*"Sempatkanlah untuk pulang, Stephanie." Seorang pria berujar tegas di seberang sana.
Gadis bernama lengkap Stephanie Rose Leandro itu mengangguk walaupun jelas sang Kakak yang tengah menelponnya dari New York tak akan melihat anggukannya.
"Stephanie...do you hear me?" Kakaknya memecah lamunannya.
"Tentu, Zach. Aku mendengar mu. Aku akan mengatur ulang jadwalku." Stephanie akhirnya mengerjap dan menjawab dengan nada serius.
"Berjanjilah padaku, Steph. Kami butuh bantuan mu kali ini." Zach terdengar memohon.
Stephanie menghela napas.
"Tentu saja. Aku akan menelpon mu segera." Stephanie lagi akhirnya memutuskan.
"Baiklah. Aku tunggu. See you, take care...dan...sudahkah aku bilang aki sangat menyayangimu, Steph?"
"I love you too, big brother." Stephanie menjawab sambil tergelak.
Terdengar sambungan telepon di putus.
Stephanie meletakkan handphonenya. Di tatapnya Parvatti. Gadis berkebangsaan India yang sudah 5 tahun ini menjadi asistennya.
Parvatti mengangguk. Dia sangat tahu apa yang harus segera di lakukan. Menjadwal ulang semuanya. Menghubungi para klien yang pasti akan mengajukan banyak protes karena harus menunda pekerjaan mereka. Tapi Parvatti selalu tahu, para klien tetap akan dengan sabar menunggu seorang Stephanie Rose Leandro.
Model terkenal yang begitu banyak di minati dan di kontrak oleh banyak brand ternama dunia. Melihat wajah Stephanie di sebuah baliho besar adalah hal yang biasa. Stephanie menikmati hidupnya. Ramah terhadap para penggemarnya. Dan tak tersentuh.
Siapa yang akan berani mengganggunya?
Mengganggunya adalah petaka terselubung karena di belakang Stephanie selalu berdiri enam orang laki - laki dengan gen superior yang sanggup menghancurkan seseorang dengan sekali tatap.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPHANIE : MY PERVERT GIRLFRIEND (SUDAH TERBIT)
RomanceAku ingin mengikatmu dengan rantai agar kau tidak pergi dariku. Stephanie Rose Leandro Ikat aku jika itu membuatmu tenang. Aku akan tetap ada di sini ketika kau pulang nanti. Daniel Jefferson