"Dolly takut... Huks..."
"Hey siapa kau?!"
"Eunha! Kenapa kau mendorongnya?! Lihat dia jadi jatuh."
"Tapi, chagiya. Dia menganggu kencan kita."
Itu memang benar soal mengganggu. Karena baru saja jungkook akan melakukan ciuman pertamanya dengan kekasihnya ini, namun anak itu tiba-tiba saja datang entah dari mana.
Kalau dilihat-lihat, anak dengan seragam tk yang membawa permen kapas dan balon bermotif ikan itu pasti dari festival yang tidak jauh dari taman ini. Dia pasti tersesat.
"Siapa namamu?"
Tanya jungkook. Dia berniat untuk memulangkan anak ini pada orangtuanya.
"Dolly... Huks... Namaku dolly, hyung... Huks.. Huks.."
'Dolly??? Apa dia anak kambing?? Ah pasti orang tuanya yang memberi nama panggilan aneh seperti itu.'
-batin jungkook.
"Hey, jangan menangis. Ayo kita cari appa dan eommamu ya?"
-katanya sambil tersenyum.
"Jungkook yang benar saja, kenapa kau malah sibuk dengan bocah ingusan ini. Berikan saja dia ke pusat informasi, mereka pasti bisa menyelesaikannya. Kita tidak perlu repot-repot."
Jungkook tidak percaya ini. Eunha yang selalu halus dalam setiap tutur katanya. Kini berkata seperti itu. Bukankah dia bilang dia suka anak kecil.
"Eunha, kenapa kau jadi marah seperti ini?"
"Bagaimana aku tidak marah. Dia sudah merusak moment kita. Aku ingin kau jadi yang pertama untukku dan sebaliknya soal ini. Kau tidak menghargai aku yang sudah susah-susah membawamu ke sudut taman begini. Kenapa kau tidak peka sekali, jungkook?!!"
"Soal apa yang kau maksud, aku tidak mengerti."
"Ini soal ciuman pertama kita yang berharga-"
"Eunha kau membahas hal tidak penting untuk menelantarkan anak yang sedang tersesat seperti ini."
"Tidak penting katamu?!! Kita nyaris melakukannya dan kau bilang ini tidak penting?? Kita sudah masuk sma jungkook tidakkah kau memiliki hormon yang ingin kau salurkan pada lawan jenismu huh??"
"Eunha, apa yang sedang kau bicarakan ini. Sudahlah ayo kita cari orang tuanya dulu. Kasihan mereka pasti panik mencari-cari anaknya yang hilang-"
"Kita? Kau carilah sendiri!! Aku mau pulang saja."
Jungkook menatap kecewa akan kepergian kekasihnya. Ingatkan dia untuk memutuskan gadis itu besok.
.
.'Eunha, sepertinya aku memang tidak punya hormon untuk disalurkan pada lawan jenis.'
-kata jungkook ketika mengamati anak itu mengemut lolipopnya. Heran sekali, pikirannya malah melayang kemana-mana. Sampai sebuah pesan masuk membunyikan ponsel disaku celananya.
*** kapten, cepatlah kemari. Jangan kencan terus. Kau mau kita kalah di pertandingan basket minggu depan ya.
Yugyeom***
'Kencan apanya. Kalau saja yugyeom tahu.. Perempuan itu dahsyat sekali. Dia bisa berubah secepat kilat. Kemarin halus seperti kucing manis sekarang seperti harimau kelaparan. Sungguh, diluar dugaan.'
-batinnya.
"Hyung harus pergi dulu. Tunggulah disini ya? Nanti appa dan eommamu akan kesini."
"Tapi dolly takut hyung ~ "
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Pernikahan Dini
FanfictionBukan cintanya yang terlarang. Hanya waktu saja belum tepat merasakan semua~ 끝 . ini(?) akan sangat berbeda dengan 'itu' (yang asli). Karena ini M-preg, maka jangan biarkan jimin kita bunting diluar nikah. Kasihan dia T_T