10

851 67 2
                                    

Yeri pov.

Aku benci suasana ini. Aroma ini,pemandangan ini.
Cih aku sangat sangat benci semua ini. Namun semua harus tetap ku jalani.

Obat dan suntik sudah seperti teman hidupku,setiap hari selalu saja bertemu mereka. Frustasi?mungkin saja aku hampir mendekati fase itu.
Aku seorang model saat di depan kamera,namun saat di luaran aku hanyalah seorang gadis yg selalu memakai jaket kemanapun pergi. Alasannya?karena tubuhku tidak boleh luka.
Itu semua cukup membuatku menderita jadi aku tidak akan membiarkan orang yg kucintai di rebut orang karena itu membuatku lebih hancur.

Aku pernah berpacaran dengan seorang namja,namun ketika aku sangat mencintainya dia meninggalkanku tanpa alasan. Dan terakhir kali aku melihat nya sedang makan bersama seorang yeoja.

Kim taehyung.

Mungkin hanya dia yg bersedia menerimaku dan berkorban untukku selain eomma tentunya. Jadi,selama aku hidup mereka akan tetap jadi milikku. Egois?sepertinya tidak,karena aku hanya ingin setengah hidupku bahagia apakah salah?

Prinsip hidupku adalah selalu mendapatkan apa yg kuinginkan.
.

Hari ini aku dan eomma sedang di rumah sakit untuk check up. Kulitku ini seperti nya sudah kebal dengan jarum suntik.

Setelah dokter mengambil sample darahku eomma menyuruhku membeli teh hangat di depan.
Aku heran,kenapa setiap selesai check eomma selalu begini. Saking penasaranya aku menguping pembicaraan mereka saat aku keluar.

"bagaimana dok?apa ada kemungkinan sembuh?"
"hmm.. Kondisinya semakin lemah,aku tidak bisa memastikan sampai kapan ini membaik. Yang pasti kekebalan tubuhnya semakin menurun dan dia harus dalam perawatan khusus."
"hikss.. Tolong sembuhkan dia,hanya dia yg saya miliki dok. Saya akan bayar berapa saja untuk itu"
"saya akan berusaha sebaik mungkin nyonya,nyonya harus tabah"

Tess.. Air mataku jatuh,aku memang sakit tapi melihat eommaku menangis terasa lebih sakit.

Aku berjalan menuju kantin klinik untuk membeli teh untuk eomma. Apakah aku akan mati? Kalimat itu terus membayangiku.
Setelah membelikan teh untuk eomma aku menyuruhnya untuk pulang lebih dulu karena aku butuh waktu sendiri.

Disini,di tempat duduk ini aku merenung tanpa teman bercerita ,tanpa bahu untukku bersandar tanpa perhatian. Aku benar-benar sakit ,sakit sekali.
Tak terasa air mataku mengalir ,aku menangis sambil memukul mukul dadaku. "eomma,apakah aku dilahirkan hanya untuk menderita?hiks hiks.."
"yeri" aku mendengar suara yg memanggilku sontak aku berbalik dan kulihat seorang namja yg tak asing bagiku.

"pergi!!menjauh dariku!"

"yeri,aku bisa jelaskan semuanya"

"pergi kau namja jahat! Aku tak membutuhkanmu"

Aku berteriak namun ia malah memeluku erat. Reflek aku memukul dada bidangnya.

"lepaskan aku park minhyuk!!"isak ku sambil mendorongnya.

"kau boleh memukulku,kau boleh menamparku,kau boleh meluapkan kekesalanmu yeri,aku bersedia menjadi pelampiasanmu untuk menebus kesalahanku selama ini"

Lama kelamaan pelukannya terasa nyaman bagiku. Ya,dia adalah park minhyuk. Orang yg pernah menjadi namjaku namun pergi tanpa alasan. Tangisku mereda tapi aku masih tetap di pelukkannya.

"untuk apa kau kesini?"ucapku sambil menjauhkan diri.

"aku mengantar nunaku,dan aku melihatmu disini"

"sekarang pergilah,pergi seperti saat kau meninggalkanku dulu. Kau orang asing bagiku"

"aku pergi karena alasan mendesak,unniku mengalami kecelakaan parah dan harus dijaga. Jadi aku tidak bisa menemuimu yeri,mianhae tapi aku masih mencintaimu"

wish your loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang