Oh My God

263 12 6
                                    

Seorang gadis tengah menatap birunya langit pagi hari. Ia menghela nafasnya panjang berkali-kali. Seakan sebuah beban berat tengah ia pikul dalam hidupnya. Namanya Angel, Angelista Fachira. Seorang pelajar kelas 2 SMA yang memiliki segudang masalah rumit dalam kehidupannya. Asal sekolah? Jangan ditanya, entah berapa kali ia telah pindah sekolah. Bahkan ia telah lupa nama sekolah  yang ia naungi sebelumnya. Biarpun sudah  berkali-kali kena drop out dari berbagai macam sekolah, dari yang terkenal bahkan sampai yang busuk sekalipun tidak bisa membuatnya berhenti menjadi anak yang baik. Kenapa? Entahlah mungkin sudah takdirnya menjadi anak yang penuh dengan masalah. Sekarang disinilah dia, di SMA Merah Putih, tempat dimana ia  akan menjalani kehidupan sekolah baru. Salah satu sekolah elit yang penuh dengan aturan. Sekolah yang akan membuatnya menjumpai berbagai hal seru namun juga menyakitkan.

"Tenang saja ibu Lea, Angel pasti akan betah sekolah disini sampai lulus. Saya selaku kepala sekolah SMA Merah Putih berani menjamin dapat merubah kelakuan putri anda. Semua guru disini sangat pandai mengatasi anak-anak yang kurang disiplin. Ibu bisa percaya dengan saya" ucap kepala sekolah panjang lebar.

"Iya Bu Devi, saya percaya dengan ibu dan sekolah ini. Saya sangat berterima kasih karena ibu mau menerima Angel bersekolah disini" ucap mama Angel antusias.

"Oh jadi nama kepala sekolah cerewet itu Devi" gumam Angel pelan

Terlihat jelas Mama Angel dan Kepala sekolah mendengar setiap ucapan pedas yang keluar dari mulut Angel. Bukan Angel apabila ia tidak berani mengumpat Kepala Sekolah dihadapannya.

"Angel!! Jaga bicara kamu!! Mamah nggak pernah ngajarin kamu ngomong gitu" ceramah Mama Angel

Angel menunjukkan wajah malas, dan memutar bola matanya bosan. Sepulang dari pertemuan tadi Angel  langsung menuju kamarnya yang berada di lantai 2 rumahnya. Sebelum merebahkan diri diatas kasur, Angel membanting pintu kamarnya keras-keras. Ia jenuh dengan kehidupan sekolah, namun ia justru tetap didaftarkan ke sekolah baru. Lagi-lagi usahanya gagal setelah susah payah berjuang agar dikeluarkan dari sekolah, justru mamanya tetap saja menyuruhnya bersekolah.

"Sayang..mamah mau ke tetangga sebelah dulu, kita kan baru pindah disini jadi mamah mau silaturahmi sama tetangga sebelah. Kamu dirumah jangan bikin ulah" teriak mamah Angel dari lantai bawah.

Angel sesekali melirik jam dinding kamarnya. Angel merasa bosan dengan rumah barunya. Angel memutuskan untuk membaca serial komik kesukaannya di kursi balkon kamarnya.

Belum lama Angel membaca komik, tiba-tiba terdengar lagu yang diputar dengan volume cukup keras. Awalnya Angel membiarkan suara lagu tersebut. Namun, lama kelamaan Angel merasa terganggu dan tidak bisa berkonsentrasi dengan jalan cerita komik yqng sedang dibacanya. Ia membanting komik yang ia pegang kelantai karena emosi.

*
You gotta go and get angry at all of my honesty

Lama kelamaan lagu semakin terdengar jelas dan keras. Angel merasa terusik dan kesal. Emosinya mulai tersulut dan hampir saja merobek komik yang sedang dipegangnya.

"Bener-bener kurang ajar orang yang muter itu lagu. Resek banget, sore-sore gini ngajak ribut. Mata dan telinga gue langsung tertuju sama balkon sebelah kiri rumah gue. Nggak salah lagi, pasti musik itu asalnya dari balkon rumah sebelah."

Tanpa ragu Angel berteriak memanggil tetangga sebelah yang ia percaya telah menimbulkan kebisingan dan menganggu aktivitasnya.

"Woii lo budek yaa!! muter musik kenceng banget. Lo pikir ini lagi hajatan!!" teriak Angel dari balkon kamarnya.

Angel tidak menyangka seseorang yang ia anggap freak tadi ternyata adalah cowok ganteng dengan postur tubuh tinggi dan berkulit putih.

"Yeayy nggak usah nyolot dong!! Gue lupa kalo rumah sebelah udah ada yang nempatin. Gue pikir rumah tanpa penghuni bakal banyak hantunya. Malah ada penghuninya, malah tambah serem hantunya." maki cowok tersebut tanpa rasa bersalah

"Enak aja lo pikir gue setan!! Lo tuh anak tuyul" ejek Angel tidak kalah sengit.

"Daripada lo emaknya tuyul" sahut si cowok tidak mau kalah.

Angel benar-benar emosi, ia masuk kedalam kamarnya dan mencari sesuatu yang bisa ia lempar kepada cowok tersebut.
Angel kembali dan melempar sepatunya dengan gaya slow motion. Sepatu Angel berhasil mendarat tepat sasaran.

"Awas lo ya...gue sita sepatu lo sebagai jaminan" teriak si  cowok sebelum ngacir masuk rumah.

Angel menyesali kebodohannya karena telah melempar sepatu sekolahnya. Saat ini yang ia pikirkan adalah bagaimana cara memusnahkan cowok tersebut dari muka bumi ini.

Keesokannya

"Sayang cepetan kebawah!! Ini udah siang, nanti kamu bisa telat sekolah" teriak Mama Angel antusias

"Telat juga bodo amat..what the...sepatu gue!! Angel lupa bahwa ini hari pertamanya masuk sekolah dan sepatu hitamnya masih ada di cowok tetangga sebelah

"OMG sayang!!! Kamu kok pake sepatu itu, kamu nggak kapok ya dihukum karena selalu pake sepatu warna-warni gitu" omel Mama Angel pagi-pagi.

"Sepatu aku kayaknya dibawa kabur tikus deh. Tinggal sebelah" dusta Angel.

"Okay mamah punya ide"

Mama Angel menujukkan ekspresi yang sulit dimengerti dan terkesan mencurigakan. Angek terperangan melihat ekspresi mamahnya.

Dannn....

Disinilah Angel sekarang, didepan gerbang SMA Merah Putih dengan sepatu pantofel hitam lengkap dengan pitanya. Jangan tanya itu milik siapa, jelas  bukan milik Angel . Angel benar-benar dilanda rasa malu parah, Angel tidakk nyaman memakai sepatu tersebut. Angel memutuskan untuk tidak datang ke kelas. Angel pergi ke gedung belakang sekolah. Apalagi kalo bukan untuk bolos sekolah. Bukan Angel kalo dia takut dengan yang namanya hukuman.

"Sialll!!kenapa temboknya tinggi banget. Kalo gini caranya gimana gue keluar dari sini."rutuk Angel

Sepertinya nasib baik sedang berpihak pada Angel. Angel  melihat ada beberapa meja yang bisa menjadi pijakannya untuk  naik ke atas tembok.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, Angel  telah berada  diatas tembok dan siap terjun bebas.

" brakkk" Angel berhasil mendarat dengan mulus.

"Ehemmmm!!" ada suara berdehem seseorang tidak jauh dari tempat Angel berada.

"Lo?" tatap Angel masih tidak percaya dengan apa yang ada dihadapnnya sekarang ini adalah cowok resek tetangga sebelah.

"Angelista Fachira, itu lo kan? Nggak nyangka gue, selain jago nipuk orang dan ngomel. Lo ternyata bakat manjat juga. Sayangnya kali ini lo nggak bakal berhasil bolos sekolah. Karena gue Dio Pratama Ketua OSIS SMA Merah Putih siap bertarung ngelawan lo" suara cowok tersebut memgintimidasi Angel.

"Kepala sekolah udah memprediksi kalo lo bakal ngelakuin hal seperti di sekolah sebelumnya. Gue disini ditugaskan secara langsung buat gagalin acara bolos lo" tambah cowok tersebut.

"Lo beneran cari gara-gara ama gue. Oke gue ladenin looo" tantang Angel tidak kenal takut

"Gue tunggu"

To be continued

Sorry atas typo yang bertebaran...jangan lupa like and comment guyss...Thanks

Innocent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang