Telling me!

1.1K 35 0
                                    

Shafa merasakan getaran handphone dari balik saku celananya,buru buru gadis itu mengambil benda persegi miliknya sebelum getarannya hilang,matanya langsung membelalak tajam menatap apa yang tertera dari layar handphone nya

Mama mobile's calling..

Gadis itu menoleh kearah kirinya menatap justin yang justru sedang fokus kearah jalanannya seolah tak terusik dengan suara getaran handphone shafa ataupun tatapan nya

Dengan ragu gadis itu menjawab telpon dari dessy,lalu lengannya bergerak menggeser kearah kanan sebelum akhirnya sambungan telpon itu terhubung

"Hallo shafa?" sahut seseorang disebrang sana,mendengar suara bidadari milik ibunya saja sudah membuat hati shafa tenang,sejujurnya gadis itu rindu

Shafa mendengus pelan tidak menjawab sahutan dessy dari sebrang sana,kemudian mata gadis ini bergerak kesana kemari mencari cari objek yang nyaman ia pandangi dan seperti biasa pilihannya jatuh kepada jari jari kuku yang di cat berwarna putih miliknya

"Kamu bener mau pulang ke indo?" kata dessy,gadis itu kini mendonggak mengalihkan pandangannya menuju jalanan kota london yang sedang ia lintasi,tak sedikitpun terkena macet disini

"Iya" jawab shafa singkat,dessy mendesah pelan namun terdengar cukup jelas dari telinga shafa

"Hati hati nanti mama tunggu dibandara!"

"Oke"

Shafa lalu memutuskan sambungan telponnya secara sepihak setelah mengucapkan kalimatnya barusan,awalnya ia pikir dessy akan memarahinya namun nyatanya tidak sama sekali

Akan tetapi entah kenapa ada sesuatu didalam dirinya yang membuatnya malas menjawab apapun termasuk pertanyaan dessy barusan,mulutnya terasa berat untuk membuka barang sedikitpun

"Siapa?" kata justin masih fokus kepada jalanan lenggang london,shafa melengkungkan senyumannya dua detik,hanya dua detik kemudian mendengus dan kembali menekuk wajahnya

"Mama" katanya singkat,membuat justin mangut mangut sambil ber oh ria

Saat ini justin dan shafa akan pergi ke bandara,om alex sudah mengijinkan shafa untuk pulang ke indonesia meskipun sangat sulit sekali untuk justin bujuk

Dan sebenarnya ada secercah rasa tidak rela bahwa shafa akan pergi ke indonesia di hati justin meskipun nantinya akan kembali lagi,sama saja akan membuat justin kesepian nantinya,ditambah lagi Alex yang tidak selalu ada dirumah

Menurutnya kehadiran shafa adalah anugrah terbaik yang tuhan berikan setelah 2 tahun hidupnya di london karena sebelumnya pria itu tidak pernah merasakan rumahnya bernyawa tanpa hadirnya shafa,namun baru saja seminggu suasana rumahnya ramai sudah harus kembali seperti dahulu saja

"Shaf,jangan kangen gue ya" desis justin pelan,membuat shafa menoleh sambil terkekeh kearahnya

"Harusnya gue yang ngomong gitu ke elo!" protesnya kemudian justin tertawa lengannya bergerak mengacak rambut coklat halus milik shafa gemas

"Janji sama gue kalo ada apa apa nanti di sana langsung kasih tau gue oke?"

"Kenapa emang?"

"Yakali aja gue bisa bantu"

Shafa tertawa mendengar ucapannya,kepalanya ia sandarkan kearah kepala kursi penumpang lalu menghela nafasnya,"terus gimana bantunya?lo dateng gitu ke indo huh" gadis itu melipat lengannya di dada,kembali membuat lengan kanan justin bergerak bukan mengacak rambutnya melainkan mencubit batang hidung shafa

"Iya,gak percaya?coba aja nanti"

"Serah lo deh"

"Shaf?" panggil justin,dia memutar mobil silvernya lalu menepi kearah parkir bebas bandara ini dan mematikan mesin mobilnya

Wanted School in Love(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang