hari ini dia tidak datang ke sekolah "
" Sebelumnya perkenalkan, aku Neji sepupunya "
" Ha-i "
" Dua hari yang lalu aku mendapat telpon dari Hinata, suaranya gemetar ketakutan dia memintaku datang kesini "
Aku diam menyimak ceritanya.
" Saat aku datang dia sudah dalam keadaan kacau memeluk ku sambil berteriak kowai.. kowai.. aku sendiri tidak mengerti maksudnya "
" Masaka.. " batinku.
" Boleh aku melihatnya? " tanyaku.
" itu kamarnya, dia sudah mengurung diri sejak kemarin "
Aku berjalan menuju kamar Hyuuga-san.
Tok.. tok..
" Hyuuga-san, ini aku Uchiha Sasuke "
Tak ada jawaban dari dalam. Kamarnya juga tidak dikunci.
Tok.. tok..
" Maaf aku masuk Hyuuga-san "
Gelap. Hanya cahaya bulan yang memaksa masuk dari balik tirai malam itu. Ku lihat sekeliling, tak tampak keberadaannya.
" Hyuuga-san "
Dan pencarianku terhenti saat ku lihat di sudut ruangan ada sosok yang menjengkelkan. Mako.
" Mako, dima- "
Aku langsung berhenti saat ku lihat ada Hyuuga-san di belakang Mako. Duduk dibawah, menutup tubuhnya dengan selimut tebal.
" Hyuuga-san? "
Perlahan aku mendekatinya. Dan ikut bersimpuh di lantai.
" Hyuuga-san kau baik-baik saja? "
Mako lantas menghindar membiarkanku bicara pada Hyuuga-san.
" Hyuuga-san "
Tanganku coba meraih selimut itu.
Plak
Dia menampik tanganku.
" Kau bohong.. kau pembohong.. " serunya.
Aku cukup terkejut melihat sikapnya.
" Aku bohong tentang apa? "
" Kau bilang semua akan baik-baik saja, kau bohong "
Sudah ku duga. Dia pasti digoda oleh pria-pria bejat di jalan.
" Dengar Hyuuga-san.. "
" Aku takut.. aku takut.. "
Dia menutup wajahnya. Air matanya kembali mengalir, tangannya pun bergetar.
" Hyuuga-san maafkan aku "
" Aku tidak mau keluar lagi.. aku tidak mau.. "
" Jangan begitu Hyuuga-san "
" Kau bilang aku gadis berani, kau bilang semua akan baik-baik saja "
Ekspresinya berubah seolah menantangku.
" Memang semua akan baik-baik saja "
" Kau mengatakan hal yang sama padaku saat memintaku menyatakan cinta pada Naruto-kun tapi apa yang terjadi.. "
" Dengar Hyuuga-san kalau itu.. "
" Kau juga bilang tak akan ada yang menyakitiku lagi, mana buktinya.. "
" Hyuuga-san aku- "
" Kau pembohong.. aku membencimu "
Deg
Dia terus memotong pembicaraanku dan ini membuatku kesal. Ku tarik kedua lengannya. Membuka selimut di tubuhnya.
" Dengar, kau tak bisa selamanya mengandalkan Mako "
Dia diam melihatku. Matanya sembab. Sedih rasanya melihat keadaannya saat ini.
" Bagaimana kalau dia mati? Apa kau mau ikut mati juga? "
Plak
Sebuah tamparan mendarat di pipiku.
" Mako tidak mungkin meninggalkanku "
" Kau pikir Mako bisa hidup selamanya? Kau dewa ha? "
Pikiran Hyuuga-san jelas lebih kacau dari keadaannya sekarang.
Dia tersungkur di lantai. Menangis sejadinya. Beberapa saat setelah itu saat dia sudah sedikit lebih tenang.
" Kembalilah ke sekolah "
" Aku tidak bisa.. aku takut.. "
" Kau ingat apa yang kukatakan padamu saat Sakura datang ke sekolah? "
Dia diam menatapku.
" Ijinkan aku melindungimu " lanjutku.
Dia terus menatapku sambil menahan isaknya.
" Hm? "
Setelah beberapa saat akhirnya dia pasrah.
Sejak saat itu, kegiatan harian ku bertambah lagi. Aku harus menjemputnya setiap pagi dan mengantarnya pulang saat usai jam sekolah.
Meski begitu aku senang bisa membuatnya kembali ke sekolah.
Tapi sampai kapan aku jadi pengganti Mako?
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - Love Story
ФанфикAku terus menahan semua yang ada di hati dan pikiranku. Mencoba tersenyum di depannya meski tidak tulus. Badai.. Ada badai di hatiku yang berkecamuk. Begitu menyakitkan, membuatku muak. Aku tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Kenapa sak...