"Shaf,aku mohon jangan tinggalin aku lagi,aku butuh kamu banget" lirih fariz dengan mata sayu,suaranya terdengar lemah dan parau,membuat shafa kelimbungan dan semakin terisak didalam tangisannya
Lalu lengan shafa kembali menggenggam lengan dingin fariz,erat seakan dirinya benar benar tidak mau lepas akan sosok fariz
"Aku selalu disini,bareng kamu!" tukas shafa pelan namun pasti,lalu bibir pucat fariz menciptakan lengkungan yang sangat manis,membuat shafa turut tersenyum melihatnya
"Shaf kalo gitu,gue sama yang lain ke kantin ya kalo butuh kita kita line aja" Rafa bangkit dari duduknya dan menatap langsung kepada iris mata coklat shafa dalam dalam,gadis itu tidak menjawab hanya menatap Rafa dengan perasaan sedikit gelisah
Namun Rafa mengerti apa maksud shafa,lalu dia tersenyum menunjukan lesung pipinya yang dalam,namun sebelum berbicara pria ini menghampiri shafa dan menepuk pelan bahu gadis itu,"tenang aja tante Rara lagi gaada palingan besok kesini lagi,gue cabut ya"
Shafa terkekeh pelan sambil mengangguk,menatap kepergian teman temannya termasuk Justin sekaligus yang hanya butuh waktu beberapa detik hingga akhirnya tubuh mereka menghilang dari balik pintu
Sebetulnya shafa tidak tega dengan Justin,namun apa boleh buat kedatangannya ke Indonesia bukan diwaktu yang pas,dan tentunya ini juga bukan salah shafa bukan?
"Shaf sini tiduran disamping aku.." perintah fariz menepuk nepuk samping kanannya memberi isyarat bahwa shafa harus segera berbaring bersamanya disitu
Kemudian shafa menurut,menaikkan seluruh tubuhnya dan berbaring disamping Fariz,pria itu langsung memeluknya mengusap rambut halus shafa dengan lengan kirinya lalu bernafas pelan
"Shaf?"
"Hm"
"Kita ko jadi ngomong aku kamu ya?" kata fariz mencoba membuat lelucon,shafa mengubah posisinya dan saat ini keduanya saling berhadapan sama sama menatap manik lawan bicaranya tenang dan teduh
"Kalo aku ngomong pake aku-kamu wajar aku kan belum jawab soal yang kamu minta putus jadi aku masih anggap kita itu pacaran" jelas shafa sedikit dengan nada menyindir fariz yang saat itu memutuskan hubungannya dengan shafa secara sepihak
Kemudian fariz terkekeh pelan,"gimana sekolah kamu di Lo-"
"Aku gamau bahas itu! Aku mau bahas soal kita" potong shafa serius,Fariz mengerutkan alisnya sebelum akhirnya dia tertawa
"Shaf maafin ibu aku ya"
"Riz-"
"Sebenernya ibu aku itu cuma belum terima aja sama kondisi aku yang sekarang-"
"Fariz aku ngerti dan aku cuma mau bahas soal ki-"
"Shaf" potong fariz kemudian berjeda,menyelipkan rambut halus shafa yang menutupi sebagian wajahnya kebelakang telinga,"Sekarang ini bukan cuma soal kita berdua,banyak yang harus kita omongin disini"
Shafa diam,perkataan fariz barusan ada benarnya beribu ribu pertanyaan muncul dengan cepat didalam otak shafa,namun shafa takut jika dirinya bertanya itu semua malah menimbulkan kesalahan fatal nantinya
"Ibu aku itu orangnya baik,meskipun dia bukan ibu kandung aku shaf,tapi aku sayang sama dia dan aku gamau kehilangan dia sama sekali"
"Fariz aku ngerti,bahkan kalo mama aku ada diposisi tante Rara dia juga bakal ngelakuin hal yang sama,atau mungkin lebih dari itu" kata shafa nyengir lebar,menyombongkan deretan gigi putih dan rapi miliknya
"Dan aku juga tau,pasti kadang kamu kesel kan sama tingkahnya Jaya,Arga,Agis,Agus ataupun Rafa" fariz kembali berjeda membetulkan letak tidurnya agar lebih nyaman,"tapi percaya deh mereka semua tuh asik,dan solid banget,aku aja bangga deh punya temen kaya mereka mereka"
![](https://img.wattpad.com/cover/102127042-288-k58244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanted School in Love(COMPLETED)
RandomPROSES REVISI. Gak ada orang yang baik baik aja tentang sebuah perpisahan. Karena memang hakikatnya sebuah kehilangan itu adalah sesuatu yang nyata. Ketika kita percaya tentang sebuah pertemuan, selayaknya perpisahan pun demikian. Pada dasarn...