'Kenapa anak itu muntah-muntah terus dari tadi, apa dia alergi?'
"Hey, bocah. Apa kau tidak bisa makan udang?"
"Aniyo, eomma."
'Ya sudahlah. Mungkin dia hanya masuk angin.'
.
.
."Chim-chim mau apel warna pelangi~"
"Tapi chim, mana ada apel warna pelangi."
"Tapi chim-chim ingin, hyung~"
"Iya, chim. Apel kan tidak ada yang berwarna-warni seperti pelangi. Mintalah yang lain untuk oleh-oleh nanti. Akan sulit kalau harus mencari yang begitu, apalagi ayah dan jungkook pergi untuk kesepakan penting begini, chim. Kami pasti tidak akan punya banyak waktu untuk mencari apa yang kau inginkan itu, yang mungkin saja memang tidak ada."
"Kalau begitu belikan chim-chim semangka rasa strawberry."
'Apa-apaan bocah ini? Tidak bisa dibiarkan.'
"Yang benar saja kau bocah! Jangan menyusahkan suami dan ayah mertuamu dengan hal-hal yang tidak masuk akal."
'Ini pasti karena si genit seokjin itu selalu memanjakan anak ini.'
.
.
."Pelan-pelanlah, chim."
'Dia jadi banyak makan akhir-akhir ini.'
"Tapi chim lapar sekali..."
'Baru saja sarapan 2 jam lalu sekarang dia lapar? Apa yang akan dipikirkan jungkook dan hoseok jika melihat jimin makan dengan rakus begini. Untung saja mereka sedang ke gym. Kalau tidak anakku akan ilfeel pada istrinya. Ahh andwee T_T. Aku tidak mau jungkook menceraikan jimin, anak perempuanku yang manis dan lucu T_T'
.
..
...Yoongi mengingat-ngingat semua tentang jimin di rumah ini. Dia tidak menyangka keanehan-keanehan yang ditunjukan oleh jimin selama tinggal disini adalah tanda-tanda kehamilan. Jangakan dia, jungkook dan hoseok mungkin saja tidak tahu akan hal itu.
'Ahhh... Hari Minggu terakhirku bersama jimin... Aku rindu padanya, Tuhan. Apa jungkook memperlakukan jiminku dengan baik? Apa jimin bahagia bersama anakku?'
"Kalau rindu, ya temui saja yoongi."
"Hoseok? Sejak kapan kau ada disini?"
"Sejak kau menitikan air matamu sambil menguncir boneka barbie milik jimin."
Yoongi memang membelikan boneka barbie untuk jimin. Dan sebenarnya jimin mencari-cari boneka ini waktu akan pindah bersama jungkook. Tapi yoongi sengaja menyembunyikannya. Dia pikir menyimpan boneka ini akan mengurangi rasa kehilangannya, tapi ternyata tidak sama sekali.
Hoseok memeluk yoongi yang menatap kosong kearah boneka itu.
'Aku ingin jimin...'
"Yoongi..."
"Aku mau jiminku yang lucu, hoseok... Huks.."
Hoseok tertawa ringan. Yoongi ini... Dibalik teriakan-teriakan kasarnya, tersimpan perasaan yang sangat sensitif akan hal-hal seperti ini. Hoseok jadi ingat, dulu yoongi adalah orang yang sepolos jimin. Tapi dia tidak ingin terlihat seperti itu, makanya dia tidak pernah tersenyum ataupun bicara pada orang-orang. Sekalinya berkata, dia akan menyisipkan banyak sumpah serapah untuk melindungi dirinya sendiri dari orang-orang yang hendak memanfaatkan kepolosannya.
'Aku sangat bahagia, yoongi. Karena akulah orang pertama yang mengambil segalanya darimu.
-ya... kecuali.. Pernyataan cintamu yang malah kau tujukan pada sahabatku.. Namjoon...'
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Pernikahan Dini
FanfictionBukan cintanya yang terlarang. Hanya waktu saja belum tepat merasakan semua~ 끝 . ini(?) akan sangat berbeda dengan 'itu' (yang asli). Karena ini M-preg, maka jangan biarkan jimin kita bunting diluar nikah. Kasihan dia T_T