XXII (Final)

51 11 2
                                    

Sant Jordi Festival

Ella POV

" Oh Tuhan.... Aku tidak bisa ikut Jordi, aku takut akan muntah di depan orang-orang." Aku merengek pada Jordi karena perasaanku benar-benar tidak enak. Hari ini, adalah pertama kalinya aku akan tampil di depan publik secara resmi, bersama dengan klub tempat Jordi bermain. Rasanya aneh saja, menjadi normal di dunia Jordi kurasa tidak akan sesusah ini. Atau itu hanya perasaanku saja. Jordi sudah membantuku menjalani semuanya dengan baik, termasuk memintaku membaur dengan para WAGs. Tetap saja, rasanya aneh. Aku hanya mengenal Anna, sementara ada beberapa WAGs baru yang bergabung bersama klub. Aku masih belum lupa tentang apa yang terjadi padaku dengan Laia, Elena, dan juga Daniella. Mengingat itu semua, sepertinya aku tidak akan pernah berhasil membaur dengan mereka.

" Tenanglah Ella... semuanya akan baik-baik saja." Jordi menenangkanku sebentar sebelum kami keluar dari mobil.

" Tapi aku tidak siap menghadapi para hatersku." Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan, maksudku hanya itulah alasan terbaik untuk membuat Jordi bisa berubah pikiran dan mengembalikanku ke apartemennya.

"Aku suka optimismemu." Katanya tersenyum, Hah? Optimis apanya? Aku kan memang punya haters. Secara harfiah... orang-orang yang mengejarku.

" Jordi aku gugup." Inilah hal paling jujur sejauh ini yang aku utarakan padanya. Aku memang gugup untuk menghadapi semuanya. Karena setelah aku keluar dari mobil, semuanya akan mengubah hidupku. Selamanya.

Ada banyak orang yang berkumpul di alun-alun kota. Inilah yang selalu terjadi saat hari Sant Jordi. Barcelona berubah romantis dengan segala hal yang bernuansa bunga mawar, buku-buku dan juga coklat.

" Itu normal Ella. Tenang saja, WAGs lain akan membuatmu merasa nyaman." Jordi mencium keningku sesaat lalu keluar dari mobil. Aku ragu saat dia membukakan pintu mobil untukku. Sudah kukatakan kan'? sesaat setelah aku keluar dari dalam mobil ini, hidupku akan berubah selamanya.

" Ayolah...." Jordi memberikan tangannya padaku. Aku menarik napas sebelum menyambut tangannya. Oh Tuhan... maafkan aku, Jordi aku mencintaimu.

Kami berdua bergandengan tangan, menuju tempat Bos besar dan sang nyonya berada. Maksudku pelatih klub. Dia selalu membawa pulang cerita tentang bagaimana Luis Enrique memperlakukan para pemain di tempat latihan, sehingga kami punya nama khusus untuk setiap orang di klub.

" Senang bertemu denganmu Ella." Kata si Nyonya besar, sebelumnya ia memelukku sebagai sambutan selamat datang. Aku tidak terlalu terbiasa dengan pelukan macam itu.

Tak lama setelah kami meninggalkan pelatih, Jordi mengajakku menuju tempat Messi dan Suarez beserta Antonella serta Sofi. Ya Tuhannn... aku tidak percaya akan bertemu dengan Messi secara langsung−sekali lagi. Entah kenapa aku merasa tak pernah puas, mengingat Messi itu adalah asset bagi klub. Bagaimana pun juga, sulit untuk membenci Messi jika kau tahu bagaimana perannya di klub sejauh ini. Aku masih saja gugup, Jordi tidak main-main kali ini. Kenapa tidak datang pada Melissa atau Coral. Aku pernah bicara dengan mereka di Ciutat Esportiva beberapa waktu yang lalu. Akan lebih mudah jika sekali lagi aku memulai pembicaraan dengan mereka yang pernah berinteraksi denganku secara langsung. Tapi aku tidak bisa protes begitu saja pada Jordi, dia hanya sedang berusaha menolongku.

" Aw... Jordi. Manis sekali, kau membawa kekasihmu." Sofi menyambut kedatangan kami dengan terkejut. Lebih terkejut lagi aku, bagaimana Jordi bisa akrab dengannya.

" Yap..." Jawab Jordi sambil tersenyum.

" Aku kira kau tidak senang berteman dengan kami." Kata Antonella tanpa basa-basi. Aw... apa dia menyerangku?

" Uhmmm... waktu itu aku tidak bisa duduk bersamamu di tribun karena aku harus melakukan sesuatu." Kataku menjelaskan.

" Tidak apa-apa Ella. Aku hanya bercanda." Jawabnya dengan tawa, astagaaa... dia sepertinya puas sekali, setelah berhasil membuatku percaya pada pernyataannya.

The FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang