Part 15

79 9 0
                                    

Hari ini klub akan bertanding melawan Granada di Nou Camp. Aku sudah berjanji akan menonton pertandingannya secara langsung−dengan Joana. Bukan aku yang membujuknya, tapi Jordi sendiri. Setelah bujukan itu dibuka dengan debat terlebih dahulu, toh akhirnya Joana setuju. Melihat keduanya bertengkar seperti itu, aku jadi ingat Bastian. Ah... dia masih dalam perjalanan. Beberapa jam yang lalu ia menelponku dan mengatakan akan naik pesawat. Akhirnya... kakakku akan kembali ke Barcelona.

Meski tidak sebesar El Clasico atau pertandingan melawan Espanyol dan Atletico Madrid, tapi stadion tetap terlihat penuh.

" Semoga berhasil." Kataku menyemangati Jordi lalu mencium pipinya.

" Hey Ell... aku belum selesai denganmu." Pria itu mencegahku pergi dan kembali memelukku.

" Hey... hentikan. Teman-temanmu melihat kita." Kataku risih, aku beberapa kali menampar lengannya, tapi Jordi tidak juga melepaskanku. Lihat, Dani Alves, Neymar, bahkan Messi melihat ke arah kami dan mereka semua menyeringai.

" Biar saja." Jawab Jordi mengabaikan keluhanku.

" Hey... Joana sedang menungguku. Aku tidak bisa lama-lama di sini. Kau juga harus bersiap."

" Biarkan dia di sana sendirian."

" Bukannya kau yang ingin kami berdua jadi dekat."

"Ah Ella..."

" Aku mencintaimu Jordi Alba."

" Aku mencintaimu Ella." Dengan terpaksa Jordi melepaskan pelukannya padaku. Saat itu pula aku melewati para pemain yang lain dengan perasaan kikuk.

Sudah kukatakan kan kalau sebelumnya Joana pergi ke Nou Camp dengan terpaksa?, ya... dia pergi karena kalah berdebat dengan kakaknya. Walau begitu, dia sempat mengajukan syarat bahwa dia hanya akan menonton di tribun umum, bukan tribun VIP dimana para keluarga pemain dan WAGs mereka berkumpul. Entah apa yang membuat Joana begitu tidak suka dengan sepak bola dan juga orang-orang yang terlibat di dalamnya−terutama para WAGs. Untuk itulah aku harus kembali ke tempat dimana Joana berada, menolak tawaran dari Anna dan Antonella untuk duduk bersama mereka.

Aku mulai panik saat tak melihat Joana di tempat sebelumnya aku meninggalkan gadis itu. Dimana dia?, apa dia kabur? Apa alasan duduk di tribun biasa hanyalah untuk mempermudah melarikan diri? Astagaaaaaa.... Kenapa kau begitu bodoh Ella?, kenapa kau mau saja saat ia menyuruhmu menemui Jordi sebelum pria itu bertanding. Joana tidak benar-benar ingin datang kemari. Artinya, upaya Jordi pun sudah gagal.

" Permisi... apa kau melihat gadis yang sebelumnya duduk di sini?" Tanyaku pada sepasang ayah anak yang duduk di sebelah bangku milik Joana sebelumnya.

" Gadis?" Si ayah terlihat seperti mengingat-ngingat sesuatu.

" Ah ya... dia pergi bersama dua orang pria." Sahut si anak tiba-tiba.

" Pria?" Kepanikanku semakin menjadi? Apa Joana diculik? Siapa pria itu? Apa mereka orang-orang dari Diablo Hunter?

" Mereka terlihat bertengkar sebelumnya. Dan salah satu pria menyeret gadis itu. Ayahku ingin menolong, tapi pria yang satunya mengatakan jika mereka pacaran. Jadi ayahku tidak melakukan apa-apa." Astagaaaaaa.... Dave disini? Dia ingin membawa kembali Joana.

" Baiklah, terimakasih banyak." Buru-buru aku meninggalkan tempat itu untuk mencari Joana.

Banyaknya para pendukung kedua klub yang berjalan masuk ke tribun membuatku kesulitan untuk berjalan dengan leluasa. Tentu saja,disaat semua orang ingin mencari kursi-kursi mereka, aku malah ingin keluar dari tribun. Ya Tuhaannnn... bagaimana ini bisa terjadi?. Joana adalah gadis dua puluh tahun yang sudah tidak pantas lagi dicemaskan oleh kakaknya. Tapi sepertinya apa yang dikatakan Marie memang benar, gadis itu senang mencari masalah untuk mendapatkan perhatian.

The FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang