Chapter 3

6.9K 98 1
                                    

HAPPY READING!:)x

Harry's POV

Aku mempersilahkan ia untuk masuk ke flatku. Ya, flatku. Kalian pasti bertanya-tanya dimana the boys atau crew yang lain.

Aku tinggal di flat yang berbeda dengan the other boys karena aku sangat ingin sendiri sekarang. Well tujuan kami ke New York adalah untuk mengerjakan album ke empat kami, tetapi pihak management memberikan kami waktu libur selama 2 minggu dan kesempatan itu aku manfaatkan untuk menyendiri dan mencari kesenangan lain yang dapat membuatku melupakan segala macam kepenatan yang aku dapatkan selama tour kemarin.

"Have a seat please" kataku mempersilahkan wanita blonde itu untuk duduk.

Akupun berlalu meninggalkannya untuk menuju dapur untuk mengambilkannya minuman.

"Let's see what I have here..." gumamku sambil membuka pintu lemari es

Setelah mendapatkan sebotol tequilla, aku membawanya menuju ruang tengah lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan gadis itu

"Mmm aku hanya memiliki sebotol tequilla, apakah kau---"

"Ya. Tidak masalah" potongnya cepat

"Oh good then" ujarku lalu menuangkan tequilla ke dalam gelas dan menyodorkannya pada wanita yang sedang duduk di hadapanku ini

"Thanks"

"No probs"  balasku

"Sorry, what's your name?"

tanyanya

"Oh, I'm Harry Styles. What's yours?" tukasku sambil mengulurkan tanganku di hadapannya

"Nice too meet ya, Harry. I'm Ally" ia membalas uluran tanganku dan menjabatnya.

"So, apa pekerjaanmu Ally?" tanyaku berbasa-basi

"I'm a prostitute" jawabnya santai

"BHAHAHAHA YOU'RE SO FUNNY!" aku tertawa mendengar jawabannya

"What's so funny Mr. Styles!"

"Maaf, tapi aku tidak percaya dengan perkataanmu" ucapku menantang

"Kalau begitu aku akan membayarmu" candaku

"Really? Tapi aku dibayar per jam" balasnya

WAIT! IS SHE SERIOUS? Well she doesnt look like joking.

WHAT?! She's really a prostitute? Gosh! I can't believe it! Tapi biarlah aku akan tetap membayarnya lagipula sudah lama aku tidak merasa dipuaskan, walaupun terakhir kali aku had sex dengan kekasihku sekitar tiga hari yang lalu saat aku masih berada di London.

"Harry? Are you still there?" suaranya membuyarkan pikiranku

"Aku akan membayarmu untuk semalam. Berapa harga yang harus kubayar?" tanyaku lagi

"400 dollar" jawabnya singkat

"K. Deal!" tukasku

Ally's POV

Great! Dia setuju. Akhirnya aku bisa mendapatkan uang untuk melanjutkan kuliahku.

                             *****

"Jadi, apa yang harus aku lakukan untukmu Mr. Styles?" tanyaku dengan nada menggoda

Ia tidak menjawab. Ia malah menyenderkan tubuhnya ke sofa dan bisa aku lihat sebuah senyuman terukir di salah satu ujung bibirnya sambil menggerakkan telunjuk kirinya di bagian bawah bibirnya yang berwarna merah jambu itu.

"Bagaimana jika kita mulai dengan memakaikan ini padamu?" kataku lagi sambil menunjukkan sebuah alat kontrasepsi yang terbuat dari karet tersebut dan tanpa diperintahkan, aku berjalan ke arahnya.

Setelah itu, aku melucuti pakaiannya satu persatu dan duduk di pangkuannnya dengan posisi menghadap ke arahnya. Ia mulai merespon. Ia lalu merengkuh pinggangku sehingga dadaku menempel dengan dadanya yang bidang.

Ia berdiri, namun masih dengan posisi yang sama. Ia berjalan ke sebuah ruangan yang aku yakini adalah kamarnya lalu melemparkan tubuhku ke atas kasur lalu menindihku dengan badannya yang kekar itu.

Harry menciumi bagian leher hingga dadaku, sedangkan aku hanya mendesah pelan dengan kedua tanganku yang melingkar di lehernya. Semuanya semakin liar dan out of control. Sampai pada akhirnya ia----tentu kau tahu apa yang kumaksudkan bukan?

                              ******

Ally's POV

Aku membuka kedua mataku lalu menyipitkannya dan mengerjapkannya secara cepat beberapa kali karena sinar matahari pagi yang telah menyeruak masuk menuju kamar ini-kamar Harry maksudku.

Aku berusaha untuk bangun dari posisi tidurku dan duduk di tepi tempat tidur yang berukuran king size tersebut.

Kupalingkan kepalaku ke belakang dan menemukan lelaki keriting itu masih tertidur pulas dengan selimut yang membalut tubuhnya hingga menutupi sebagian wajahnya. Aku tersenyum melihatnya tidur begitu nyenyak. He's kinda....attractive maybe. What?! What you just say? You say he's attractive? Oh c'mon Ally don't fall to him. You just met him about less than 24 hours and now you say he's attractive?

Pikiranku berkecamuk dengan pertanyaan dan pernyataan yang saling bertolak belakang satu sama lain. Arggghhhhh! What's wrong with ya, Al! batinku mulai angkat bicara

Usai berurusan dengan pikiranku yang tengah berargumen antara pernyataan dan pertanyaan yang entah bagaimana bisa memenuhi otakku, akupun bangkit dari dudukku dan mengambil pakaianku lalu memakainya.

I have to leave now. Batinku bersua.

Mungkin aku akan kembali sore nanti untuk meminta bayaranku pada lelaki keriting ini.

Ketika aku hendak berbalik untuk berjalan menuju pintu kamar, aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal pergelangan tanganku. Refleks itu membuatku menolehkan wajahku ke pergelangan tanganku dan kudapati sebuah tangan besar dan kekar tengah menggenggamnya. Kupalingkan tatapanku menuju si pemilik tangan. Ia masih tertidur.

Saat aku hendak berjalan lagi menuju pintu, tangan itu malah semakin mengeratkan genggamannya, namun aku tidak begitu menggubrisnya. Sampai akhirnya sebuah suara berat dan dalam terdengar. Lelaki keriting itu. Harry.

A/N: Maafkan daku yang agak atau bahkan memang otaknya udah dirty banget guys!huhuuuu:( Jangan judge gue ya. Judge tuh si Ally napa musti ngedescribe sampe segitunya coba(?)

Next? Vomments please!:) love yaaaaa;*

My Lovely BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang