Sudah dua hari Ryan terpaku menatap ke dalam ruangan dimana gadis bersurai pirang berada. Tatapannya terasa sendu ketika menatap punggung sang gadis yang sejak beberapa hari ini bergeming dalam kamar, tampak penuh ketakutan setiap kali mata mereka berdua beradu.
Ryan tahu apa yang terjadi pada gadis yang sudah menjadi teman dekatnya selama tiga tahun ini, alasan kenapa Ella tampak murung dan mengunci dirinya dalam ruangan itu selama berhari-hari, Ryan sangat tahu dengan jelas. Hal ini pernah Ryan hadapi ketika pertama kali bertemu dengan Ella, tepat ketika dirinya menolong Ella saat melakukan pencurian di sebuah rumah besar yang jauh dari pusat kota.
Ia ingat sekali bagaimana gadis itu ketakutan dan memohon agar Ryan mau menyelamatkannya, membawa Ella pergi dari rumah besar itu setelah gadis itu berhasil keluar berkat kekacauan yang dibuat oleh Ryan. Dan tentu saja Ryan membawa Ella bersamanya, mana mungkin ia tega meninggalkan seorang gadis dalam keadaan luar biasa kacau dan memohon sambil menangis.
"Apa dia masih belum mau makan?" tanya pemilik rumah yang sudah melihat gelagat Ryan dari kemarin—khawatir.
Ryan menolehkan kepala, kali ini ia tidak mendelik ke arah sang kakak yang biasanya ia lakukan jika bertemu dengan pria itu. "Begitulah," jawab Ryan singkat.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Rasanya tidak mungkin Ella sampai seperti itu hanya karena orang yang mengejarnya. Apa kau tahu sesuatu, Ryan?" tanya Erik yang terlihat sama khawatirnya dengan sang adik saat ini.
Ekspresi Ryan berubah, ia bimbang haruskah ia memberitahu soal Ella kepada Erik atau tidak. Tapi bagaimanapun juga, ia ingin ada orang yang bisa menjaga Ella ketika dirinya tidak bisa. Walaupun ia tidak senang dengan keberadaan Ella yang dekat dengan Erik, tapi tetap saja, keselamatan gadis itu nomor satu baginya. Erik mungkin sudah melakukan kesalahan besar dulu, tapi itu juga karena kesalahannya sendiri yang tidak menjelaskan situasinya. Erik sudah mengenal Ella, bahkan ia tahu bagaimana Ella untuk kakaknya itu, jadi rasanya tidak mungkin Erik akan melakukan kesalahan yang sama seperti dulu terhadap orang yang ia kasihi.
"Ryan?" panggil Erik ketika mendapati adiknya hanya bergeming dan tidak menjawab satu kata pun. "Katakan padaku apa yang terjadi pada Ella, aku akan membantu jika memang aku bisa. Melihatnya seperti ini benar-benar membuatku tidak kuat," sambung Erik menatap Ella dari celah pintu kamar yang terbuka.
"Ini ada hubungannya dengan masa lalu Ella, saat pertama kali aku bertemu dengannya," akhirnya Ryan memutuskan untuk memberitahu Erik juga, toh tidak ada ruginya jika membuat satu lagi tameng untuk gadis itu. "Ella pernah dijual oleh ibu tirinya ke seorang bangsawan kaya yang tergila-gila dengan Ella. Selama setengah tahun Ella dikurung oleh bangsawan itu dan disiksa dengan keji. Pria itu menyiksa Ella setiap saat ketika Ella menolak untuk melayani nafsunya. Mencambuk, memukul, dan segala hal keji Ella dapatkan. Ketika aku datang ke rumah itu untuk mencuri, aku menemukan Ella nyaris disetubuhi oleh pria itu. Dia meminta tolong padaku untuk menjauhkan pria itu darinya, dan aku menurutinya tanpa berpikir panjang. Dan ketika pria itu menyerangku dan melukaiku, Ella yang ingin membantuku justru membunuhnya dengan belati yang kubawa," jelas Ryan.
"Setelah itu kau membawanya dan membuatnya mengenal duniamu? Rasanya benar-benar tidak bisa dipercaya," ucap Erik dengan senyum lirih akan keterkejutannya setelah mendengar masalah ini.
"Butuh waktu lama bagi Ella untuk dapat kembali hidup dengan normal. Kejadian setengah tahun itu benar-benar mengubah dirinya, tidak peduli seberapa besar senyum yang ia tunjukkan, ketakutan akan masa lalunya terus mengkuti dia setiap saat. Kurasa pertemuannya kembali dengan pria bejat itu benar-benar mengganggu mentalnya beberapa hari ini," mata Ryan kali ini melirik Ella yang masih tidak bergerak juga dari tempatnya. Berharap gadis itu akan segera kembali normal dan memarahinya seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MIDNIGHT (Another Side Of Cinderella) [COMPLATE]
FantasyBagaimana jika pangeran tak pernah mencari pemilik sepatu kaca, dan Cinderella tidak pernah bertemu dengan sang pangeran? Di sinilah cerita dengan akhir berbeda dari Cinderella. Akhir kisah tidaklah berujung bahagia dengan sang pangeran, melainkan a...