Perlu beberapa waktu bagi Richard untuk membiasakan dirinya kembali berlari. Terkurung di sel membuat badannya kaku, dan Oliver mendesaknya untuk segera lari dari istana. Sejujurnya, ia tidak ingin lari dan meninggalkan Emily. Terpisah begitu lama dari gadis itu membuatnya tersiksa. Tapi jika ia tinggal, Justine hanya akan menggunakannya sebagai alat untuk mengendalikan Emily. Jelas ia tidak mau dirinya di gunakan untuk hal itu.
Pelarian mereka sejauh ini berjalan lancar. Oliver membawanya ke kandang kuda, dimana pemuda yang biasa bekerja disana sudah menunggu dengan tiga ekor kuda. Tentu saja ia ikut kabur bersama Richard dan Oliver.
"Bagaimana dengan Maria?"
Raut muka Oliver berubah sedih. "Ia tidak mau meninggalkan sisi Emily."
Richard menepuk pundak sepupunya. Ini adalah hal yang sulit bagi Oliver juga. Mereka berdua harus meninggalkan gadis yang mereka cintai. Namun hal ini harus di lakukan, mereka tidak bisa tinggal diam dan menyaksikan kerajaan hancur lebur.
Ketiga pemuda itu langsung menaiki kuda dan berpacu pergi dari istana. Perjalanan mereka cukup mudah hingga sekitar 20 menit kemudian, suara kaki kuda yang berpacu mengejar mereka terdengar. Joey, yang termuda sekaligus hanya seorang pengurus kandang kuda, menjadi ketakutan saat mendengar hal tersebut. Oliver menatap lurus kedepan, berusaha tetap tenang walau jelas ia juga ketakutan. Sementara Richard mengumpat pelan karena ia tidak membawa senjata.
Tapi mereka tidak memiliki pilihan lain.
"Apa kalian punya senjata?"
Joey menggeleng tapi Oliver meraih tas yang terpasang di sisi kudanya dan menarik keluar sebuah pisau berburu yang cukup panjang lalu memberikannya pada Richard. Tidak sepanjang pedang, dan Richard jelas belum pernah menggunakan pisau seperti itu, tapi lebih baik daripada tidak ada sama sekali.
Sang pemuda menghentikan kudanya dan memutarnya, membuat yang lain terkejut dan juga menghentikan kudanya. Namun Richard menggeleng dan malah turun dari kudanya.
"Kalian pergilah."
"Jangan gila!"
"Pergi dan carilah bantuan!" Bentak Richard. Oliver dan Joey berada di situasi ini karena membantunya kabur, tentu saja ia tidak bisa menyeret mereka ke dalam hal ini. Ia lebih berpengalaman dalam bertarung daripada mereka, dan ia satu-satunya yang memiliki kesempatan menang dalam hal ini.
Melihat ekspresi sepupunya, Oliver tahu Richard serius akan hal ini, walau tetap saja susah untuk melakukan apa yang di minta Richard. Meninggalkan pemuda itu disini untuk menahan para pengejar mereka sama saja dengan bunuh diri.
"Jangan terbunuh sampai aku kembali." Gerutu Oliver, menyerah pada keinginan Richard. Tidak ada gunanya berdebat dengan pemuda itu, dan mereka malah akan membuang waktu. Setelah kedua orang tersebut memacu kuda mereka kembali, Richard memutar pisau berburu itu seraya menunggu para pengejarnya tiba.
Lima orang. Tampaknya mereka terlalu kaget sehingga tidak sempat mengumpulkan lebih banyak prajurit. Atau mereka malah merendahkan kemampuan Richard? Apapun itu, ia bersyukur atas jumlah prajurit yang mengejarnya itu.
Kelima prajurit itu berhenti tidak jauh di depan Richard. Mereka semua tersenyum, menganggap mengalahkan seorang pemuda bersenjatakan pisau panjang adalah hal yang mudah. Satu persatu mereka turun dari kudanya, namun Richard tidak menunggu, ia tidak akan membiarkan musuhnya mendapat waktu yang mereka inginkan; itulah gaya bertarungnya.
Sudah lama ia tidak terjun ke pertarungan. Ia hanya berharap kemampuannya tidak menurun.
Richard langsung menerjang ke prajurit paling kiri, mengayunkan pisau panjangnya dengan cepat. Teriakan dari prajurit tersebut menghapus senyuman di wajah teman-temannya, sekaligu menyadarkan mereka tentang siapa yang mereka hadapi. Ini adalah Richard Alden, salah satu ksatria termuda yang pernah ada di Vleredora, pemimpin perang Lantlegos yang mendapat kemenangan walau hal itu nyaris mustahil. Jelas bukan musuh yang bisa di anggap enteng.

KAMU SEDANG MEMBACA
Scrimmage
General Fiction「A brutal fight covered by sweet words.」 Vleredora, sebuah kerajaan yang kuat, kaya dan dikagumi oleh banyak orang. Emilia adalah putri dari kerajaan tersebut, anak dari sang Raja dan Ratu, dan walaupun banyak orang yang menginginkan ia naik t...