FERRA & RAGA

1K 72 11
                                    


|F|E|R|G|A|

PROLOG FERRA & RAGA

"Ferra kenapa lo disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ferra kenapa lo disini?"

Ferra melebarkan mata nya. Ferra sangat kenal suara itu! Suara yang selalu membuat nya tenang dan tersenyum.

Dia yang selalu ada di saat Ferra membutuhkan kehadiran seorang yang dapat mengerti isi hati nya di saat semua orang yang ia sayangi perlahan menjauh dari nya.

"Hiks... Raga!!" Ferra langsung menubruk cowok di hadapan nya itu.

"Fer, lo kenapa?" bukan nya menjawab pertanyaan Raga, Ferra malah semakin mempererat pelukan nya.

"Lo ada masalah?" Ferra mengangguk, lalu Raga mengusap rambut Ferra sambil menenangkan cewek itu agar berhenti menangis tapi sebalik nya Ferra malah menangis lebih keras dari sebelum nya.

Raga melihat sekeliling trotoar yang banyak orang berlalu lalang disana sambil sesekali melirik ke arah Raga dan Ferra.

Mereka menatap Ferra dengan rasa kasihan dan sebaliknya, mereka malah menatap tajam ke pada Raga, seolah Raga lah yang bersalah karena sudah menangisi anak orang.

Raga menggelengkan kepala sambil tersenyum pada mereka seolah berkata 'bukan gue yang bikin dia nangis!' memang benar kan bukan Raga lah yang membuat Ferra menangis sesunggukan seperti sekarang ini.

"Fer, pindah yuk nangis nya di mobil gue aja jangan disini nanti orang pada ngira gue yang buat lo nangis." Ferra hanya diam tidak menjawab apapun, ia hanya berjalan mengikuti Raga yang masih ia peluk.

Ferra mengangkat alis saat Raga memberikan satu kotak penuh tisu pada nya. "Buat apus tuh air mata lo." ucap Raga dan Ferra langsung mengambil tisu itu untuk menghapus air mata nya.

"Makasih." Ferra mengembalikan kotak tisu itu kepada Raga lalu Raga memgambil nya dan mengangguk sebagai jawaban nya dari perkataan Ferra.

"Jadi kenapa lo nangis di pinggir trotoar itu, hm?" tanya Raga sambil fokus melihat wajah sayu Ferra yang tidak bosan ia lihat.

Dari dulu hingga sekarang Raga tidak pernah sekalipun memuji wajah perempuan selain Ferra. Hanya Ferra yang ia kagumi dan selamanya hanya Ferra di hati nya meskipun hati Ferra bukan untuk nya melainkan untuk lelaki lain.

Raga tidak munafik! Ia sangat merasakan sakit di hati nya saat mendengar Ferra mencintai cowok lain, Ferra tersenyum dengan cowok lain dan Ferra bercerita sangat panjang tentang cowok yang di cintai cewek itu.

Raga tidak egois! Raga selalu tersenyum dan tersenyum saat Ferra menceritakan semua kehidupan nya dengan cowok lain kepada Raga dan Raga selalu memotivasi Ferra setelah Ferra bercerita panjang lebar. Raga tau seharusnya bukan orang lain yang Raga berikan motivasi tapi melainkan diri nya sendiri ini yamg sangat membutuhkan motivasi.

FERGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang