Ask you

30.3K 2.5K 91
                                    

Pernikahan Zachary dan Skyla adalah satu hal yang membahagiakan setelah kabar kehamilan Mikaela, istri Alex.

Semua anggota keluarga mengosongkan jadwal mereka dan terbang ke Kanada. Begitu juga dengan Stephanie dan Daniel. Mereka tiba dua hari sebelum pernikahan Zach dan Skyla.

Seluruh keluarga Leandro, Caldwell dan Romanov tampak berbahagia ketika pernikahan akhirnya berlangsung dengan lancar. Zachary, setelah perjuangan berat akhirnya menikahi cinta masa kecilnya.

Daniel sangat canggung berada di antara anggota keluarga dan kerabat Zach dan Skyla. Tapi seluruh keluarga itu selalu melakukan hal yang membuat Daniel dan neneknya juga Savannah merasa nyaman. Bahkan Stephanie meminta seorang maid khusus untuk membantu dan menemani nenek Daniel selama di Kanada.

Stephanie juga tidak pernah melepaskan Savannah. Selalu mengajak gadis itu kemanapun Stephanie pergi.

Stephanie agak mengabaikan Daniel. Bagaimanapun dia masih sedikit kesal karena Daniel tidak memberitahunya tentang keberadaan Nina di perusahaan. Tapi Stephanie tak bisa sepenuhnya marah pada Daniel. Daniel mungkin saja hanya menjaga perasaan Stephanie. Dan fakta bahwa dia tergila - gila pada pria itu tidak bisa di pungkiri.

Pasangan pengantin baru akhirnya memilih St. Lucia, sebuah pulau cantik di timur laut Karibia sebagai tempat bulan madu mereka.

Stephanie dan Daniel kembali setelah dua hari pernikahan Zach.

Kembali ke rumah di mana mereka tinggal. Begitu juga dengan Nenek Daniel dan Savannah yang langsung menuju ke Alabama, mengingat kuliah Savannah akan di mulai beberapa hari lagi.

Parvatti yang ikut dalam rombongan menuju Kanada mendadak meminta ijin pulang ke India karena neneknya meninggal dunia. Maka tinggalah Daniel dengan segala kesabarannya menghadapi sikap Stephanie yang uring - uringan. Stephanie sudah merasa bosan karena jadwal liburnya masih cukup lama.

Banyak tawaran dari berbagai brand terkenal dan Daniel tidak menolak. Hanya saja Daniel meminta hingga akhir bulan bagi Stephanie untuk bisa beristirahat. Dan itu membuat Stephanie cemberut. Apa yang bisa di lakukan? Bahkan Daniel selalu sibuk dengan pekerjaan yang di bawanya ke rumah.

Seperti pagi ini.

Stephanie terlihat cemberut saat menyantap sarapannya. Mengabaikan tatapan lembut Daniel di hadapannya.

"Makanlah dengan benar. Apa perlu aku menyuapimu?" Daniel mengusap pipi Stephanie pelan.

Stephanie menghela napasnya dan bergegas menghabiskan sarapannya. Menyuapkan makanan dalam porsi besar hingga membuat Daniel takut Stephanie akan tersedak.

"Aku sudah selesai." Stephanie mendorong piring makannya sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Steph..." Daniel berujar putus asa.

Stephanie melangkah ke arah kamarnya. Menutup pintu, mengabaikan Daniel yang beranjak menyusulnya.

Daniel masuk ke kamar Stephanie setelah beberapa saat hanya berdiri termangu di depan pintu kamar.

Stephanie berdiri di depan jendela. Menatap halaman belakang dari balik tirai tipis pelapis tirai jendela. Mozaik angsa emas di kaca jendela itu, entah mengapa selalu terlihat serasi dengan Stephanie.

Daniel merengkuh pinggang Stephanie. Memeluknya dari belakang. Membaui aroma Stephanie. Aroma stroberi rambut Stephanie.

"Aku hanya ingin kau benar-benar beristirahat."

"Dan aku hanya bosan. Kau bahkan sudah sibuk dengan pekerjaanmu." Suara Stephanie, terdengar menyedihkan.

"Kau bisa jalan-jalan." Daniel mengajukan sebuah usul.

STEPHANIE : MY PERVERT GIRLFRIEND (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang