Tertunda

1.8K 168 16
                                    

Sudah dua hari sejak Hyuuga-san mulai tinggal disini. Agak canggung setiap kali bertemu atau melihatnya di sekitarku selain di sekolah.

" Mau jalan-jalan? " ajakku.

" Hm " angguknya.

Kami berjalan bersama Mako juga Koro. Cuaca mulai dingin bahkan di siang hari meski salju belum juga turun.

Setelah puas jalan-jalan kami berhenti di sebuah bangku taman pinggir kota.

" Aku akan beli minuman hangat " ucapku.

Aku berjalan ke sebuah toko tak jauh dari tempat itu dan membeli minuman hangat juga beberapa cemilan.

" Uchiha-sensei.. hmm.. sebenarnya.. ada yang ingin kutanyakan "

" Nani? "

" Te-tentang pernyataanmu waktu itu "

" Pernyataan? "

" Ha-i "

" Tentang apa? "

" Sss..ss..su..suki.. "

Brrrttt

Astaga aku lupa!

" Kau tidak apa-apa? "

" Ah ya, aku hanya sedikit terkejut "

" Gomennasai Uchiha-sensei "

" Ah iie.. mm.. tentang itu ya.. "

" Ha...i.. " suaranya merendah seketika.

Jujur! tapi itu terlalu memalukan bagiku. Bohong! apanya yang bohong, aku memang menyukainya dengan atau tanpa ancaman dari siapapun.

Duh.. apa yang harus ku katakan padanya.

" Uchiha-sensei? "

" Ah ya.. ya itu benar " ucapku memalingkan wajah.

" Benar? "

Aku kembali salah tingkah sendiri. Bagaimana caraku menyampaikannya?

Pat!

Aku menoleh pada Mako, dia menatapku sesaat kemudian menghindar bersama Koro. Membiarkan aku dan Hyuuga-san berdua disana.

Nice Mako!

" Ehem.. gomen Hyuuga-san.. aku hanya tak tau harus memulai darimana "

" Hm " angguknya.

Sebenarnya bagaimana cara menyatakan cinta yang benar? Saat bersama Sakura, dia yang menyatakan padaku. Kini..

" Dingin ya.. " alihku menghilangkan rasa gugup.

" Hm " angguknya.

Situasi canggung kembail terasa. Bahkan lebih.

" Ehem.. Hyuuga-san.. "

" Hm? "

Lavender itu bertemu dengan onyx ku. Hening.

Blush

Aku lantas memalingkan wajahku.

Plak

Ku tampar pipiku beberapa kali untuk menghilangkan rona ini. Aku tak menyangka menyatakan cinta lebih sulit dari pada ikut turnamen beladiri.

Saat aku mulai tenang aku kembali menatapnya. Kali ini aku pasti bisa!

Ku pegang perlahan jemarinya. Tak ada perlawanan darinya. Maka ku teruskan menggenggam kedua tangannya. Dia hanya sedikit menunduk.

" Hyuuga-san.. aku menyukaimu.. sejak pertama kita bertemu "

Tak ada jawaban apapun darinya.

" Aku ingin melindungimu.. menjagamu.. dan selalu ada untukmu " lanjutku.

Dia masih diam menyembunyikan wajahnya dibalik surai panjang itu.

" Meski dengan bersamamu nyawaku bisa melayang kapan saja "

Dia menatap onyx ku cepat.

" Tapi aku tidak keberatan " lanjutku.

Dia masih diam membisu. Menatap ku dengan lavendernya yang mulai berlinang.

" Maaf.. "

Deg

" Maaf kalau aku selalu menyusahkanmu.. Uchiha-sensei "

Dia menampakkan wajah sedihnya.

" Hey.. "

Ku raih dagunya dengan lembut.

" Bukankah aku bilang aku tidak keberatan "

Hening. Kami hanya saling tatap. Perlahan akupun semakin mendekat dengannya. Dia masih diam menatap lekat onyx ku.

Dan saat kami sudah beanr-benar dekat..

Bruk

" Ah.. " suara Hyuuga-san.

Sebuah bola salju melayang tepat mengenai wajah Hyuuga-san. Aku mendelik melihatnya dan mencari sumbernya.

" Bukankah sudah ku katakan bahwa kita pasti akan bersama lagi Sasuke "

Aku lantas bangkit dari tempatku.

" Ah.. " rintih Hyuuga-san.

Aku kembali duduk dan melihat keadaan Hyuuga-san. Pipinya memerah, pukulan bola salju itu meninggalkan bekas.

Emosiku memuncak. Aku tak bisa lagi bersabar menangani wanita itu.

Saat aku mulai mendekat, beberapa pria datang dan menjadi tameng Sakura. Tak butuh waktu lama untuk menangani mereka.

Beberapa saat kemudian semua sudah terkapar tak berdaya.

" Apa kau lupa kalau aku menguasai beberapa teknik beladiri.. Sakura.. "

Aku berlari kearahnya. Mencengkram dagunya hingga dia merintih.

" Hentikan Sasuke "

Aku menoleh ke arah suara.

" Kakashi-san? "

" Mo-i "

Tangan Kakashi-san memegangku. Lalu ku lepaskan Sakura.

" Haruno Sakura.. kau dinyatakan bersalah atas tindakanmu mengancam juga membahayakan nyawa Sasuke dan Hinata " ucap Kakashi-san.

" Tidak.. bukan aku.. "

" Bawa dia "

Beberapa orang yang datang bersama Kakashi-san lantas membawanya juga orang-orang yang terkapar disana.

" Kalau begitu aku pergi "

" Ha-i "

" Ah Sasuke "

" Hn? "

" Kalau kau butuh saran kau bisa meminta padaku "

" Saran? "

" Untuk melamar Hinata "

Blush

" Aku tidak butuh saran mu "

Aku berlalu meninggalkan Kakashi-san. Melamar... baka!

~Skip~

SasuHina - Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang