#5. Pembullyan

371 42 0
                                    

Stop disitu jangan berani menyentuhku, atau kalian akan menyesal" serius itu peringatanku pertama dan terakhir untuk mereka.
"Kau sungguh junior yang tidak sopan seperti wanita jalang"
Deg... ucapan itu sangat menusuk mengundang amarahku yang sudah diubun ubun ingin meledak.
"YAak., berani kau menatapku jalang" ucap yura
"Wae,... yang jalang itu kau, ahh. Bukan hanya jalang tapi juga pengecut" ucapku menatapnya sinis.
Plakk..
Oke aku menerima hadiah dari kalian 1 tamparan yang mendarat mulus di pipi kiriku. akan ku balas dengan lebih spesial.
"Ini kesalahan terbesar kalian karena sudah memberiku hadiah" ku usap sedikit darah yang keluar dari sudut kiri bibirku.
Plakk.. pletakk.. bakk..

"STOP..." ucap nara mencoba menghentikan aksiku. Akhirnya aku berhenti menampar dan memukul 3 wanita jalang itu
"Huh.." kuhela nafas panjangku kemudian kuulurkan tanganku ke wajah yura.
"Kunci" ucapku dingin dan datar meminta kunci. Diapun langsung memberikannya dengan wajah berantakan, karena ulahku tadi.

Kuhampiri nara dan membantunya menuju UKS meninggalka 3 jalang di toilet.

#Sohyun off

Sesampainya nara di UKS sohyun langsung mengambil kotak obat dan mengobati nara sendiri karena di UKS tidak ada yang jaga.

"Aish.. siapa yang piket hari ini di UKS kenapa tidak ada yang menjaga" tanya sohyun kesal setelah selesai mengobati luka nara
"Yang piket hari ini aku" jawab nara
"Aakk.." ucap sohyun menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal sambil memalingkan pandangannya pada nara

"Gomawo" ucap nara dengan senyum cerah diwajahnya.
"N-ne... boga" (untuk apa) respon sohyun memandang nara.
"Untuk yang ditoilet tadi dan juga ini" jawab nara dengan menunjuk lukanya sendiri yang tadi diobati oleh sohyun.
"Aa... ne sunbae, kalau begitu aku pergi ke kelas duluan" setelah mengucapkan itu sohyun langsung meninggalkan nara.

Dikoridor kelas 2 sohyun berjalan dengan santai menuju kekelasnya tiba-tiba
Brakk...
"Akhhh.." sohyun terjatuh karena seseorang telah menabraknya
"Aaa.. mianhae, gwencana?" Tanya namja yang menabrak sohyun setelah membantu sohyun berdiri.
"Gwencanha, neo nugu.." jawab sohyun dengan ekspresi bingung karena namja yang menabraknya tak memakai seragam yang sama dengannya.
"Nan park gun woo, mian aku sedang terburu-buru" ucap namja yang menabrak sohyun tadi.
Sohyun hanya mengendikkan bahunya lalu menuju ke kelasnya di lantai 1.

*skip

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sebagian besar para murid dari kelas 1 sampai 3 berhambur pulang tak terkecuali sohyun dan taehyung.

"Kemana oppa kenapa lama sekali isshh.." gerutu sohyun di parkiran sekolah sambil mengambil ponsel diranselnya dan mulai menghubungi taehyung.

"Wae?" ucap taehyung saat menggangkat telpon dari sohyun
"oppa eodeiso" (kak dimana)
"aku disini"

"Kamchagiya" (astaga/ucapan kaget) kaget sohyun saat taehyung menepuk bahunya dari belakang tiba-tiba.
"Kau mau aku kena serangan jantung eoh" kesal sohyun.
"Emm..Mungkin" jawab taehyung langsung masuk ke dalam mobil
"YAak.." teriak sohyun mendengar kalimat dari oppanya.
"Cepat masuk, atau ku tinggal" perintah taehyung dari dalam mobil, sohyun menurutinya masuk ke mobil dengan bibir yang dipoutkan.

