Ada seseorang yang khawatir disana, menunggu kabar dengan gelisah.
Siap mendekatkan jarak yang jauh sekalipun
Marah karena aku yang tidak memberitahunya apa yang terjadi.
Matanya menajam tanda dia khawatir.
Menopang tubuhku agar tidak terjatuh dan tergeletak diatas tanah.
Membulatkan matanya saat aku mulai menutup mata perlahan.
Menjerit tanpa terdengar, Menangis tanpa menitih.
Aku yang merintih ketika kehilangannya, itu buruk, seperti lebih buruk daripada harus bertemu dengan jarum suntik ribuan kali.
Kini semua sudah berlalu secepat hitungan detik dan aku benci
Ingin kuputar kembali waktu tapi aku terlalu kecil untuk melakukan hal sebesar itu.
Putih ku adalah kamu yang bisa memudarkan Hitam dalam diriku.
Dan warnaku adalah dirimu untuk mempercantik dunia kosong tanpa rasaku.
Aku hilang saat rasamu lenyap.
Aku mati ketika Khawatirmu terhenti.
Kembalilah bersama rasa yang sama meski rasanya takkan pernah sama lagi.
Kamu bagian terpenting dari hidupku
Kamu patah hati terbesarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA.
Thơ caAku tidak ingin kita berlomba untuk saling melupakan, tidak juga ingin menang dalam hal saling menghilang. Aku hanya butuh waktu untuk istirahat, bukan untuk membenci apalagi marah, aku hanya butuh waktu untuk menyembuhkan Luka yang kau buat kemarin...