"Kau yakin akan mengurus semuanya sendiri?", tanya Daniel pada Stephanie duduk dalam rengkuhan Daniel.
Stephanie hanya mengangguk. Setelah tiga puluh menit berkeliling rumah pantai di Main beach, mereka beristirahat di tepi kolam renang. Stephanie bahkan dengan lancar mengapresiasikan apa yang dia mau untuk pernikahannya dan Daniel begitu kagum dengan imajinasi Stephanie. Terdengar begitu indah.
"Jangan terlalu berlebihan. Sederhana saja. Kau kan tahu, ini serba mendadak...bukan aku tidak menyukainya, tapi kau pasti mengerti. Dari segi finansial aku belum bisa memberikanmu yang terbaik." Daniel mengusap punggung tangan Stephanie.
"Aku tahu. Aku tidak mengundang siapapun. Hanya keluarga dan kerabat dekat. Aku sudah memperhitungkan, kau pasti mampu untuk itu. Tidak akan ada jumpa pers, pesta mewah dan sebagainya. Hanya sederhana saja...yang terpenting ada kau," bisik Stephanie sambil mengangkat tangan kirinya.
Cincin yang di pakaikan Daniel beberapa waktu lalu terlihat berkilat ditimpa cahaya matahari. Membuat Stephanie tertawa pelan.
"Ini indah," ujar Stephanie.
"Itu sederhana, tidak mewah," ujar Daniel.
"Ini segalanya. Ada banyak cinta dan perjuangan dalam cincin ini. Aku bahagia."
"Aku masih saja tidak percaya. Kau gadis bodoh yang memilih lelaki tak berpunya ini sebagai calon suamimu." Daniel mengeratkan rengkuhannya.
Stephanie menggeleng.
"Aku gadis yang pintar. Hanya orang bodoh yang tidak memginginkanmu Danie. Kau baik hati, kau jenius, kau tampan, seksi...", bisik Stephanie menggoda.
"Hentikan bagian itu. Aku bahkan tidak tampan dan seksi," ujar Daniel sambil terkekeh.
Stephanie tertawa pelan.
"Huuuh...tidak tampan ya? Tidak seksi? Hanya....sangat tampan dan sangat seksi?", ujar Stephanie.
Daniel tertawa terbahak.
Daniel mengambil sesuatu dari kantong celananya. Dompetnya. Daniel membukanya pelan dan menarik sebuah foto. Memperlihatkannya pada Stephanie.
Stephanie menatap foto itu. Foto seorang pria tampan dan wanita yang sangat cantik. Garis rahang pria itu sangat tegas. Dan mata teduh milik wanita dalam foto itu, seperti mata Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEPHANIE : MY PERVERT GIRLFRIEND (SUDAH TERBIT)
RomanceAku ingin mengikatmu dengan rantai agar kau tidak pergi dariku. Stephanie Rose Leandro Ikat aku jika itu membuatmu tenang. Aku akan tetap ada di sini ketika kau pulang nanti. Daniel Jefferson