43. Wonwoo

523 47 1
                                    

Rara terbangun ketika merasakan handphonenya bergetar. Ternyata ada beberapa chat masuk. Rara menyipitkan matanya lalu menggerutu kesal karena jam masih menunjukkan angka setengah dua belas.


Cewek itu memilih mengabaikan chat yang tidak sempat ia lihat siapa orang gabut yang mengirimkan pesan hampir tengah malam. Namun, baru saja memejamkan mata handphonenya kembali bergrtar. Bukan chat melainkan sebuah panggilan masuk, rara langsung mengangkat panggilan.


"Plis ya gak usah gabut telfon tengah malam, gue lagi tidur--" ucapnnya terhenti ketika mendengar suara tawa yang familiar di seberang sana.


"Sans atuh bu, ini gue ra"


Rara diam bentar, trus melihat layar ponselnya yang terpampang foto wonwoo. Dengan gerakan seribu bayangan, rara merubah posisinya menjadi duduk.



"NGAPA--ekhm ngapain nelfon jam segini sih kak?! Gabut banget." rara memelankan suaranya sadar kalau para partner tendanya sedang bermimpi ria.



Wonwoo terkekeh pelan "Maaf maaf, btw ra sini ke tempat acara pensi tadi."



"Heum? Ngapain?" tanyanya kemudian bangkit keluar dari tenda. Cewek itu berjalan menuju tempat pensi seperti apa yang disuruh wonwoo.



"Kok diem? Eh gelap banget njir. Seriusan mau ngapain???" tanya rara mulai takut. Suasana tempat pensi tadi sangat sepi dan hanya ada bulan sebagai penerang.



"Ngepet ra,"



"Serah gua balik nih kak!"



"Etetet iya iya. Udah lo diem disitu," mau gak mau rara diem di tempat.



Cewek itu melihat sekelilingnya "Kak?" yang dipanggil tidak menyahut, padahal telfon masih terhubung.



"Tau ah gue bal--"



Ketika rara berbalik, tiba-tiba lampu tumblr yang berada di sekitar panggung menyala. Diikuti lampu tumblr yang ada di langit-langit.



Karena keadaan tadi benar-benar gelap, rara sampai tidak sadar sedari tadi wonwoo sudah berdiri tepat di seberangnya dengan handphone masih bertengger ditelinganya.



"Kak?"



Wonwoo tersenyum simpul "Heum?"



Masih tersambung ternyata.



"Jadi... Ada apa kak?"



Lagi, wonwoo hanya tersenyum. "Lo sama hoshi gimana?"


Rara mengerutkan dahinya heran untuk apa wonwoo menanyakan itu? "Kenapa kakak nanya kayak gitu?" tanya rara balik.


Ada jeda cukup lama, wonwoo tak kunjung menjawab. Rara pun berjalan mendekati wonwoo. Wonwoo hanya diam mengamati rara.


Ketika rara berada dihadapan wonwoo, cowok itu mematikan panggilan.


"Kamu tau kan kakak sayang banget sama kamu ra?" rara terdiam sejenak kemudian mengangguk kecil.


Wonwoo menggunakan aku-kamu yang artinya dia sedang serius saat ini.


"Rasanya kakak gak rela ngerelain kamu sama hoshi. Tapi kalau misalnya kamu maunya sama dia kakak bisa apa?" rara tetap diam, membiarkan wonwoo berbicara.



"Kakak tau kamu pasti masih sayang sama hoshi. Tapi... izinkan kakak berjuang untuk terakhir kalinya ya ra?" wonwoo tersenyum.



Wonwoo mengeluarkan earphone yang sudah tersambung ke handphonenya. Entah apa yang wonwoo lakukan, cowok itu memasangkan satu earphone ke telinga kanan rara dan telinga kirinya.


OSIS | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang