• dua

3.1K 419 15
                                    



Wajah Putri Yerim yang sedang marah seakan-akan bisa terlihat oleh Yang Mulia Raja Lee Seok, bahkan suara sang Putri yang sedang menggerutu pun terdengar di telinganya.

Tidak ada yang lebih menyenangkan dari mengadukan ulah adiknya pada sang Ibu, Raja atau bukan, mendisiplinkan sang adik adalah tugas utamanya sebagai seorang kakak. Karena itu, dengan perasaan yang senang ia memakai baju kebesaran pemimpin negara, membayangkan Putri Yerim yang sedang duduk di biliknya dengan tumpukan buku yang sudah bosan dibacanya.

Semalam, Putri Yerim kembali berkeliaran di sekitar Istana. Adiknya itu benar-benar tidak bisa dinasehati, ibunya sudah berkali kali memberitahu Putri Yerim untuk tidak keluar malam. Namun, ia tetap kabur dari biliknya dan hebatnya, nyaris tidak pernah ketahuan ketika ia kabur. Yang ia tahu, tiba-tiba para dayang sudah mengadu kalau adiknya itu sudah tidak ada didalam bilik dan memohon ampun atas kelalaian mereka.

Lantas, setelah berita itu sampai di telinganya, ia segera menghampiri Ibu Suri, ibunya sendiri. Seokjin ingat betul kata-kata yang diucapkan ibunya ketika ia membuka suara kalau adiknya kabur lagi.

"Anak itu, benar-benar sulit dinasehati. Ini sudah keenam kalinya ia kabur dari Paviliun." Ibunya hampir putus asa, namun ia masih memintanya untuk memaklumi. Walau begitu Ibu Suri tetap mengeluh dan menggerutu tentang berapa kali ia harus mengganti punggawa di depan Istana Putri, karena walau sudah diganti berkali-kali pun, ini masih terjadi juga. "Sudah kuberi hukuman untuk belajar seharian selama berminggu-minggu di Jibokjae, hingga hukuman kunci untuk tak keluar dari Paviliunnya selama dua hari."

"Bagaimana cara anak itu kabur?"

Saya juga terheran, eomma-mama, itulah juga jawaban yang ia berikan pada ibunya.

"Sepertinya gongju memang harus dijaga punggawa pribadi, begitu menurutmu jusang?"

Nah, setelah mendengar kalimat itu keluar dari bibir Ibu Suri, Raja Lee Seok merasa puas dan keluar dari bilik Ibu Suri dengan senyum terpatri diwajahnya yang tampan.

Mau kabur kemana lagi kau, Lee Yerim?

Sekeluarnya Seok dari Gangnyeongjeon, Kasim Jo mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan dengan panik dan terburu buru. Sebenarnya, ia tahu kalau tidak semua yang ditanyakan Kasim Jo bersifat darurat, Kasim Jo hanya selalu panik dengan keadaan Yang Mulia Raja Lee Seok dan keadaan Istana. Bukan karena sang Kasim tidak percaya padanya, ia yakin. Kasim Jo sedari dulu mengasuhnya seperti anak sendiri. Ia pun merasa ia lebih dekat dengan Kasim Jo dibanding mendiang Raja sebelumnya, diam-diam menyayangi dan memperhatikan Kasimnya seperti ayahnya sendiri.

"Jeonha, maafkan kelancangan hamba, hamba mendapat informasi kalau Putri Yerim kabur lagi dari biliknya. Apakah beliau baik-baik saja?" Kasim Jo berjalan tergepoh-gepoh dibelakangnya setelah tertinggal beberapa langkah, nyaris menabrak punggung Seok ketika ia mendadak berhenti berjalan.

"Oh Ho! Kau malah lebih memperhatikan gongju daripada aku?" Kasim Jo bertambah panik setelah mendengar kalimat itu keluar dari tuannya, sang Raja tidak bisa tidak terkekeh mendengar reaksinya. Lagi-lagi teringat ekspresi wajah adiknya yang cemberut dengan kaki terhentak di lantai, sudah mulai dewasa tapi perilakunya masih seperti anak-anak. "Aku yakin ia baik-baik saja, Kasim Jo."

"Hanya, mungkin saja ia amat, sangat marah padaku." Sang Raja menambahkan, tubuhnya berbalik dan kembali berjalan menuju Geunjeongjeon dengan langkah berat.

"Sebenarnya, hamba sempat melihat Tuan Putri di malam lain, jeonha." Lagi-lagi Kasim Jo nyaris menabrak punggungnya karena ia berhenti mendadak, tapi kali ini lirikan usil yang menempel di wajahnya mulai memudar.

"Apa maksudmu?" Ia akhirnya meminta penjelasan.

"Hamba melihat gongju-mama dengan salah satu punggawa Pangeran Taehyung, mereka berdua keluar dari Istal Istana." Seok memiringkan kepalanya, kemudian berpikir sejenak sambil mengerutkan alisnya. Seorang Punggawa, dari tingkat militer tinggi, berjalan tengah malam bersama adiknya memang sedikit aneh. Hanya saja, bukankah Taehyung-gun ikut membantunya mencari Yerim ketika gadis itu kabur-kaburan?

• under the skyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang