..Chimm..

1K 94 13
                                    

Jimin mengerjapkan matanya perlahan, tenggorokannya terasa kering dan sedikit perih, Jimin mencoba mendudukan dirinya, namun sesuatu di pinggangnya menghentikan pergerakannya..

Jimin menolehkan pandangan ke perutnya, sebuah tangan pucat tengah melingkar di pinggannya dengan posesif.

Seberapa kalipun jimin mencoba melepas pelukan tangan pucat itu, rasanya percuma saja, karena sedikitpun ia bergerak maka tangan itu semakin erat memeluknya.

Jimin menghela nafas jengah, karena merasa usahanya sia-sia, akhirnya Jimin memutuskan untuk membalikan tubuhnya ke arah belakang, pemandangan Min Yoongi yang sedang tertidur dengan pulasnya langsung menyambut pandangannya.

Jimin terkekeh geli melihat ekspresi wajah Yoongi, matanya sedikit terbuka dan mulutnya yang menganga lebar, jangan lupakan juga posisi tidurnya yang mengunci tubuh Jimin, tangan dan kakinya memeluk tubuh Jimin posesif, seolah Jimin itu adalah sebuah guling..

"Yoongi hyung~" Jimin menusuk-nusukan jarinya dipipi Yoongi, mencoba membangunkan pria itu dari mimpinya..

"Yoongi hyung.. Chim haus" ucap Jimin masih mencoba membangunkan Yoongi, namun masih belum ada pergerakan dari Yoongi..

"Hyuunnggg~ " ucap Jimin sedikit merengek lalu mengguncangkan tubuh Yoongi..

"Yoongi hyung, kau masih hidupkan?" Jimin jadi khawatir sendiri Karena tidak mendapatkan respon apa-apa dari Yoongi, Yoongi masih belum bergeming, dan itu cukup untuk membuat Jimin jadi histeris..

"Eommaa!!! Yoongi hyung sudah mati!! Huuuwwaaaa!!!" Akhirnya tangis Jimin pecah dan itu cukup untuk membuat Yoongi terbangun bahkan langsung terduduk di kasurnya..

"Yakk!! Yakk!! Siapa? Siapa yang mati?" Ucap Yoongi random, di pandangnya Jimin yang sedang meringkuk menutup wajahnya dengan kedua tangannya, bukannya menjawab pertanyaan Yoongi, Jimin malah semakin histeris dalam tangisannya..

"Yak ada apa ini?!" Seokjin masuk ke kamar Yoongi dengan terburu, bahkan Seokjin masih memakai celemek pink nya, sepertinya Seokjin berlari dari dapur barusan, sedang Namjoon mengekor di belakang Seokjin..

Jimin langsung menghambur kedalam pelukan Seokjin yang sudah berdiri ditepi kasur, sedang Namjoon hanya bisa menatap Yoongi dengan pandangan seolah bertanya 'apa yang kau lakukan pada Jimin'

"Eomma! Yoongi hyung sudah mati, tadi Chim bangunin tapi gak bangun-bangun, bagaimana ini?? Chimm gak ngapa-ngapain Yoongi hyung kok, Chim baru bangun tapi Yoongi hyungnya sudah mat- ehh" Jimin mengerjap-ngerjapkan matanya berkali-kali saat ia merasakan sebuah tangan melingkar diperutnya, Jimin menolehkan wajahnya dengan perlahan lalu membelalakan wajahnya saat mendapati wajah Yoongi yang sedang bertumpu pada bahunya..

"Huwwaa Eommaa!! Yoongi hyung jadi hantu!!"

**

Jimin masih sesegukan di pelukan Namjoon, setelah drama tadi berakhir dengan Yoongi yang mendapatkan pukulan  sayang dari Seokjin..

"Cupp.. cup.. cup.. anak daddy gak boleh nangis dong, anak daddy kan jagoan.." ucap Namjoon mengusap lembut punggung Jimin, mencoba menenangkan, karena Seokjin yang harus meneruskan acara memasaknya yang sempat tertunda.

Jimin menganggukkan kepalanya lemah, masih terus terisak namun tidak separah tadi. Namjoon tersenyum lalu mengusak rambut Jimin gemas dan sesekali menciumnya, karena saat ini posisinya Jimin sedang terduduk di lahunan Namjoon yang mengarah ke hadapan nya dan mendekapnya seperti seekor koala..

Tanpa mereka sadari, ternyata sedari tadi Jungkook sudah memperhatikan interaksi mereka..

'Prookk!! Prokk'

"Wahh.. sepertinya bahagia sekali keluarga ini" ucap Jungkook sarkastik,

Namjoon mengerutkan dahinya tak suka, jelas saja terlihat di pandangannya sosok Jungkook yang sedang berdiri pongah di hadapannya dengan senyuman meremehkan andalannya..

"Sayangnya, kami memang bahagia" jawab Namjoon, sama angkuhnya..

"Cihh.. percaya diri sekali, memang kau fikir kau akan mendapatkan restu dariku?"

"Memang kau siapa? Kenapa aku harus mendapatkan restu dari mu? Apa kepentinganmu?"

Jungkook menatap Namjoon dengan pandangan tak suka, yang langsung di balas oleh pandangan menantang dari Namjoon..

"Daddy.. Chimm aus, pengen minum" ucap Jimin menarik-narik lengan baju Namjoon. ,. Dan otomatis hal itu memutuskan acara saling membunuh lewat pandangan itu terputus seketika..

"Ya tuhan..  daddy lupa sayang, tunggu sebentar yah, Daddy ambilkan dulu" Ucap Namjoon, lalu terburu pergi menuju dapur meninggalkan Jimin yang sedang terduduk sambil menundukan wajahnya di sofa..

"hay.." Jungkook mencoba menyapa Jimin..

"Euung" Jimin mendongakkan wajahnya kearah Jungkook, menatapnya sesaat lalu kembali menundukan wajahnya mentap sendal rumah bermotif kelinci warna pink yang ia kenakan..

Jungkook terdiam untuk beberapa saat, terpesona dengan sorot mata Jimin yang terlihat manis dan lugu, dan wajahnya yang demi dewa manapun sungguh imut luar biasa..

Jungkook beranjak dari kursinya lalu mendudukan dirinya di sebelah Jimin, namun tanpa ia duga, ternyata Jimin juga menggeser posisi duduknya menjadi sedikit lebih jauh dari Jungkook..
Jungkook mengernyit tidak suka.

"Kenapa kau menjauh dari ku" ucapnya penuh penekanan, Jimin yang sedari tadi menunduk menjadi semakin menundukan wajahnya tak berani menatap wajah Jungkook..

"Eu-eng.. hyung sedang lapar yah? Taetae hyung bilang kalau hyung sedang lapar hyung suka berubah jadi monster, Chim takut" jawab Jimin menatap wajah Jungkook sekilas lalu menundukan kembali wajahnya.

Jungkook tersenyum sesaat, ternyata ulah si Alien gila itu pikirnya..

"Hyung sedang tidak lapar kok" ucap Jungkook lalu mengusap pundak Jimin sesaat, Jimin mendongakkan wajahnya menatap langsung pada manik Jungkook dengan pandangan berbinar, Kuatkan Jungkook ya tuhan..

"Jadi hyung tidak akan memakan Chim?"

"Tidak kok," ucap Jungkook menggelengkan kepalanya perlahan, lalu mengusap lembut rambut Jimin..

Namjoon yang melihat interaksi itu langsung menghampiri Jimin dengan segelas air putih di tangannya.

"Chim, ini minumnya" ucap Namjoon sambil memberikan air itu pada Jimin..

"Eung.. kenapa daddy lama sekali" jawab Jimin lalu mengambil gelas yang di sodorkan oleh Namjoon..

Namjoon menatap Jungkook tak suka, sedang Jungkook berpura-pura tidak melihatnya dan fokus menatap Jimin..

"Chim~ah, mau bantu Eomma memasak?" Tanya Namjoon..

"Tapi kookie hyung bagaimana?"

"Dia sudah besar Chim, gak bakalan takut kalau di tinggal sama Chim, Eomma bilang tadi kerepotan saat memasak"

"Emm.. oke deh, Chim mau.. Kookie hyung Chim bantu Eomma dulu yah.." ucap Jimin lalu pergi kearah dapur, meninggalkan Namjoon dan Jungkook di sofa ruang tamu..

Namjoon mengalihkan atensi nya yang sedari tadi melihat kepergin Jimin lalu menatap Jungkook yang juga sedang menatapnya..
.

"Kau!! Jangan sekali-kali menjadikan Jimin sebagai alat mu untuk menjatuhkan Seokjin!! Aku sudah bisa membaca rencana busuk mu!!"

..

Typo say.. Maapkeunn.. 😂😂

Hold Me Tight..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang