Kemarin hujan deras mengguyur bumi.
Hingga larut malam.
Orang-orang asyik terlelap dan bermimpi pada malam itu.
Sedangkan aku tak bisa memejamkan mata sedikitpun.
aku terdiam mengamati bagaimana hujan bisa turun ke bumi.
Kadang bahkan aku berfikir apakah hujan juga air mata yang diturunkan langit?
Tiba-tiba air mata itu mengalir melewati pipi ku , kemudian jatuh.
aku ingat betul bagaimana semua hal terjadi pada hari itu..
Hari dimana diriku berusaha sok kuat untuk memintamu pergi dari kehidupan ku.
Walaupun saat itu kamulah alasan ku hidup.
aku tak bisa bernafas setelahnya.. Paru-paru ku sesak di penuhi karbondioksida.
Mata ku perih menahan air mata yang ingin jatuh.
Hati ini hancur berantakan..
Tepat dibawah langit mendung itulah aku merasa bodoh...
langit menangis, menumpahkan segalanya untuk menutupi tangisan ku..
Sekarang...
aku tak ingin berlama-lama terdiam dan mengingat hari itu..
aku beranjak meninggalkan pemandangan hujan yang kini mulai reda
dan berharap hujan akan membawa air mata itu pergi..
Mengalir entah Kemana..
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA.
PoetryAku tidak ingin kita berlomba untuk saling melupakan, tidak juga ingin menang dalam hal saling menghilang. Aku hanya butuh waktu untuk istirahat, bukan untuk membenci apalagi marah, aku hanya butuh waktu untuk menyembuhkan Luka yang kau buat kemarin...