FIRST MEET

8.2K 150 0
                                    

Alunan lagu Everglow-Coldedplay menggema dalam ruangan berdesign clasik ini,ritme yang indah membuatku semakin nyaman dan enggan untuk enyah dari sini

Sang Vocalist ChristMartin tak henti hentinya membuatku ikut larut dalam musik bergenre slow yang amat kusukai

Aku menyesap teh hangat milikku,sambil ikut bernyanyi mengikuti suara penyanyi asal London itu

We see people coming

We see people go

This particular timing is extra special

I know you might be gone

And the world may not know

Still I see you celestial

Like a lion you ran

Goddess he wrote

Like an eagle you circle

Perfect of all

So how come things move on?

How come cars don't slow?

When it feels like the end of the world

When I should but I can't let you go

Memejamkan mataku sejenak sambil memandangi kearah kaca jendela yang mengembun akibat air hujan, mengguyur di kota metropolitan sore ini

Mataku masih memandang kearah luar jendela,tentu saja aku sedang didalam ruangan tertutup sekarang 'woods caffe' iya disinilah aku,diruangan hangat dengan design kayu disetiap tiang penyangganya

Melihat jalanan becek serta banyaknya kendaraan yang berlalu lalang membuat air yang menggenang itu buyar kemana mana

Mataku menagkap seseorang yang sedang berjalan ditrotoar depan caffe ini,pria itu berjalan tanpa peduli akan hujan yang membanjiri seluruh tubuhnya,didetik selanjutnya aku sudah tidak melihat lagi tubuhnya karena terhalang dinding penjaga caffe yang menembus ke tempat lain

"Permisi mbak,kami ingin menawarkan menu baru kami,makanan ini sangat cocok disajikan disaat musim hujan,apa anda ingin mencobanya" wanita cantik dengan celemek khas pramusaji menggantung dilehernya hingga menutupi sebagian baju yang ia pakai,pramusaji ini menunjukkan gambar dari menu barunya kepadaku

Aku hanya tersenyum,sebenarnya aku sangat tidak mood untuk memakan sesuatu,akhirnya kujawab "lain kali deh mba" kataku diiringi senyuman

Sang pramusaji itu ikut tersenyum kepadaku,seraya pergi menuju tempatnya lagi

Merasa bahwa hujan sudah mereda akhirnya kuputuskan untuk pergi meninggalkan tempat ini,mengoyah isi tasku lalu mengambil payung berwarna biru muda didalamnya karena memang hujan belum sepenuhnya mereda.

Keluar dengan membuka payung sebagai penyangga hujan aku berjalan menuju halte didekat sini sambil menunggu taksi,karena saat ini aku memang tidak membawa kendaraan

Aku duduk dibangku halte,mataku menyipit seketika mendapati seseorang yang sudah kuyup duduk disampingku,aku meliriknya dari sudut mataku yang kudapati bahwa dia sedang menggenggam sepuntung rokok yang ia selipkan di dua jari lengan kananya

Dan aku baru saja mengingatnya bahwa seseorang disampingku adalah orang yang kulihat di trotoar tadi,sambil melirik sekali lagi,yang kutahu dia sedang mengebulkan asapnya aku merasa risih,ditengah sejuknya udara sehabis hujan harus sekali ada seseorang yang merokok

Tentu saja aku tidak suka,bahkan sangat tidak suka,kuputuskan untuk duduk sedikit lebih menjauh darinya

Bruk

Wanted School in Love(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang