Hari senin pagi saat semua aktifitas kembali seperti semula setelah liburan akhir semester sekolah berakhir.Pagi kota Jakarta yang padat pun menjadi penuh dengan berbagai macam kendaraan seperti hari-hari biasa karena tahun ajaran baru pun telah di mulai.
"Keynan.. Gilang.. bangun!!" Teriak andini menggema lalu sang mama yang menggedor kedua pintu kamar anaknya yang memang di desain bersebelahan.
Karena sudah pukul 6.30 pun kedua anaknya belum juga keluar kamar. Alhasil pagi-pagi suara andini sudah menggelegar di seluruh ruangan rumah..
Wajar saja andini seperti itu. Sebab dua jagoannya kadang suka manja dan paling sulit yang namanya bangun pagi terutama keynan.
Hitungan detik berlangsung dan kemudian pintu kamar gilang terbuka lebih dulu sama seperti biasanya dan nampaklah sosok gilang yang berseragam putih abu dengan wajah segarnya sehabis mandi dan rambut maskulinnya lalu gilang pun tak lupa menyapa mamanya. Bajunya rapih, senyumnya merekah
"Pagi mama cantik" sapa gilang dengan menunjukkan deretan gigi putihnya sambil mencincing tasnya di salah satu pundaknya"Pagi" balas andini membalas tersenyum
"Tumben banget kamu udah rapih lang. Yaudah buruan bangunin abang kamu ya terus turun ke bawah langsung sarapan" perintah andini tegas. "Mama tunggu di bawah" lanjut andini dengan muka tegasnya namun lembut
Gilang mengangguk dan hormat ala kapten ke mamanya "siap boss" lalu mamanya turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan. Dan gilang menggedor-gedor pintu kamar abangnya tanpa memperdulikan suara yang ia buat menghasilkan dentuman yang sangatlah bising di telinga.
"Bangke woy bangke bangun. Kebo lo woii!!" teriak gilang tak henti-hentinya sambil terus menggendor pintu kamar keynan. Gilang memang terbiasa manggil keynan bangke, kenapa? Karena supaya gampang manggilnya soalnya bangke itu singkatan dari abang keynan.
Karena gilang yang terus teriak dan suara bising yang sedari tadi gilang buat, alhasil keynan bangun dari tempat tidurnya dengan mata sembabnya yang memerah akibat kurang tidur lalu membuka pintu kamarnya. Gilang pun nyelonong masuk kamar abangnya dan melihat abangnya yang masih berantakkan dan belum siap-siap.
"ehh gila lo, jam berapa ini bego! Lo mau telat? Gua sih ogah telat bareng lo. Buruan daah mandi lo sono, udah badan baunya aja udah kaya kentut sapi. Najis banget dah" omel gilang nyerocos tak henti-hentinya layaknya mak-emak rempong dengan emosi di pagi hari sambil mendorong abangnya ke kamar mandi
Keynan menekuk wajahnya
"Rempong amat sih lo bocah. Tinggal berangkat duluan aja ribet banget. Gosah ngurusin gua kenapa!" balas keynan ketus. Mendengar ucapan keynan barusan gilang langsung muncul ide jahilnya seakan ada lampu menyala di samping kepalanya.Gilang mengerucutkan bibirnya
"Yaudah kalau gitu gua berangkat duluan." Kata gilang memalas. Lalu keynan masuk kamar mandi, tanpa menggubris gilang. gilang tidak langsung keluar melainkan jam di kamar keynan di cepattin menjadi pukul 07.10. Gilang hanya senyum-senyum sendiri sepanjang jalan menuju meja makan"Mana abang lang?" Tanya Andre sang papa sambil memakan sarapan pagi yang di buat andini istrinya.
"Lagi mandi tuh pa" jawab gilang singkat padat dan meresahkan.Andini kaget mendengarnya
"Masyaallah keynan baru mandi??. Memang anak itu bandelnya ya.." andini keheranan sambil geleng-geleng kepala mendengar tingkah laku anak pertamanya yang tak berubah-ubah..Kemudian setelah sarapan gilang lalu pamit kepada mama dan papanya karena memang hari ini dia ingin berangkat lebih pagi dari biasanya yaitu pukul 07.00 dan mengendarai motor kesayangannya keynan sebab motornya sedang di bengkel. Gilang berangkat pagi karena gilang tau kota Jakarta itu macet apalagi hari senin terus semester baru.. udah deh kaya lautan kendaraann. Padet betul.

KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Boy
RandomKetika Gilang, Divin, dan Langga sedang mencoba menirukan permainan yang sering dilakukan para kaum wanita yaitu 'Thurt or Dare' Permainan sudah mereka mulai dan tongkat berhenti ke arah Gilang " Thurt or Dare " " Karena gua laki, gua milih Dare "...