Kumpulan anak kecil berlari ke arah rumah yang ada di pinggir desa. Seperti biasa, mereka datang untuk mendengarkan puisi atau dongeng yang selalu di ceritakan oleh penghuni rumah itu; seorang kakek tua yang tinggal sendirian. Tampaknya kakek itu membuatnya sendiri, karena setiap hari adalah sesuatu yang berbeda.
Seluruh kerajaan Vleredora saat ini sedang berduka, karena ratu yang mereka cintai telah meninggal dan digantikan oleh putranya. Kakek tua itu mendengar kabar itu, dan hari ini memutuskan untuk menceritakan hal yang lain untuk para anak-anak.
Sejujurnya kesehatannya menurun, dan ia bisa merasakan bagaimana ia bisa terhanyut dalam kenangan di tengah-tengah melakukan sesuatu. Kali ini, kenangan yang muncul adalah kenangan yang sejujurnya tidak ingin ia kenang.
.
.
.
"Keluarlah."
Ia tidak mempercayai kata-kata pemuda itu. Sel yang mengurung dirinya di buka, dan ia baru saja di suruh pergi, walau sebenarnya sudah menjadi takdirnya untuk mati.
"Kenapa?"
Ia sudah tidak bisa melihat, namun ia tahu pemuda itu menatapnya dengan tatapan kesal. Ia telah menyakiti gadis yang pemuda itu cintai, tentu ia tidak akan di maafkan.
Suara helaan nafas terdengar. "Karena dia sendiri yang meminta kepadaku agar kau tidak di bunuh, bagaimanapun caranya."
"Tidak!" Ia berteriak keras. Ia tidak bisa mempertahankan nyawanya, sudah sepantasnya ia di bunuh saja. Lagipula, dunia tanpa gadis itu adalah dunia yang tidak bisa ia jalani. Lebih baik ia mati saja, dan itu lebih baik bagi mereka semua.
"Aku tidak bisa menolak permintaannya."
"Tapi ini akan menyakitinya, dan kita berdua."
"Aku tahu."
Suara pemuda itu menyiratkan kepedihan. Ia tahu bahwa pemuda itu juga mencintai gadis yang ia cintai. Oleh karena itu lah, sel tahanan yang menahannya hingga hukuman mati tiba di buka seperti itu.
"Bagi dunia, kau sudah mati. Hanya aku dan dirinya saja yang tahu tentang nasibmu." Kata pemuda itu. "Kau dilarang bertemu dengannya atau mendekati istana. Aku sudah mengatur, akan ada yang menjagamu."
"Tapi—"
"Ia bilang, ini adalah permintaan terakhirnya. Ia menginginkan kau hidup bahagia juga," Suara pemuda itu tercekat. "..untuknya."
Ia tidak ingin menerima hal ini, namun mendengar hal ini adalah permintaan terakhir gadis itu, ia tidak bisa mengatakan tidak. Kenapa? Padahal kematian akan jauh lebih mudah, baginya dan bagi gadis itu. Ia tahu, selama dirinya hidup, ia tidak akan bisa melupakan gadis itu. Hal yang sama berlaku pada gadis itu. Saling mengetahui bahwa masing-masing masih hidup, namun tidak bisa bertemu. Itu adalah siksaan terbesar. Tapi mengingat sifat gadis itu, tidak heran jika ia memilih jalan ini. Gadis itu berharap ia bisa melanjutkan hidup dan menemukan kebahagiaan di tempat lain.
Walau kebahagiaannya hanyalah bersama gadis itu.
Akhirnya ia berjalan keluar, sebuah tangan sudah siap menuntunnya. Dari tangan itu, ia tahu yang menuntunnya adalah seorang anak laki-laki. Ia juga dapat merasakan keberadaan pemuda itu di sisi kirinya.
"Berjanjilah padaku satu hal." Katanya pada pemuda itu.
"Katakan."
Ia tersenyum. "Jaga dia baik-baik, Edmund."
Edmund tidak menjawab selama beberapa saat.
"Tentu saja, Alden."
.
.
.
"Kakek!!"
Panggilan dari anak-anak itu membuat sang kakek tersentak kaget, sadar dari bayangan kenangan yang menyelimutinya tadi. Tangan-tangan kecil menarik-narik lengan bajunya, merengek untuk segera di ceritakan kisah untuk hari ini.
Kakek itu terkekeh. Desa ini menerimanya saat ia tidak mempunyai tempat lain, dan ia telah mencintai desa itu dengan sepenuh hatinya.
"Apa yang akan kau ceritakan pada kami hari ini?"
Richard Alden tersenyum tipis.
"Kisah ini adalah tentang seorang putri yang memiliki sifat yang barbar, dan ksatria yang mencintainya."
+++END+++
A/N :
This is the end~!! Yay it's dooonneeee
Thank you for guys for reading this crappy work of mine, especially for those people who helped me making this story, the owner of the OCs. Thank you sooo much~!!Scrimmage had 2 side stories! 'Abide', you can find it in my page, and 'Black Hound', it's @adellhyde 's. Check them out guys!
I hope you'll read my other works!! See you guys in another time!
Vote, comments and feedbacks are greatly appreciated~xoxo,
Liz ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Scrimmage
General Fiction「A brutal fight covered by sweet words.」 Vleredora, sebuah kerajaan yang kuat, kaya dan dikagumi oleh banyak orang. Emilia adalah putri dari kerajaan tersebut, anak dari sang Raja dan Ratu, dan walaupun banyak orang yang menginginkan ia naik t...