dezesseis

421 66 22
                                    

[Normal]

Luna memasuki Rental dan segera menemui resepsionis yang bahkan sudah ia lupakan siapa namanya.

"Hai, lama tak jumpa!" Sapa sang resepsionis pada Luna.

"Oh, hai. Aku mau-- you know.." Luna menyengir dan mengikuti Mantha -nama sang resepsionis- berjalan kearah pintu tempat semua lelaki biasa berkumpul di jam kerja.

"Hai boys!" Mantha masuk dan disambut dengan tatapan para lelaki yang langsung menghentikan kegiatannya masing-masing.

"Aku membawa pelanggan baru!" Mereka langsung gembira detik itu juga, sama seperti pertama kali Luna menginjakkan kakinya disana. Ia merasa dejavu.

Luna mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan dan berbisik kearah Mantha, "bisakah kau menyuruh mereka untuk tersenyum sebentar saja?" Bisik Luna yang dibalas dengan anggukan dari Mantha.

"Guys, bisakah kalian tersenyum sebentar saja?" Para lelaki yang tadinya mengeluarkan masing-masing puppy eyes dan mata penuh harapannya berubah menjadi memasang senyum yang berbeda-beda.

Ada satu yang menarik perhatian Luna, lelaki yang memakai kupluk dengan senyum yang manis.

Ketika ia tersenyum, matanya menyipit dan kulitnya tertarik keatas. Senyumnya bahkan sama manisnya dengan senyum milik Harry.

"I choose him," bisik Luna sambil menunjuk lelaki tersebut. Mantha mengangguk.

"Louis, mari ikut kami."

***

Luna memasuki gerbang sekolahnya dengan Louis yang berada dibelakangnya. Sebenarnya tidak terlalu tepat, karena Luna merasa mempunyai rencana tersendiri hari ini. Berbeda dengan sewaktu ia memperkenalkan Harry ke sekolahnya.

Murid-murid mulai memperhatikan Louis dan Luna. Memperhatikan Louis karena ia adalah murid yang tampan tentu saja, sedangkan memperhatikan Luna karena ada yang berbeda dengannya.

Ia merombak penampilannya.

"Hei Luna!" Suara seseorang yang menyapanya dengan nada menyebalkan berhasil membuat Luna memutar bolamatanya.

"Ada apa?" Tanya Luna malas. Ia memperhatikan perempuan jadi-jadian didepannya itu.

Lihatlah lipstick nya itu. Sangat menyebalkan! Hardik batin Luna.

Jeline menyeringai, "aw aw aw, ada yang merubah penampilan rupanya. Mau mengalahkan aku? Hell, bitch! Bahkan aku lebih segalanya dibanding kau. Dan aku mempunyai kekasih yang tampan. Sangat cocok denganku yang cantik ini." Jeline menarik lengan Harry dan bermanja-manja dengannya, bagaikan monyet yang sedang mencari perhatian majikannya.

"Kau salah Je," Luna menyeringai dan menepuk tangannya. "Perkenalkan!" teriaknya didepan wajah Jeline yang masih menampakkan senyum angkuhnya.

"Pacar baruku, Louis Tomlinson!" Louis yang sedari tadi diam beberapa langkah dari Luna, mulai mendekat karena merasa dirinya dipanggil dan merangkul pundak Luna. Suara engahan terdengar dari siswa-siswa yang sedang menonton kejadian langka tersebut, sama seperti ketika Luna baru saja sampai disekolahnya kemarin.

Jeline membelalakkan matanya. Oh, bukan hanya Jeline, tetapi Harry juga ikut membelalakkan matanya. Louis mengeluarkan jurus jitunya-- tersenyum manis, semanis dodol.

"Hai," sapa Louis.

"Fuck," gumam Harry dan Jeline secara bersamaan, sementara para siswi yang melihat senyum manis Louis, sibuk berteriak meminta kasih sayang.

"Bagaimana Je? Sudah puas?" Luna berjalan mendekati Jeline, "kita satu sama."

Setelah membisikkan kata-kata yang membuat Jeline jengkel setengah mati, Luna berjalan pergi meninggalkan Jeline dan Harry. Dari jauh terdengar suara teriakan frustasi Jelena. Sementara Harry masih terpaku seperti patung disamping Jeline, sibuk memperhatikan Luna yang pergi bersama Louis, dengan tangan Louis yang sudah berani merangkul pinggang Luna.

Entah setan darimana, ia merasa amarahnya terpancing.

[Luna]

"Akting yang bagus, Louis!" Seruku ketika kami baru saja menyelesaikan kelas kami masing-masing. Aku tidak akan mengulangi strategi ketika bersama Harry. Tentu saja Louis sudah kusekolahkan jauh sebelum aku memperkenalkan dia sebagai pacarku dan tentu saja tidak sekelas denganku. Kami hanya sekelas jika memang kebetulan saja.

Aku merasa puas karena telah membuat Jelena kesal. Banyak siswa yang membicarakan keramaian yang dibuatku dan Jelena.

By the way, harus kuakui, nama Jeline terlalu cantik untuknya.

"Sebetulnya tidak sepenuhnya akting." Ia terkekeh, "karena kau memang sangat cantik, Luna." Dia mengerling kearahku, membuatku tertawa kecil.

"Bagaimana kesanmu saat pertama kali masuk ke sekolahku?" Tanyaku padanya. Aku hanya ingin tau, apa pendapatnya tentang sekolah ini, apalagi dengan adanya perbedaan kasta yang menonjol. Jika kau ingin terkenal, kau harus punya segalanya, uang, lelaki tampan, cantik, ideal, dan pintar.

"Sangat buruk," gumamnya dan tersenyum kecil kearahku. Lelaki ini sungguh manis. Aku tak tau bagaimana lagi cara untuk mendeskripsikan senyumannya.

Kami berjalan keluar dari sekolah dengan bergandengan tangan. Dari arah barat, tampak Harry berjalan dengan langkah tergesa-gesa dan terus menatap kearahku. Aku menoleh kebelakang dan kebetulan tidak ada orang disana. Berarti besar kemungkinan, dia memang sedang menatapku tadi.

Ketika aku berbalik lagi, aku dikejutkan dengan wajahnya yang sudah berada di depan wajahku. Jarak kami hanya tinggal beberapa inci saja.

"Ikut aku," ujarnya dingin, sedangkan aku melengos. Siapa dia? Sudah membeberkan semua rahasiaku, sekarang dia menginginkanku lagi, begitukah?

"Tak mau!" Aku memberontak ketika ia mencengkram lenganku.

"Mate, jangan kasar pada kekasihku." Louis mengingatkan Harry, sedangkan yang diingatkan malah tertawa.

"Ralat, 'kekasih pura-puraku' lebih tepatnya, Loueh," cibir Harry.

Aku menghela nafas melihat tingkah pria ini. Seperti kataku waktu itu, ia terlalu moody dan susah ditebak.
Aku menarik tangannya menjauh dari Louis. "Baiklah, apa yang ingin kau bicarakan?"

------

update kedua dalam jangka waktu pendek:v !!!

Rental Boyfriend cuma sampe 20-25 chapter ya guys! Berarti galama lagi kan?

Daan, makasih banget buat yang kemarin ngasih ide.. lav ya;)

Mungkin ada yang aku pake idenya *ya jelas orang lo gak ada ide* tapi gasemuanyaa😂😂 sama aja gua spoiler dung:v

Dan, welcome to Louis Tomlinson🎉🎉

Dia new cast disini guys. Kehadiran dia itu sangat berpengaruh untuk kelangsungan cerita:v

Keep vomment;) h3h3h3

Rental Boyfriend 📌 H.S (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang