Kurang dari sebulan lagi adalah hari kelulusan Yoongi,itu berarti Jimin akan jarang bertemu dengan kekasih gula nya itu karena mereka akan pergi ke sekolahan yang berbeda.
Jimin meminta Yoongi untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama nya,jadilah mereka berduaan di dalam kamar Yoongi.
"Hyung" Jimin menarik ujung baju Yoongi.
"Ya?" Yoongi tidak menolehkan kepalanya sama sekali,ia tetap fokus ke ponsel nya.
"Hyung gak usah lulus ya?" Jimin mengarahkan puppy eyes andalan nya ke Yoongi namun Yoongi hanya berdiam diri,ia terlalu sibuk dengan ponsel nya.
Merasa kesal,Jimin menggigit lengan Yoongi,membuat sang empunya mengerang kesakitan.
"Apaan sih?" Yoongi mau tidak mau menolehkan kepalanya ke arah Jimin,pemandangan yang ia lihat sekarang membuatnya terkejut,mata jimin berair,bibirnya mengerucut manis,dan jangan lupakan hidung nya yang merah.
"E-eh Jimin kamu kenapa?" Yoongi panik,ia sudah melempar ponsel nya entah kemana.
"Hiks...aku gak mau ditinggal Yoongi hyung,kalo hyung lulus hiks itu berarti aku nanti akan berpisah sama hyung,aku gak mauuuuu" Jimin menerjang tubuh Yoongi dan memeluknya,kali ini Yoongi bisa menahan tubuh Jimin,jika tidak mereka akan tergeletak di lantai sekarang.
Yoongi mengelus pelan punggung Jimin,sambil sesekali mengecup surai Jimin.
"Hyung harus lulus sayang" Yoongi mempererat pelukan nya.
"Tidak usah,hyung tidak usah ikut upacara kelulusan saja!" ucap Jimin memaksa sambil masih menangis sesegukan.
"Mana bisa begitu?" Yoongi terkekeh pelan sebelum mengecup puncak kepala Jimin.
"Aku gak mau ditinggal sama hyung" Jimin mengeratkan pelukan nya kepada Yoongi.
"Kalo hyung tidak sekolah bagaimana hyung bisa kerja?"
"Tidak usah kerja!"
"Kalau tidak bekerja,hyung tidak bisa membiayai kehidupan keluarga kita kelak"
Hening
Blush
"Hyung!" Jimin menyembunyikan wajahnya di dada Yoongi yang hangat.
"Kkkk~ jadi hyung boleh kuliah kan?" Yoongi mengelus punggung Jimin lembut.
"Iya iya,memang hyung mau kuliah dimana sih?" tanya Jimin penasaran sambil menatap Yoongi nya.
"Di Cambridge"
"Kok namanya aneh?kampus nya ada di mana sih?" Jimin mengerutkan alis nya bingung.
"Di Inggris"
"TIDAK BOLEH!" Jimin sontak melepaskan pelukan nya dengan Yoongi dan menatap Yoongi serius.
"Tapi hyung sudah daftar dari jauh jauh hari Jim" Yoongi menatap Jimin khawatir,pasalnya Jimin terlihat seperti akan menangis -meskipun ia sudah menangis- sekarang.
"Tidak boleh!!!!" Jimin menggerak-gerakan kakinya sebal.
"Kita bisa terus komunikasi lewat skype" Yoongi mencoba untuk menggenggam lengan Jimin,yang kemudian ditepis oleh sang empunya.
"Tidak mau!!!" Jimin memukul sebal lengan Yoongi.
Hahahaha....
Tawa Yoongi pecah seketika,Jimin tidak tau apa yang sedang ditertawakan oleh Yoongi jadi ia hanya menatap aneh hyung nya itu.
"Hyung bohong kok,hyung kan gak bisa bahasa Inggris" Yoongi kembali tertawa.Jimin yang merasa dikerjai pun mengerucutkan bibirnya sebal.
"Jangan marah ya Jimin cantik" Yoongi mengusap gemas surai Jimin.
"Aku namja hyung!" Jimin berdecak sebal.
"Tapi kenapa kamu cantik?" Yoongi mengecup gemas hidung Jimin.
"Hyung~" Jimin membenamkan wajahnya di bantal Yoongi,sementara Yoongi hanya tertawa gemas melihat kelakuan kekasih nya itu
...
Tahun baru,semester baru,sekolah baru,pacar bar- tunggu,coret yang terakhir,Yoongi tidak mau mendapat hadiah manis dari kekasih sexy nya.
Yoongi memutuskan untuk memasuki kampus yang berada di dekat sekolah Jimin,meskipun tidak sedekat itu sih,tapi hanya kampus ini yang paling dekat dengan sekolah Jimin.
Hubungan Yoongi dan Jimin baik baik saja,beruntungnya tidak ada kendala dalam hubungan mereka.
Saat Jimin lulus nanti Yoongi berencana untuk melamar nya,tapi impian itu ia kubur dalam dalam saat appa nya mendengar rencana nya.
"Masih kecil aja udah mau nikah!sudah punya kerjaan huh?" cibir appa Yoongi.
Setidaknya itu sepenggal kalimat kalimat pedas yang keluar dari mulut appa Yoongi,well kita tau dari mana yoongi mendapatkan mulut pedas nya sekarang.
"Hyung,jangan lupa telepon setiap istirahat,dan setiap ada waktu senggang oke?" ucap Jimin keseratus kalinya.
"Iya Jimin sayangku~" Yoongi mencubit pipi Jimin gemas,pasalnya sudah sepuluh menit mereka berada di depan gerbang sekolah Jimin dan Jimin enggan untuk turun dari mobil kekasih nya itu.
"Jangan sampai lost contact ya?" Jimin menatap Yoongi yang sedang tersenyum ke arah nya.
"Iya Jimin,belajar yang baik ya?" Jimin hanya bergumam ria untuk membalas omongan Yoongi,setelah itu dengan tidak rela ia membuka pintu mobil Yoongi dan memasuki gerbang sekolah nya.
Dan begitulah,kejadian hidup Yoongi akan berulang ulang dengan hal yang sama bersama Jimin.
Mengantar Jimin.
Menjemput Jimin.
Berjalan bersama Jimin.
Bermesraan bersama Jimin.
Menggoda Jimin.
Semua hal itu akan ia ulang berkali kali,dan ia tidak akan pernah bosan,karena itu Jimin.
Suatu hari Yoongi akan melamar Jimin.
Menikah dengan nya.
Tinggal bersama nya.
Merasakan masakan nya.
Memiliki empat anak yang menggemaskan dan dua anjing manis.
Berangkat kerja di pagi hari dan disambut dengan kecupan manis saat pulang kerja.
Tinggal di rumah dengan halaman belakang yang luas.
Melihat anak anak mereka bermain dan tumbuh bersama.
Yoongi sudah tidak sabar untuk menjalani kehidupan yang baru bersama Jimin nya,dan ia harus berusaha untuk menggapai mimpi nya itu,maka ia akan belajar dengan sungguh sungguh agar bisa menafkahi Jimin nanti.
.
.
.
End~
Waaaaaaa
Gomawo buat yang udah vote maupun comment!!!
I wuf you guys!!!
I'll see you later,maybe?
KAMU SEDANG MEMBACA
Min JiMIN(E)
Fanfiction{COMPLETED} Yoongi selalu kesepian dan tidak di inginkan Namun semua berubah ketika mochi imut nan lucu ini datang ke kehidupan yoongi Nama mochi itu adalah Park Jimin . "Uhh,sunbae" . "Ada apa jimin?" . "Mau berpacaran?" . "Apa?" . Boyxboy Yoonmin ...