Irene pov.
Pagi ini aku terbangun dengan rasa sakit dimuka ku yg belum sembuh.
Sekarang masih pukul 6.15 pagi,aku memutuskan untuk mandi dan bersiap pergi ke sekolah,di atas kasur sudah ada seragam entah siapa yg menyiapkannya.Setelah siap aku segera keluar kamar dan menuju dapur,bisa kulihat punggung seorang namja yg sedang menghadap kompor,sepertinya ia sedang memasak. Saat aku berjalan memasuki dapur ia berbalik dengan 2 piring nasi goreng.
"irene ,kau sarapan dulu. Nanti kuantar kesekolah."
"hmm terima kasih oppa,aku berangkat dengan jungkook saja"
"dia sudah berangkat pagi tadi,dia bilang ada keperluan"
"sebaiknya aku berangkat naik bis saja oppa,aku tidak enak pada yeri"Aku pun mempercepat makanku.
"oppa aku berangkat duluan"
Dia hanya fokus dengan nasi di piringnya tanpa melihatku.
Ish,disini sepertinya tidak ada namja normal.Aku berjalan menuju halte terdekat,bisa kurasakan angin yg menerpa wajahku. Begitu sejuk dan terasa damai.
Huftt,sekarang sudah pukul 6.50 dan aku masih duduk dalam bus.
Setelah bus berhenti aku langsung berlari menuju gerbang sekolah.
Kenapa masih banyak siswa yg berkerliaran diluar kelas?kataku dalam hati.
Aku pun berjalan memasuki kelas.
"yaaaak,bae irene..!!"terdengar suara seulgi yg nyaring,dan seketika seisi kelas memandangiku. Seulgi dan dahyun berlari lalu memelukku.
"auww,appo"
"ah mian,wajahmu kenapa?"seru keduanya.
"ia,ren kenapa kau kemaren tidak kembali setelah ke kantin?" seru siswa yg lain.
"hmm ini karena aku terjatuh dari ranjang hehe,maaf aku kemarin buru-buru pulang karena ditelpon oleh eommaku jadi aku tidak sempat izin dengan kalian. Mian yaa" kata ku bohong."kau berhutang cerita padaku"bisik seulgi sambil menyenggol bahuku.
.
."Seul,kenapa guru belum datang?"
"mm,ada rapat mendadak untuk persiapan festival nanti. Kudengar kali ini acaranya di luar sekolah"
"aah begitu ya"
"kapan kau akan bercerita padaku eoh?"
"ah iya iya,tapi kau hatus membantuku untuk bilang pada eonni bahwa tadi malam aku menginap di rumah mu"
"ah arra"
"jadi ceritanya begini..."
*skip"yeri?sudah kubilang dia itu mengerikan seperti nenek sihir. Bagaimana kita laporkan saja"
"bisakah kau rahasiakan ini seul"
"yaak,kau ini terlalu baik atau apa sih?"
"please,kumohon seul aku tidak mau memperpanjang masalah"
"oh,baiklah aku mengerti"
.Hari ini tidak ada pelajaran jadi aku ,dahyun, dan seulgi menghabiskan waktu untuk berkeliling sekolah, ya kami seperti orang aneh yg memutari sekolah tapi siapa peduli.
"ren,hyun bagaimana kita bermain games?"
"games apa seul?" tanyaku.
"kita melakukan suit ,dan yg kalah harus mengikuti keinginan yg menang"
"ah bagaimana ya?" kata dahyun.
"ah kau takut ya??" ledekku.
"a-aniyo, baiklah aku setuju"Suit..
Yaa kini seulgi sang pembuat games kalah.
"ahahah ,kau kalah seul. Sekarang kau harus mentraktir kami makan di kantin"kata dahyun puas.
"akhh baiklah"Kami pun menuju kantin.
Setelah memesan makanan kami duduk menunggu pesanan datang.
Tiba-tiba mataku tertuju pada sepasang namja dan yeoja yg sedang tertawa di meja bagian pojok. Jungkook?! Oh jadi ini sebabnya dia meninggalkanku pagi tadi.
Yak,bisa-bisanya dia dekat dengan yeoja tapi tidak cerita padaku,ish sahabat macam apa dia.Kulangkahkan kaki ku menuju mejanya.
"yak jeon jungkook kenapa kau me- ap"
Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku karena dia memasukan makanan ke mulutku. Ia pun bangun lalu menariku menjauh dari mejanya."kau ini kejam sekali eoh,kau meninggalkanku tadi pagi dan mempunyai yeojachingu tanpa cerita padaku" kataku.
"sudah mengomelnya?"
Hissh,anak ini.
"aww.."ia meringis karena aku mencubit hidungnya.
"tadi pagi aku memang ada keperluan mendadak dan aku tidak janji memboncengmu ke sekolah kan? Dan dia bukan pacarku,dia teman sekelasku."
"ishh dasar kelinci gila,aku tidak yakin dia hanya temanmu. Kalian bahkan sangat dekat."
"aku dan kau juga sangat dekat,apakah kita bisa dibilang berpacaran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
wish your love
FanfictionAku tidak tahu bagaimana mencintai Jadi aku tidak bisa mengatakan apapun Aku sudah bersamamu sepanjang waktu Aku masih melihatmu Tapi kamu tidak tahu aku Akankah kamu mengenaliku jika aku melangkah lebih dekat Atau haruskah aku menunggu sebentar lagi