#9. Software Sohyun

357 41 0
                                    


Pagi telah datang taehyung masih terlelap di samping ranjang sohyun dengan posisi kedua tangannya sebagai bantalan.

'Pasti semalaman oppa menjagaku hingga kelelahan seperti ini, mianhae oppa' batin sohyun yang sudah tersadar dan mendapatkan oppanya yang masih terlelap di sampingnya.

Sohyun membelai lembut surai kecoklatan milik oppanya dan tersenyum sangat manis dan tulus.
'Aku menyayangimu oppa sangat menyayangimu'
Masih dengan mengelus elus rambut taehyung. Hingga sang empunya mulai terusik dan terbangun.
"Kau sudah bangun sohyun-ah" tanya taehyung sambil mengucek matanya. Yang ditanya malah tersenyum tak jelas.
"Kau seperti anak kecil hyeong ketika bangun tidur" ledek sohyun sambil nyengir-nyengir.
"M-mwo.. mworago" bentak taehyung tak terima diledek oleh adiknya. Sohyun justru tertawa lepas melihat wajah marah sang kakak yang berantakan. Tak terima taehyung pun menjewer kuping sohyun.
"Aakkhh.. oppa kepalaku, appo akh.." sohyun tidak protes akan jeweran taehyung ia justru meringis kesakitan di kepala tangannyapun mulai menjambaki kepalanya sendiri.

Taehyung yang melihat itu langsung panik dan melepas jewerannya
"Wae, wae kau kenapa sohyun-ah" panik taehyung berusaha menyingkirkan tangan sohyun yang menjambak rambutnya sendiri.

Sohyun pun tiba-tiba tertawa lagi kali ini tertawa penuh dengan kemenangan berhasil mempermainkan taehyung.
Buahahhaha....

"YAAK.. kau membohongiku"
Teriak taehyung kesal dengan tingkah adik semata wayangnya ini.
"Omo, kkamcchagiya" kaget sohyun saat mendapat bentakan keras taehyung.
"KAU PIKIR ITU LUCU HAH"
"Kecilkan volume mu oppa ini rumah sakit" bisik sohyun tak takut sama sekali dengan bentakan taehyung
"Ahh.. matda, mian" jawab taehyung polos
"3-0 oppa...haha" ucap sohyun berbisik kemudian tertawa lagi.
"Aiiissshh...." kesal taehyung lalu beranjak dari tempat duduknya
"Oppa mau kemana?" Tanya sohyun.
"Cari makan, kau mau pesan apa?"
"Telur gulung"
"Arraseo" Taehyung pun langsung pergi mencari makanan.

Sambil menunggu taehyung. Sohyun memilih mengotak atik ponselnya.
"Yeyy.. akhirnya terbuka juga" teriak riang sohyun menatap layar ponselnya. Entah bagaimana sohyun melakukannya, berkat software yang dibuatnya minggu lalu di ponsel pribadinya ia berhasil membobol semua informasi kantor polisi pusat seoul tentu tanpa sepengetahuan hacker polisi sohyun tidak bodoh akan hal itu softwere yang digunakannya dijamin keamanannya karena sohyun sendiri yang membuat dan memprogramnya. Namun software ini ilegal tanpa ada izin pemakaian secara resmi,
Softwere ini bisa melakukan banyak hal mulai dari membobol data pribadi, mengambil alih cctv, menyadap ponsel, menjadi remot control dadakan, dan masih banyak lagi.

Bukankah itu keren, sohyun memberi nama software buatannya dengan sebutan °DOPE●° software buatan sohyun bahkan mengalahkan software milik 'Blue House'

Sohyun masih asik mengotak atik ponsel pintarnya, bahkan ponsel sohyun lebih canggih dari laptop yang tercanggih se korea selatan.

30 menit sudah taehyung telah kembali ke kamar inap sohyun.

"Cha.. telor gulung pesananmu" ucap taehyung sambil memberikan bungkusan uang berisi telor gulung.
"Assa.. gomawo oppa" ucap sohyun manja kemudian menerima bungkusan itu lalu membukanya dan mulai memakannya, sebenarnya sohyun mendapatkan jatah makan dari rumah sakit tapi dia tak suka makanan rumah sakit.
"Habiskan, hari ini kau sudah boleh pulang tinggal menghabiskan kantong infus terakhirmu itu" ucap taehyung menjelaskan sedangkan sohyun hanya manggut-manggut sambil asik mengunyah telur gulungnya.

"Makanlah dengan nasi" saran taehyung lembut.
"Shireo" jawab sohyun cepat tetap melahap telur gulung hingga habis tak tersisa, taehyung menatap adiknya dengan geleng-geleng kepala.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang infus sohyun juga sudah habis, bersiap-siaplah mereka untuk pulang.

Saat ini taeso berada di dalam lift rumah sakit bersama 3 orang lainnya 1 diantaranya seperti seorang dokter dengan ciri khas jas panjang berwarna putih berlengan panjang juga kantong sebelah kanan tepat di dada kanan yang menunjukkan identitas rumah sakit dan juga pemakainya. 'Dokter umum Kim Myungseo'

Glekk..
Tiba-tiba lift berhenti dan lampu pun mati. Manusia yang berada di dalam lift mulai panik.
Brakk..
Salah satu dari mereka ber 4 jatuh pingsan yaitu pria lanjut usia. Dokter yang kebetulan ada disitu langsung memeriksanya namun dengan panik.

Taehyung justru memeriksa kaki pria lansia dan mendapatkan pergelangan kaki yang membengkak juga berkeringat dingin.
'Apa dia gagal jantung' pikir taehyung lalu tangannya meraba ke dada, namun tangan taehyung tak merasakan debaran dari jantung pria lansia itu.
"Gagal jantung, dia mengalami gagal jantung" tegas taehyung didepan dokter yang panik itu
"Mwo, nuguya"
"Ku bilang dia mengalami gagal jantung, sekarang dia tak bernafas. Gunakan stetoskopmu periksa jantungnya" ucap taehyung dengan bentakan di akhir kalimatnya. Namun dokter itu menurut dan mulai memeriksa, benar jantung pria lansia ini berhenti.
"Omo, jantungnya berhenti" ucap dokter itu panik.
"Ishh... mulai pijatan"
"M-mworago"
"Aish...CPR, CPR arago" tariak taehyung namun dituruti oleh dokter itu
"Sohyun-ah bisa kau buka lift nya sekarang juga" minta taehyung. Ya taehyung tau betul keahlian adiknya ini dia juga tau kalau sohyun berhasil membuat software sendiri, taehyung tak tau bagaimana caranya sohyun bisa membuat softwere -DOPE- itu secara ilegal.
"Ne oppa, cakkemman" sohyun mulai mengotak atik ponselnya memadukan antara huruf angka dan simbol simbol yang tak diketahui taehyung.
10 detik kemudian pintu lift terbuka namun posisi tidak pas.
"Sohyun-ah" panggil taehyung menatap keluar lift, sebagai kode.
"Ahh.. ne. Ne" seakan mengerti sohyun pun mengerakkan lift ke posisi yang pas.

Taehyung dan dr.kim mengangkat pria lansia itu keluar dari lift agar mendapat lebih banyak oksigen.

"Biar aku yang melakukan CPR, dokter pergi ambil defibrillator palli" (alat kejut jantung) perintah taehyung seenaknya. Dokter itu langsung berlari mengambil alat yang diminta taehyung.

15 detik kemudian dr.kim datang membawa defibrillator.

Dengan cepat taehyung memasang kabel di dada pria lansia itu.
"Oke kita mulai 200 joule" ucap taehyung lalu mengejut jantung pria lansia itu. Belum ada respon dari jantung.
"Hanbon do..." (sekali lagi) kali ini jantung mulai bekerja namun masih lemah.
"Dia harus mendapatkan operasi segera sepertinya dia mengalami right heart failure (gagal jantung kanan)" jelas taehyung. Dr.kim langsung memanggil perawat dan membawa pria itu ke meja operasi.

'Apa seperti itu bisa disebut dokter' batin taehyung pada dr.kim yang mulai menghilang dari hadapannya.
.
.
.
Taehyung dan sohyun sekarang sudah sampai dirumah.
"Beristirahatlah sohyun-ah, oppa akan menemanimu"
"Aniyeo, oppa juga harus beristirahat pergilah ke kamar"
"Baiklah, jika butuh sesuatu panggil oppa ne, jangan lakukan sendiri arraseo"
"Arraseoyo, palli ka"
"Yaak..."
"Kojjo" (pergi)
"Aish.. jinjja dongsaeng kurang ajar" gerutu taehyung yang telah diusir dari kamar sohyun.
.
.
.
TBC...

Mau ucapin terima kasih bagi yang sudah mau baca dan ngevote cerita ini..

~~~00~~~

Annyeong...
.
.
.

Story of Kim TaeSohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang