Jam menunjukkan pukul 4 sore. Sudah hampir sejam lebih bel pulang terdengar. Tetapi Rara masih berdiam diri di perpustakaan. Padahal setengah jam lagi perpustakaan tutup.Rara sudah menghubungin Mingyu untuk menyuruhnya pulang duluan dengan alasan kerja kelompok. Saat ini Rara cuma mau menyendiri. Dia kalo lagi ada masalah suka menyendiri.
"Dek, perpus nya mau dikunci"
Mata Rara melirik nametag tepat di sebelah kanan seragam orang itu.
Narendra Taeyong Dentama.
Ah tentu saja Rara kenal, dia kakak kelas tingkat akhir yang suka jaga perpus.
Rara berdiri kikuk "Iya kak, kalo gitu saya permisi dulu" katanya sopan.
Kakinya berjalan menuju kelasnya untuk mengambil tas dan juga barang-barangnya. Betapa terkejutnya Rara melihat cowok duduk di mejanya dengan menenteng tas miliknya.
"Kak Wonwoo?" panggilnya membuat yang punya nama menoleh.
Wonwoo berdiri menghela nafas lalu berjalan menghampiri Rara "Dari mana ra? Kata Mingyu lo kerja kelompok tapi gue tanya temen kelas lo katanya gak ada tugas kerja kelompok. Gue hubungin tapi hp lo mati" cerocosnya.
"Kakak kenapa sih kayak gini?!" bentak Rara dengan mata berkaca-kaca. Dia heran sama Wonwoo yang akhir-akhir ini memperlakukannya spesial. Rara gak mau salah mengartikan kebaikan Wonwoo.
Cukup Hoshi aja yang selama ini baik ke dia. Yang bikin Rara baper, yang bikin Rara galau setelah tau ternyata Hoshi sayangnya sama Yuna. Bukan sama dia.
"Seharusnya lo tau ra!" bentak Wonwoo.
"Seharusnya lo ngerti kalo gue khawatir sama lo." nada biacara Wonwoo mulai melemah.
Wonwoo menarik tubuh Rara ke dalam pelukannya "Jahat..." lirih Rara lalu menangis. "Kak hoshi jahat.."
Berkali-kali Wonwoo menghela nafasnya. Nyesek? Ya jelas. Siapa sih yang gak nyesek ngeliat orang yang dia sayang nangisin orang lain?
Diam-diam Rara membalas pelukan Wonwoo. Untuk kali ini aja Rara mau menangis sepuasnya.
"Cuma hari ini lo boleh nangis in cowok kayak dia." kata Wonwoo menghelus rambut Rara "Gue.... gue gak bisa liat lo nangis kayak gini" gumam Wonwoo.
Mendadak Rara tertawa kecil "Apaan sih kak, lebay banget"
"Dihh ketawa, gue serius kali"
Rara ngelepasin pelukan Wonwoo. .
"Gak usah ngegombal kak yaelah gak bisa nangis kan" Rara masih nangis sambil ketawa.
"Bilang aja baper"
Hmmm.. Dikit
"Ihhhh enggak! Gue gak baper! "
"Gak usah bohong ra, tuh liat muka lo merah" ledek Wonwoo.
Rara mukul badannya Wonwoo. Mungkin sekarang hobi baru Rara mukul badannya Wonwoo.
"Aduhh duhh sakit ra... "
"Habis kakak sih? Dibilangin gue gak baper!"
"Nah nah bohong lagi kan"
"En..ggak!"
"Bohong"
"Gak!"
"Bohong"
"Gak"
Wonwoo memutar bola matanya malas "Gitu ae trus smpe mingyu putih"
Lah?
"Napa jadi bawa-bawa abang gue?!"
"Lupakan. Mendingan ayo pulang, gue anter. Mampir ke kamar mandi dulu tapi. Cuci muka. Jelek banget sumpah trus--"
"GUE KAGAK JELE--"
"Trus klo ngomong jangan teriak-teriak. Itu mulut apa toak?"
"Kan kakak ngajak berantem--"
"Kagak. Gue ngajaknya nikah.. "
Ngalus terus mazz :"))
Rara mendadak diam.
"Nah digituin baru diem kan lu?"
"Semerdeka kakak aja dah"
"Ra!"
"Apa?"
.
"Tenang aja, masih ada gue"
--Tbc--
Eaaaa spesial WonRa moment nihh...
Chewiyygum_
Sat. Jul. 20
(Revisi)