FERGA 3 : MIMPI

572 70 5
                                    


|F|E|R|G|A|

CHAPTER 3 : MIMPI

CHAPTER 3 : MIMPI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mommy... Daddy... Ferra takut, hiks."

Anak kecil berusia 5 tahun itu terus menangis di dalam dekapan ibu nya.

"Ssttt, sayang jangan nangis. Nggak usah takut Mommy dan Daddy ada disini."

"Tapi.. Ini mobil nya gak bisa berhenti."

Ibu dari anak itu terus berusaha untuk tidak khawatir dan menenangkan putri nya meskipun ia sudah dan ya khawatir. "Bagaimana, mas?"

"Rem nya blong, aku tidak bisa menghentikan nya. Entah kenapa ini bisa terjadi padahal tadi kita berangkat baik-baik saja dan siapa saja yang sudah berbuat kejam seperti ini aku tidak akan memaafkan nya!!"

"Mas, sudah menurunkan gigi mobil?" tanya nya.

"Aku sudah melakukan apa yang aku bisa tapi tetap saja tidak berhasil, jalanan ini menurun dan berbelok-belok kemungkinan terkecil kita akan selamat dan sisa nya mungkin kita akan masuk jurang."

Setelah itu tangisan Ferra semakin kencang. "Mommy... Hiks, Ferra takut.. Ka Vero!!"

Wanita itu memeluk putri nya sambil mengecup pelan rambut pirang putri nya yang sedang memanggil-manggil nama anak pertama nya.

"Ferra, dengarkan Daddy. Maaf kan Daddy karena Daddy tidak bisa menyelamatkan Ferra dalam kondisi seperti ini."

"Daddy gak salah! Daddy itu pahlawan Ferra... Daddy akan selalu di samping Ferra kan? Lindungin Ferra terus kan dari ka Vero yang jahat!"

Lelaki itu tersenyum tipis. "Ferra, Daddy---"

Ferra menggeleng kan kepala dengan memotong ucapan Daddy nya.

"Ferra sayang Daddy...!!"

"Daddy!! Daddy denger kan?!"

"DADDY!!"

"MOMMY!!!"

"KA VERO DIMANA DADDY DAN MOMMY?!"

"FERRA MAU DADDY DAN MOMMY!"

"Ferra! Ferra bangun! Ini ka Vero!!"

"Ferra!!"

Ferra membuka mata nya lalu langsung loncat dan memeluk kakak nya dengan kuat.

Vero mengusap kepala adik nya itu sambil menenangkan nya. Tubuh Ferra bergetar hebat di dekapan Vero. Dan baju Ferra sudah basah dengan keringat nya.

"Ka.. Mimpi itu, Mommy dan Daddy.. Mereka." dada Ferra naik turun dengan napas yang tidak teratur.

"Tenang Ferra, tenang."

"Ferra takut, ka hiks.."

"Kenapa mimpi itu selalu datang ka? Ferra mau lupain kejadian itu."

FERGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang