"Kenapa shaf?" Rafa datang dengan langkahnya yang lebar dari balik pintu ruangan fariz,memang lima menit yang lalu shafa mengirim Line kepaa Rafa agar pria itu datang kesini
Shafa menoleh kearah Rafa posisinya masih berbaring diatas ranjang,menemani fariz yang terlelap disampingnya
Kemudian Rafa mendengus lega,awalnya dia kira sesuatu terjadi kepada Fariz sebab shafa mengirim Line kepada Rafa terlalu banyak dan seperti penting namun nyatanya tidak
"Lo temenin fariz ya,dia tidur" desis shafa pelan bahkan seperti bisikan,fariz mengernyit bingung
"Emang lo mau kemana?" tanya Rafa ikut memelankan suaranya,kemudian shafa mencoba bangkit,perlahan dan mencoba tidak menimbulkan suara agar Fariz tidak terbangun dari lelapnya
Berhasil,shafa bangkit berjalan kearah Rafa,"gue mau balik dulu,belum mandi gue juga laper hehehe,please nitip Fariz ya jangan bangunin dia kasian"
Rafa mengangguk kemudian mengusap bahu shafa lembut,"tenang aja" jawabnya
Shafa tersenyum hangat sebelum akhirnya ia berbicara,"adelia sama indira dimana?"
"Dia masih di kantin,susulin aja"
"Oke" shafa melangkah kan kakinya menuju daun pintu,lengannya terulur untuk menggenggam knop pintu
Cklek
Daun pintu terbuka,menampilkan isi suasana yang ada diluar ruangan fariz,baru saja dirinya ingin melangkah keluar
"Shafa..." fariz melirih,masih dengan matanya yang memejam,kemudian shafa menoleh kearah fariz dan menghela nafasnya pelan
Tubuhnya kemudian memutar,dan kembali melangkahkan kakinya kearah fariz lagi
"Kenapa riz?" tanya shafa,menggenggam lengan fariz
"Mau kemana?" katanya parau
"Aku mau pulang dulu,mau makan mau mandi,liat deh badan aku udah bau tau" tutur shafa,mencium bagian yang menurutnya bau,lalu meringis
Fariz tertawa,"aku boleh nitip ga?" tanya fariz,shafa mengangguk cepat
"Iya boleh apa?" tanya shafa senang,namun kemudian lengan fariz terulur mencubit pipi shafa gemas
"Aku mau nasi goreng,buatan kamu"
Shafa tersenyum,mengangkat lengan kananya dan menempelkannya dibagian dahi layaknya sedang patuh terhadap komando "siap captain!"
**
"Lo tinggal dimana?" Justin duduk dibangku kemudi sambil menatap Darin yang berada disampingnya,saat ini dirinya ingin mengantarkan gadis yang sudah lama tertanam dihatinya itu pulang
Namun Darin masih diam,otaknya berpacu cepat seiring dengan fikirannya yang kian memadat
"Rin?" panggil justin,dengan gerakan cepat Darin menoleh kearah pria itu,kemudian tersenyum
"Dari sini belok kiri aja terus ada pertigaan belok kanan disitu rumah gue" jelas Darin,diiringi anggukan paham dari kepala Justin
Tadi Darin menerima kesempatan yang Justin minta,dan ia berharap karena ini dirinya bisa melupakan sosok fariz yang justru malah membuatnya sakit hati,juga membiarkan Fariz bahagia bersama sosok Shafa perempuan yang amat dicintai oleh pria itu
"Rin makasih ya,udah mau ngasih gue kesempatan lagi" tukas Justin lembut,Darin kembali menoleh kearahnya kemudian mengangguk
![](https://img.wattpad.com/cover/102127042-288-k58244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanted School in Love(COMPLETED)
De TodoPROSES REVISI. Gak ada orang yang baik baik aja tentang sebuah perpisahan. Karena memang hakikatnya sebuah kehilangan itu adalah sesuatu yang nyata. Ketika kita percaya tentang sebuah pertemuan, selayaknya perpisahan pun demikian. Pada dasarn...