Air Mata itu terus bergulir di pelupuk mata..
Luka itu tak pernah reda, apa kau tau?
Dan pada akhirnya hanya aku yang merasakan arti dan makna
Setetes air mata Dan Sepotong hati yang teriris...
padahal kamu lah yang menyebabkannya..
Aku yang merasakan ngilu seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki..
Aku tak berbicara tapi air mata itu menjelaskan banyak padamu, apa kamu mengerti?
Setiap detik hanya ku maknai dengan mengobati setiap milimeter luka yang kamu beri..
Dan setelahnya, aku tersenyum simpul dengan mata sembab seolah ini biasa saja..
Tak ada yang berarti... kamu menatapku dengan lekat..
lalu tersenyum simpul tanpa dosa.. Mulutku tersenyum.. tapi hatiku menjerit merasakan rasa sakit luar biasa..
Bagaimana bisa kamu melihat banyak tetesan air mata yang tulus, tetapi kamu masih bisa tersenyum seolah tak punya salah?
Dan pada kenyataannya.. Aku lah penikmat Luka dari seorang yang telah mengoyak hatiku tanpa perasaan..
Tapi aku menyayangi orang itu penuh perasaan, dan air mata..
Luka tidak memiliki suara sebab Air mata jatuh tanpa Bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA.
PoetryAku tidak ingin kita berlomba untuk saling melupakan, tidak juga ingin menang dalam hal saling menghilang. Aku hanya butuh waktu untuk istirahat, bukan untuk membenci apalagi marah, aku hanya butuh waktu untuk menyembuhkan Luka yang kau buat kemarin...
