'Tangan mungilmu ini... Tidak terasa... Sekarang bukan hanya milik ayah lagi, jimin...'-batin namjoon.
"Kumohon, bahagiakanlah jimin-ku, jeon jungkook"
Katanya sembari menyerahkan tangan kecil itu pada jungkook.
Jungkook merasa canggung, ia tidak sanggup berkata-kata pada ayah mertuanya yang mengatakan permohonan seperti itu. Maka ia hanya tersenyum saja ketika mulai memggengam tangan halus calon istrinya itu.
.
.Sampai kepada saat ia diperbolehkan untuk mencium pasangan hidupnya yang sudah sah ini, dia masih saja merasa tidak karuan.
'Kalau kucium dibibir, image ku didepan ibunya pasti akan semakin buruk. Ah baiklah. Aku bisa mencium keningnya saja. Tapi aku ingin merasakan bibir itu, ya Tuhan.'
-jungkook berperang dengan dirinya sendiri.
'Apa-apan si bodoh itu.'
- yoongi.
'Jungkook, mengapa kau berpura-pura polos disaat seperti ini. Ayo cepat tubruk(?)'
-hoseok
'Apa dia tidak suka pada jimin-ku? Dia diam saja tadi... Apa itu berarti dia tidak ingin membahagiakan anakku? Apa-'
"Chim, berikan kookie hyung poppo seperti eomma selalu melakukannya padamu!"
Semua orang yang sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing kini melongo, karena setelah seokjin berteriak pada jimin. Anak itu menarik jungkook agar sedikit menunduk kearahnya, sementara dia berjinjit untuk mencium jungkook. Tepat dibibirnya.
Bahkan pendeta yang menikahkan mereka juga tidak mempercayai apa yang ia lihat. Seumur-umur melegalkan banyak pasangan didalam hidupnya, tidak pernah ia melihat submissyive yang seagresif itu.
Tidak masalah jika itu hanya satu kali. Tapi jimin melakukannya berulang-ulang. Sampai-sampai terdengar sekali dia mengatakan 'mmuach' disetiap kali kecupannya. Apalagi kedua tangannya itu menangkup wajah jungkook posesif seakan ia memaksa agar jungkook diam, pasrah, dan menyerah untuk diciumi seperti itu.
Jungkook membatu. Ia tidak sanggup bahkan hanya untuk sekedar bernafas saja. Kenapa anak ini punya pengaruh begitu besar akan dirinya.
'Apakah dia sadar terhadap apa yang ia lakukan itu?'
-batin jungkook.
'Jangan salahkan aku. Jika terjadi 'sesuatu' nanti malam.'
-lanjutnya dalam hati.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Namjoon, singkirkan si genit ini dariku."
"Yoongi, jangan kasar begitu sayang~ seokjin mungkin masih merindukan jimin. Bukakanlah pintu mobilnya, biarkan dia melihat jimin sebentar."
"Tidak, hoseok. Ini sudah sore. Mau sampai kapan dia memeluk-meluk jiminku."
"Yahhh! Dia jiminku!! Apa maksudmu dengan jiminmu eoh?!"
"Dia menikah dengan anakku, maka dia adalah milikku sekarang."
"Kau jahat sekali, yoongi! Kau terburu-buru seperti itu. Aku tahu kau tidak suka padaku!! Makanya kau pasti berniat untuk cepat-cepat menyiksa jiminku di rumahmu kan? Kau akan menumpahkan semua kebencianmu pada anakku yang tidak bersalah."
'Dia berlebihan sekali.'
Kata yoongi dalam hati sambil memutar bola matanya jengah akan tuduhan seokjin padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Pernikahan Dini
FanfictionBukan cintanya yang terlarang. Hanya waktu saja belum tepat merasakan semua~ 끝 . ini(?) akan sangat berbeda dengan 'itu' (yang asli). Karena ini M-preg, maka jangan biarkan jimin kita bunting diluar nikah. Kasihan dia T_T