Chapter - 09

351 49 3
                                    

DENGERIN MULMED DIATAS SAMBIL BACA CHAPTER INI YA⬆

Ps: sebelum baca aku mau bilang jika cerita ini aku habis revisi habis2 an jadi maaf jika isi cerita beda banguuuueeeet.

_______________________

Happy reading guys😘

'Aku tidak menyangka bahwa kau bisa tersenyum manis padaku, dan senyum mu itu sudah seperti nikotin untukku dan aku kecanduan oleh senyum mu!!!'

-Sean Hernandez-


---------<>---------

Dan benar saja tidak lama suara bariton itu terdengar membuat tubuh Alexia menegang.

"Ganteng ya? Udah terikat pesona gue loe sampai nggak kedip lihat nya!!"

----------------

Alexia terlonjat kaget, lalu dengan cepat ia menyingkirkan kepala Sean dari pangkuannya dengan keras membuat kepala Sean terbentur lantai yang dilapisi karpet.

Sean merintih. "Sadis banget sih loe jadi cewe." ucap nya memegang kepala nya yang sedikit sakit.

"Loe nya juga sih kagetin gue. Ehm! Gue-- maaf." ucap Alexia pelan sangat.

Sean terkekeh, lalu senyum miring untuk menggoda Alexia muncul.

"Apa tadi loe bilang? Gue nggak dengar, ulangin lagi."

"Nggak ada siaran ulang!" ucap Alexia.

"Please, tadi gue nggak denger tolong ulangin lagi." Sean memasang wajah memohon bodoh nya dan itu membuat Alexia jijik.

"Ish! Nyebelin! Tadi gue bilang maaf. Nggak ada siaran ulang." ucap Alexia cepat.

"Nggak gue maaf'in sebelum--?" Sean menggantungkan ucapan nya.

"Sebelum apa? Sean!" Alexia merasa sangat penasaran.

Sean menyeringai. "Sebelum gue tidur lagi di pangkuan loe."

Alexia bergedik. "Nggak. Gue nggak mau gue risih!!"

"Yaudah loe harus terbiasa sekarang karena gue suka tiduran di pangkuan loe!!"

"Pemaksaan, gue nggak mau." kesal Alexia.

"Harus." Sean langsung mendekati Alexia dan tidur di pangkuan nya.

Alexia menghela napas. "Ish! Keras kepala."

Sean tidak mendengarkan celotehan Alexia ia hanya sibuk dengan game ponsel nya.

"Telinga gue panas denger celotehan nggak bermutu loe. Mending loe baca buku yang tadi gue kasih bermanfaat dari pada celoteh."

Alexia menggeram ingin rasa nya ia meremas Lelaki ini seperti keras lalu merobek nya dan membuang nya ke tempat sampah.

Alexia membuka lembaran demi lembaran kertas buku itu suasana hening diantara mereka tetapi tidak lama Sean mencairkannya.

"Gue mau ngomong ini penting!" ucap Sean.

"Yaudah bilang."

Sean kesal dengan Alexia yang masih saja terfokus pada buku itu di bandingkan dengannya, apa buku itu lebih keren dari pada nya?!

"Loe nya jangan terfokus dulu sama buku sialan itu!"

Alexia menghela napas lalu menutup buku itu. "Tadi dia yang suruh baca tapi dia sendiri yang suruh berhenti baca. Mau nya apasih nih orang." gerutu Alexia.

"Gue masih denger, lagian masalah ini lebih penting dari buku itu."

"Yaudah cepat."

"Ini tentang Bryen, temen gue. Nggak tahu ngapa dia jadi berubah drastis. Gue cuma nembak ini ada sangkut paut nya sama hubungan mereka."

Wajah Alexia tegang. "Gue nggak tahu. Tapi akhir-akhir ini Skyla juga kelihatan tertutup sama gue dan Kesley."

"Coba loe pikir masalah ini ada terkaitannya sama hubungan mereka nggak?"

Alexia menggedikan bahu. "Entahlah, tapi nanti gue akan tanya Skyla dengan cara pelan-pelan."

"Udahlah kalau itu emang masalah mereka biar mereka yang menyelesaikannya, mending loe sekarang fokus sama wajah gue aja." ucap Sean sambil terkekeh.

"Basi gombalan loe!! Mending gue fokus baca buku yang bermutu dari pada lihat wajah loe." Alexia memalingkan wajah.

Sean tersenyum, lalu ia mengambil ponsel nya yang dari tadi menganggur. Dia mengotak-atik ponsel itu dan mengarahkan tepat sasaran.

"Lexia, lihat gue." ucap Sean.

"Gue lagi serius baca buku!!"

"Sebentar aja." Sean mengoyang-goyang kan kepala nya yang berada di pangkuan Alexia agar Alexia merasa risih.

Alexia mendengus kesal. Lalu menoleh ke Sean. "Apaan----"

'Cekrek!!'

_____________________

TBC.

HAPPY NEW YEAR 2018 👏👏

SIDERSSS ENYAH!!

SEHABIS MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR YA.

thanks❤❤

LIANJEN

FERGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang