Keramaian dan kesibukan Istana hari ini luar biasa, para dayang memasak beragam jenis makanan di dapur dan menghias setiap sudut Istana dengan lampion, sementara para kasim terus mundar-mandir kesana kemari untuk melaporkan persiapan acara pagi ini. Bagaimana tidak? Hari ini merupakan hari yang ditunggu tunggu oleh seisi Istana, hari dimana Pangeran Taehyung akhirnya dilantik menjadi Putra Mahkota. Tidak ada yang lebih bahagia dari Raja Lee Seok yang luar biasa lega karena akhirnya perayaan ini berlangsung juga.Putri Yerim, tidak kabur kemana mana lagi semenjak seorang punggawa ditugaskan untuk menjaganya. Ia bahkan menghabiskan lebih banyak waktunya di Paviliun Putri untuk menggambar dan menulis indah ketika ia bosan membaca, sang Putri juga mulai membaca beberapa buku resep masakan. Ia akan ikut memasak di dapur setiap ia mempelajari satu resep, mengabaikan tolakan halus dari para dayang dan memaksa mereka membantunya. Hari ini ia secara khusus ikut membuat lampion bersama Nona Yoon dan beberapa Selir Raja yang ikut membantu, termasuk Selir Joo yang dianggapnya paling cantik.
Mereka sudah berdandan dan bersiap diri secantik mungkin untuk acara penobatan Putra Mahkota, namun nampaknya Selir Bae tetaplah wanita yang paling cantik di ruangan itu.
Di waktu yang sama Permaisuri sudah menghabiskan kira kira tiga puluh menit untuk memilih pakaian terbaiknya, bersikeras ingin menggunakan warna biru muda hanya karena warna tersebut merupakan warna kesukaan sang Pangeran. Pangeran Taehyung, yang sudah seperti adiknya sendiri, akhirnya menerima tawaran, perintah yang diberikan oleh suaminya. Entah mengapa ia merasa tetap cemas ketika ia mendengar langsung dari sang Pangeran kalau ia akan menerima tugasnya sebagai Putra Mahkota, padahal Yoongi sudah meyakininya kalau Pangeran Taehyung akan menjadi Raja yang luar biasa nantinya.
Lantas, menunggu semua persiapannya selesai, wanita itu duduk di biliknya di paviliun Ratu. Seperti biasa, di awal musim semi seperti ini, ia akan makan kudapan dengan kelopak bunga ceri yang diaduk kedalam adonannya.
Ingatannya terbang ke hari dimana ia memaksa Yoongi untuk datang menemuinya. Rasanya seperti mimpi, ia tak berharap teka-teki yang ditulisnya sampai ke orang yang tepat, namun nyatanya kertas itu diterima oleh Yoongi tanpa campur tangannya. Alangkah senangnya ketika jawaban yang tepat tertulis di kertas itu, yang dimana artinya pemuda itu menaruh hati padanya juga. Walau pengakuan cintanya sama sekali tidak manis dan terdengar lancang jika didengar orang lain, Permaisuri tidak peduli. Ia hanya ingin pemuda itu menerima hatinya, sama seperti ia apa yang ia lakukan.
Kesadaran Seungwan akan perbedaan antara dirinya dan Yoongi menimbulkan perasaan yang tidak karuan, ia juga tahu kalau Yoongi memikirkan hal yang sama. Memikirkan konsekuensi jika apapun yang mereka lakukan ini terkuak, terdengar sampai ke seluruh penjuru Istana, jangankan hubungan mereka yang bahkan tidak ada, jika perasaan mereka terlihat sedikit saja, maka akan menjadi petaka untuk keduanya. Sesungguhnya ia ingin mengeluarkan isi hatinya pada Yoongi, memberi tahunya kalau apa yang mereka lakukan ini harus disimpan untuk keduanya saja.
Tidak harus ada orang lain tahu apa alasan Permaisuri Son begitu senang setiap harinya, atau alasan mengapa Petinggi Min datang begitu pagi dan pulang setelah petang dari Istana.
"Jungjeon-mama, Petinggi Min ingin menemui anda." Suara salah satu dayangnya terdengar sampai ke telinga Seungwan. Menyadari siapa yang datang, ia mendadak terburu dan tidak sabaran, dicarinya pewarna bibir yang belum ia gunakan, segera dioleskannya tipis-tipis diatas bibirnya yang lembab. Pipinya memanas, mengingat kejadian tempo hari dimana bibirnya dan bibir Yoongi bersentuhan.
Memikirkannya sedikit saja sudah membuatnya merasa tidak waras, bertanya tanya siapakah Min Yoongi yang bisa membuat hatinya tak tenang dan pikirannya kacau seperti ini? Sungguh, bahkan ia belum siap bertemu lagi dengan Yoongi setelah hari itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
• under the sky
FanfictionWalau kini ia berdiri di tempat yang sama, perasaannya tidak sama lagi.Entah mengapa ia tidak sabar menunggu bunga bunga bermekaran, ia akan menunggu momen itu. Momen dimana angin masuk kedalam Jibokjae melalui jendela yang sama, kali ini dengan ke...