HOW LUCKY I AM

1.2K 46 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Shaf perpus yu,gue mau ambil buku kimia,masa paket gue gaada si di elo ya dir" adelia sesekali berkacak pinggang sembali mengoyah isi tasnya

Namun wajahnya masam sebab yang ia cari tidak berada disana

Indira tersedak sebelum menjawab pertanyaan adelia,"dih nyalahin gue mulu mana gue tau,lo aja pelupa noh" balasnya,adelia mendelik sebal

"Ck udah ah buruan kita ke perpus" shafa menengahi sambil menarik kedua lengan shabatnya untuk segera berjalan menuju perpus

"Ih liat deh si dodo kasian ya dipalakin mulu sedih gue liatnya" kata indira wajahnya menengok kearah kanan,karena disana terdapat sekawanan anak kelas 12 yang meminta uang paksa kepada dodo

Si cowo pinter dan nerd se-sekolah.

"Kasian mah pacarin dir" balas shafa diiringi kekehan darinya juga adelia,indira mencebikan mulutnya kesal

"Ih ko gitu si,di hati neng dira mah cuma ada aa manu seorang" perkataan indira barusan sukses membuat adelia menoyor kepalanya

"Ngarep lo,manu kenal sama lo aja engga"

"Ih adel sirik aja deh"

Bruk

"Aw!" ringis shafa,seseorang menabraknya,gadis ini memegangi bahunya yang terasa sakit karena ditabrak cukup kencang oleh orang itu

"Ups sorry ya gue sengaja" saut seorang wanita,refleks shafa adelia dan indira memutar tubuhnya kebelakang ternyata itu darin bersama dengan sisil

"Iya gapapa" jawab shafa singkat,entah mengapa setelah melihat wajah darin mood nya menurun drastis,mungkin akibat kemarin saat fariz mengantarnya pulang masih membuatnya sedikit sakit hati

"Eh eh tunggu dong shafa mau kemana si gamau ngobrol dulu" panggil darin lagi diiringi seringainya,sisil yang berada disampingnya terkekeh

Sontak membuat shafa memutar tubuhnya 'lagi'

"Apa?" tanyanya ketus

"Em gue si bukan apa apa ya,cuma bingung aja sama lo mau gitu pacaran sama fariz padahal kemaren aja dia lebih mentingin nganterin gue daripada lo" tukasnya jarinya ia lilitkan kearah rambut dengan centil,adelia yang melihatnya hanya bisa tertawa remeh

"Ya emang kenapa?lagian lo juga lagi sakit kan,fariz itu nolongin lo karena kasian bukan apa apa kok" jawab shafa terlihat sesantai mungkin,darin mengerutkan alisnya kesal

"Aduh sekarang lo mikir juga deh lo liat gue sama fariz ciuman kan waktu itu tapi kok tetep mau si sama fariz" ucapan darin memang membuat hati shafa memanas,namun ia menahannya tak ada untungnya jika berdebat dengan darin dipagi hari begini buang buang waktu

"Kenapa diem?gabisa jawabkan hahaha" kini sisil menimpali,lalu mereka berdua terkekeh bersama

"Bacot lo-" belum sempat adelia melanjutkan ucapannya sudah ditahan dahulu oleh shafa

"Del udah diemin aja,yo ah ke perpus daripada ladenin orang kaya gini buang buang waktu"

"Bener tuh" indira menyetujui,tapi belum sempat mereka bertiga melangkah fariz dan agis datang

"Shaf?" fariz menggenggam pergelangan shafa membuat shafa menoleh dan detik selanjutnya tersenyum

"Istirahat bareng aku,dan pulang juga bareng aku oke?" tukas fariz lembut,shafa sedikit tertawa mendengarnya

"Kok ketawa si?" cibir fariz,darin yang melihat pemandangan itu hanya mengepal lengannya kesal merasa dirinya tidak ada disini oleh fariz

"Gapapa abisnya lucu aja,yauda aku ke perpus dulu ya kalo gitu" balas shafa,fariz tersenyum menangkup wajah mungil shafa lembut dan bilang

Wanted School in Love(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang