Setelah sebulan lamanya dea bersekolah di SMA Bima Sakti dea kini mulai merasa nyaman. Bahkan dea sudah semakin dekat dengan fika. Setiap dea bosan pasti selalu saja ada topik tentang keynan yang fika bahas walaupun dea pun tak tau siapa keynan itu sendiri?.
Tak tau mengapa pagi ini dea kesiangan dan dea kejebak macet panjang. Ayahnya tak masalah karena kantornya mulai bekerja pukul 08.00. Tapi dea sudah khawatir akan telat dan tidak di siplin waktu, karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.07.
Alhasil 15 menit kemudian dea baru saja sampai di sekolah dan jam menunjukkan pukul 07.22 dan dea telat 7 menit lamanya. Sudah banyak anak berbaris di lapangan.
Lalu sudah ada guru BP yang menghadang dea siapa lagi kalau bukan bu mayang, guru BP yang paling sibuk padahal masih banyak guru BP yang lain dan guru BP yang terkenal di kalangan murid-murid nakal seperti keynan, gilang, daffa, divin, langga, dan yang lain.
Dea pun ikut baris ke barisan anak telat untuk di catat namanya, untung saja ini bukan hari senin kalau hari senin barisan siswa yang telat dan yang gak telat pasti di pisah.
"KEYNAN!!" Teriak bu mayang menggelegar. Sontak dea pun melihat ke arah orang yang membelakangi arah mereka sekarang . Lalu dea pun tak menghiraukan lagi. Tetapi dea teringat fika yang selalu menceritakan sosok keynan dan memang benar adanya cowo yang bernama keynan memang suka telat. Dea melempar tatapannya ke arah bu mayang dan lelaki yang membelakanginya. Namun dea tak peduli lagi dan mengalihkan pandangannya
"Ada apa sih bu, ibu kangen sama saya?" goda keynan dengan angkuhnya. Refleks keynan menjerit karena bu mayang menjewernya dan sekarang keynan berada di belakang dea, otomatis dea menoleh dan dea kaget bukan main melihat laki-laki penyuka harumanis itu di belakangnya saat ini dan dia bernama keynan yang selama ini suka di ceritakan fika.
"Kamu" sapa dea. Dea malu kepada keynan karena, mengapa laki-laki ini harus bertemu dengannya saat keadaannya sedang telat seperti ini.
" lo telat ?" Tanya keynan menaikkan sebelah alisnya dan dea mengangguk kaku. Keynan tau kalau dea telat untuk pertama kalinya karena terlihat wajah pucatnya. Dan keynan pun tau kalau dea takut di catat namanya. Langsung saja keynan menarik tangan dea keluar dari barisan.
Tetapi sayangnya bu mayang melihat aksi keynan itu
"KEYNAN !! Hey !! Mau kemana kamu KEYNAN!!" Teriak bu mayang penuh emosi yang melihat keynan membawa kabur dea.
keynan tak menghiraukan ucapan bu mayang lagi. Lalu keynan berencana membawa dea kabur kemana lagi kalau bukan ke atap sekolah yaitu markas besar keynan.
"Kamu mau bawa aku kemana? Kita kan harus belajar kak" bisik dea polos dan sedikit takut. Keynan menyadari ketegangan suasana karena tangan dea terasa dingin sekali saat di genggam.
"Bisa diem gak sih!" talak keynan sedikit memperingati. dea pun pasrah dan hanya mengikuti alur keynan. Benar saja keynan membawa dea ke atap sekolah. Karena memang hanya orang-orang tertentu yang tau letak pintu masuk atap sekolah salah satunya keynan sih cowo famous Sma Bima Sakti karena dia di julukkin mr.telat maka dari itu dia membuat markas untuk bolos
Dea bingung, darimana keynan tau tempat ini? Lalu keynan duduk melihat jalanan kota Jakarta yang padatnya nauzubillah. Dea masih berdiri dan tetap melihat sekeliling atap sekolah ini
Keynan menatap ke arah dea
"Zan, sini duduk" tawar keynan sambil menepuk tempat persis di sampingnya mengisyaratkan untuk duduk. Dea pun mendekati keynan dan duduk di sampingnya.."Kenapa kamu bisa tau tempat kaya gini?" Tanya dea yang memecahkan keheningan sejak 15 menit lalu. Keynan menoleh lalu sesaat memandang dea
"Karena gua gak suka sama suasana keramaian sekolah" balas keynan dingin seperti angin kota Jakarta pagi ini. Dea adalah wanita pertama yang keynan ajak ke atap sekolah untuk menemaninya. menemani berbolos hihi

KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Boy
AcakKetika Gilang, Divin, dan Langga sedang mencoba menirukan permainan yang sering dilakukan para kaum wanita yaitu 'Thurt or Dare' Permainan sudah mereka mulai dan tongkat berhenti ke arah Gilang " Thurt or Dare " " Karena gua laki, gua milih Dare "...