Belum sampai rumah taehyung dan sohyun dihadang oleh segerombol preman tepatnya hanya 4 orang.

Ciitttt...
Taehyung menginjak rem mobilnya mendadak ketika ada 4 namja yang menghadangnya.
"Apa mereka mau mati" gerutu taehyung.

"Turun kalian" teriak salah satu namja yang berbadan kekar.

Taehyung dan sohyun hanya membuang nafas panjang lalu menuruti perintah preman itu untuk keluar dari mobil.

"Kenapa kalian menghalangi jalan kami.." tanya taehyung di depan pintu mobil.

Tak menghiraukan pertanyaan taehyung preman itu justru mendekati sohyun.
"Mau apa kau.. akh..YAak." Teriak sohyun saat salah satu preman itu melintir tangannya.

"YAak.. apa yang kau lakukan, lepaskan adikku" teriak taehyung marah dan bergegas mendekati adiknya namun 2 namja itu berhasil membekuk taehyung.

Tak lama kemudian datang 1 mobil sport hitam dan muncullah seorang namja dan yeoja yang menggunakan seragam sekolah sama dengan sohyun.

"Neo" ucap sohyun kaget melihat namja dan yeoja yang baru beberapa jam lalu dikenalnya keluar dari mobil. Park gun woo dan park yura.

"Apa benar gadis itu yang melukaimu yura-ah" tanya gun woo memastikan.
"Nde, oppa benar gadis itu" jawab yura membenarkan.
"Kalau begitu beri pelajaran gadis sialan itu" perintah gun woo pada anak buahnya.

Sohyun menatap taehyung memberi kode, seakan mengerti taehyung menggangguk kecil.
Dukk...!!!
Dengan tepat dan keras sohyun menginjak kaki kanan namja yang mengunci tangannya di balik badannya, alhasil membuat namja itu melepaskan kunciannya pada tangan sohyun.

Hampir sama dengan sohyun, taehyung juga menginjak kaki namja yang memegang tangan kanannya sedangkan namja yang masih memegang tangan kirinya dengan cepat taehyung membanting namja itu ke aspal.

Tak mau kalah namja lainnya langsung menyerang walaupun kakinya masih mendenyut akibat perbuatan taehyung.

Perkelahianpun tak terelakkan lagi antara 4 namja(preman). Sohyun dan taehyung melawan masing-masing 2 namja hingga akhirnya gun woo juga turun tangan ikut menyerang taehyung yang sudah melumpuhkan 2 lawannya.
Bukk.. bakk.. blem..
Tak butuh waktu lama taehyung ataupun sohyun sukses membuat 5 namja tergeletak meringis kesakitan akan luka lebam yang memenuhi badan mereka. Dasar 2 remaja yang kejam.

Sohyun mendekati yura yang membeku di depan mobilnya karena rasa takutnya yang membuat kakinya tak bisa digerakan.

"Apa kau ingin balas dendam denganku hemm" ucap sohyun yang semakin mendekati yura dengan sorot mata yang mengintimidasi.
Yura tak menjawab justru badan gemetarnya yang menjawab.

"Kau takut aku akan memukulmu lagi sunbae, tenang saja tidak lagi"
"Sohyun-ah geumanhae kajja kita pulang saja"
"Ne, oppa" sebelum pergi sohyun mencondongkan badanya ke yura dan membisikkan sesuatu.
"Jika kau berhenti membully teman-temanmu" ucap sohyun dengan smirknya kemudian berlalu meninggalkan yura menuju ke mobil sport silvernya.

TBC

Ff ini tanpa editing ulang selesai ditulis ralat diketik langsung diterbitkan.

Yang mau baca karya amatiran ini ku ucapkan terima kasih, jika tidak baca juga gak papa aku gak marah kok...hehe.

Sekian dan Annyeong...

Story of Kim TaeSohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang