"Dek! Ada yang nyariin elu!" teriak Mingyu dari lantai bawah.
Rara berdecak kesal ada saja yang menganggu acara drakorannya. Dengan langkah malas Rara turun menuju ruang tamu.
"Lo ngapain kesini sih kak?!" seru Rara begitu melihat Hoshi sedang mengobrol dengan Mingyu di ruang tamu.
Hoshi yang tadi duduk, kini berdiri menghadap Rara. Mingyu berjalan menghampiri Rara.
"Jangan kasar dek, selesain baik-baik ya?" pinta Mingyu.
Rara menghela nafas lalu mengangguk. Jujur dia masih emosi sama Hoshi. Tapi karena kakaknya, dia harus mengontrol emosinya. Mingyu pun pergi memberi waktu berbicara untuk Hoshi dan juga adiknya.
"Maafin gue ra, dulu itu gue emosi" Hoshi memandang Rara yang malas menatapnya. "Tapi tadi lo keterlaluan ra" lanjutnya masih dengan nada yang tenang.
Mendengar perkataan Hoshi, Rara langsung menatap Hoshi tak percaya. Jelas-jelas dia tidak melakukan apapun pada Yuna.
"Udah gue bilang kak, gue gak ngelakuin apa-apa ke dia! Kenapa kakak gak percaya sih?!" bentak Rara.
Dia sebenarnya sudah lelah harus berdebat 'lagi' dengan Hoshi. Namun Rara juga tidak terima jika dirinya disalahkan.
"Tapi ra, gak mungkin Yuna bohong kyk gitu. Gue udah kenal lama dia--"
"Trus maksud kakak, gue yang bohong?"
Hoshi terdiam masih tetap menatap Rara. Sebenarnya dia juga tidak percaya Rara melakukan hal itu pada Yuna. Namun jelas-jelas dia juga melihat Rara mendorong Yuna hingga terjatuh. Ah--
Hoshi bingung.
"Ra..." panggil Hoshi pelan, lalu menggenggam tangan Rara.
"Biar masalahnya gak berlarut, lo minta maaf ya sama Yuna?"
Cukup. Rara benar-benar muak.
Rara menghempaskan tangan Hoshi "Gue gak mau minta maaf karena gue emang gak salah." katanya penuh penekanan. "Kalo kakak gak percaya sama gue terserah! Hak kakak. Gue udah capek. Sekarang berhenti temuin gue, anggap kita gak pernah kenal." final Rara.
Hoshi menatap mata gadis itu, tatapannya tidak bisa dijelaskan.
Kaget. Marah. Tidak percaya. Dan....
Sakit?
"Ra.. Jangan git--" ucapan Hoshi terpotong saat Rara mendorong tubuh Hoshi keluar. Cukup susah, karena Hoshi memberontak. Mingyu datang, Hoshi pun terpaksa keluar karena Mingyu menyuruhnya.
Blam
Terdengar suara pintu tertutup. Rara berdiri mematung menatap nanar pintu itu. Mingyu menghela nafas lalu menarik adiknya kedalam pelukannya.
"Udah dek, lupain dia."
Malam itu Ahra menangis di dalam pelukan kakaknya, Mingyu.
--Tbc--
Hai hai haiii huhu, udah gak osah baper:v
Vote komennya dong, sedih nih kalo gak ada yg vomment, jdi slow update loh:(
See u next chapt!! (づ ̄ ³ ̄)づ
Ini nih yang bikin anak perawan mewek.
Chewiyygum_
Tue. Jul. 09