Sudah kesekian kalinya Harry melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya itu untuk sekedar mengecek apakah ia sudah terlambat atau belum. Ia telah menunggu selama 45 menit dan wanita berambut blonde yang sedari tadi ia tunggu itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Typical woman.....
Harry membatin
Drrtttt drtttt
"Ya hallo?"
"Hey man, apa kau tidak jadi datang karena tidak memiliki pasangan?" sergah seseorang di ujung telepon
"Oh seriously Lou! Aku pasti akan datang membawa seseorang"
"Well prove it bro! Aku yakin kau pasti akan datang dengan salah satu wanita blonde-mu itu"
"Yayaya whatever you say big buddy" balas Harry dengan nada sarkastik
"Jika kau tidak datang kau harus me........"
Seketika Harry memutuskan pembicaraannya lewat telepon bersama Louis karena ia tercengang melihat seorang wanita dengan rambut blonde yang dibiarkan terurai dan gaun merah maroon membalut tubuh mungilnya itu.
"Hey! Berhenti memperhatikanku seperti itu. Apa kau pikir aku ini hantu?" gadis itu terkekeh
"Hey man!" kali ini Ally berseru di depan wajah Harry sambil menggerakkan telapak tangan kanannya tepat di depan wajah Harry yang tengah terperangah itu
"Eh uh....." Harry langsung mengalihkan pandangannya ke sembarang arah "Ya ampun apa saja sih yang kau lakukan mengapa lama sekali?" Harry mendengus agak kesal
"Maaf Mr. Styles telah membuatmu menunggu selama bertahun-tahun, tapi kalau saja liftnya tidak rusak aku pasti datang lebih cepat" balas Ally dengan nada yang dibuat-buat
"Well ayo kita berangkat sekarang teman-temanku sudah menunggu lama"
Harry pun meraih tangan Ally dan menarikknya keluar dari lobby apartment kemudian masuk ke sebuah limosin mewah berwarna putih.
"What the...so ini bukanlah semacam dinner berdua, tapi bersama dengan teman-teman Harry?"
"Hell no! Apa yang kau pikirkan Ally! Wake up girl! Tidak mungkin ia mau mengajakmu dinner berdua apalagi berkencan! No way!" Ally tengah berkutat dengan segala pernyataan yang terus muncul saling pro-kontra di otakknya
Sementara itu Harry terlihat sibuk dengan ponsel miliknya
Ally sempat mencuri pandang ke arah Harry yang duduk berseberangan dengannya hanya untuk sekedar melirik apa yang sedang dilakukan lelaki keriting itu.
Louis' POV
"Bagaimana, man? Apakah Harry sudah menuju kemari?"
"Ah ya, aku sedang berkirim pesan dengannya dan ia berkata bahwa ia sedang dalam perjalanan menuju kemari. How about Niall?"
"Entahlah. Aku sudah mencoba menghubunginya tetapi selalu mailbox" jelas Liam.
"Tenang saja. Kalian tahukan jika Niall sudah berada di kamar mandi ia akan menghabiskan waktu berjam-jam di dalamnya" ucap Zayn
"Iya. Sama seperti kau yang selalu menghabiskan waktumu di depan cermin Mr. Malik" celetuk Perrie yang diiringi tawaku, Eleanor, Liam, dan Sophia. Sementara Zayn memasang wajah cemberutnya. Haha Childish just like Niall.
"Hey Lou, apa kau tahu gadis yang mana yang akan Harry ajak kemari?" tanya Liam
"Aku juga tidak tahu, Liam. Ia tidak mengatakannya padaku. Aku tidak yakin ia akan membawa kekasihnya karena yang aku tahu Taylor sedang ada Tour begitupun dengan Kendall sepertinya ia tengah sibuk dengan kegiatan modellingnya" ujarku panjang lebar yang disambut dengan anggukan pelan dari Liam.
"Hi guyssss!" seseorang yang baru memasuki restoran tersebut melambaikan tangannya ke arah kami.
HELLAAAAA SO SORRY FOR THE SLOW UPDATE!!! BENTAR LAGI UN JADI HARUS FOKUS SAMA UN DULU JADINYA FANFICT ABAL INI JADI NGGAK KEURUS*curcol*
BTW ADA YANG BACA NGGAK SIH? LEAVE YOUR COMMENT AND VOTE MAYBE IF YOU APPRECIATE MY WORK. WELL, IVE TRIED MY BEST. LOADS OF LOVEEEE .X
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bitch
FanfictionAlly hanyalah seorang perempuan bayaran yang bekerja untuk "melayani" para lelaki hidung belang. She is a whore. But everything changed when a superstar came into her life atau lebih tepatnya ia yang hadir ke dalam hidup pria ini. Well you can't cal...