Bertepatan dengan hari sabtu, hari dimana gilang, divin dan langga kadang-kadang suka membolos kelas.
Saat lagi asik-asiknya duduk di gazebo yang mengarah ke lapangan basket membuat otak jahil divin muncul.
"Lang, bangun elah. Mentang-mentang anginya sejuk lo jadi tidur gini. Kebiasaan kaya keynan lo" celetuk divin sambil mendorong tubuh gilang. Alhasil gilang terjatuh dan merengek kesakitan
"Dasar lontong !! Sakit gila" pekik gilang sambil menjitak divin. Langga pun melerainya
"Udah kaya bocah tau ga lorang itu woii!!" Bentak langga. Divin dan gilang pun berhenti jitak-jitakkan
"Maen Thurt or Dare aja yok. Daripasa bosen garing krik..krik.." usul divin dan mendapat persetujuan dari langga dan gilang. Lalu divin mencari tongkat di sekitarnya untuk main Thurt or Dare.
Ketika gilang, langga, dan divin mencoba menirukan permainan yang sering dilakukan para kaum wanita yaitu Thurt or Dare.
Permainan sudah mereka mulai, entah divin dan langga pun sudah mendapatkan tantangan. Kini tinggallah gilang yang belum mendapatkannya.
Namun saat tongkat di putar kembali, gilang sudah cengengesan dan yakin kalau tongkat itu berhenti di divin. Tapi semua di luar pikiran, tongkat itu berhenti ke arah gilang dan gilang kaget
"Ulang geh woy.. ulang, belum siap gua.. bodo ulang" rancau gilang tak terima dan tak ingin melakukan tantangan maupun berkata jujur
"Yaapasih lo lang, gak berani main TOD kan lo!! Dasar lontong lemah" cibir langga dan mengejeknya. Lalu langga mendapatkan muka gilang yang mulai emosi
"Dih najis, berani lah gua" balas gilang mantap dengan gaya songongnya tanpa takut tantangannya
"Thurt or Dare" sambung divin langsung. Terlihat jelas kalau gilang kebingungan
"Karena gua laki, gua milih dare" kata gilang cengengesan dan takut di kerjain oleh kedua sahabatnya ini
"Oke.. lo tembak anak baru pindahan dari Bandung itu" usul divin. Langga yang mendengarnya tertawa terbahak bahak. Sedangkan gilang ekspresi wajahnya masih saja sama dengan sebelumnya yaitu jutek
"Lahh sih dugong"
Mata langga melebar seketika
"Ehh lo gila, nanti dia diamuk macan betina gimana?" Tanya langga pada divin. Divin pun mengangkat kedua bahunya tanda tak tau" kan katanya dia laki bro, gimana berani gak lo lang?" Tanya divin kembali pada gilang yang sedang duduk-duduk manja di bawah pohon beringin
"Yaapasih lo pada? Tenang woy.. cuma gitu aja kan tantangan lo? Haha itumah kecil buat gua" balas gilang menyombongkan diri sambil membenarkan kerah bajunya
Mata langga berkeliaran menatap seluruh halaman sekolah dan pas sekali mata langga tertuju pada wanita dengan rambut sepundaknya yang tergurai panjang siapa lagi kalau bukan dea murid baru pindahan dari Bandung . Pas sekali saat ini dea sedang jamnya olahraga jadi tak usah susah payah untuk mencari dea.
Mata langga berbinar-binar
"Ehh tuh liat ada cewe yang divin maksud noh" tunjuk langga ke arah dea yang lagi membelakangi mereka saat ini"Ayok lah kesana. Gak sabar nih gua liat lo nembak dia " ajak divin dan manarik tangan gilang menuju lapangan basket. Semua wanita sudah menjerit kecuali dea dan fika yang sedang fokus untuk memasukkan bola ke ring.
"Udah cepet lang" suruh langga dan mendorong gilang ke arah dea. Jarak gilang dan dea semakin dekat. Entah mengapa gilang deg-degan bukan main.
"Cepet lang. Kalau lo di tolak sama dea lo harus traktir gua sama langga sbux terus isiin kitaorang bensin sampai full" teriak divin memperingati dari jauh dan masih terdengar oleh gilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Boy
DiversosKetika Gilang, Divin, dan Langga sedang mencoba menirukan permainan yang sering dilakukan para kaum wanita yaitu 'Thurt or Dare' Permainan sudah mereka mulai dan tongkat berhenti ke arah Gilang " Thurt or Dare " " Karena gua laki, gua milih Dare "...