She is Mine

89 8 1
                                    

Dewa berada di sebuah Coffe Shop. Dewa meneguk sedikit kopi yang telah ia pesan. Selang beberapa saat, beberapa pria dengan perawakan tinggi dan gagah lengkap dengan setelan jas hitam masuk menghampirinya. Tampaknya mereka semua adalah body guard Dewa.

"Gimana? Kalian berhasil dapetin alamatnya?" tanya Dewa kepada salah satu dari mereka.

"Iya Tuan muda, kamk telah menyelidiki semua latar belakang perempuan tersebut. Silahkan Anda bisa membaca semuanya pada dokumen ini" ucap body guard tersebut sembari menyerahkan beberapa dokumen.

"Angelista Fachira..Ratunya Dewa. Mulai sekarang lo adalah milik Dewa."

*Ting..tinggg
Bel rumah Angel berbunyi. Tidak seperti biasanya rumah Angel kedatangan tamu. Apalagi mengingat Angel belum lama pindah disini sehingga masih belum banyak orang yang dekat dengan kedua orang tuanya.

"Astaga bahkan dihari minggu pun gue nggak bisa dapet kesempatan buat tidur"keluh Angel.

Angel melihat jam dinding dikamarnya, pukul 10.00 WIB. Ia benar-benar malas untuk turun dan pergi membukakan pintu.

"Kenapa mama belanja lama banget sih" keluh Angel.

Angel semakin merapatkan selimut ke seluruh tubuhnya. Tapi tak disangka sepertinya orang yang membuyikan bel saat ini masih teguh pada pendiriannya dan terus menekan bel rumah Angel. Angel yang frustasi terpaksa berjalan sempoyongan menuju pintu tanpa memperhatikan penampilannha yang kacau setelah bangun tidur.

"Maaf cari siapa?" Angel membuka pintu sembari mengusap kedua matanya dan berusaha mengumpulkan nyawanya setelah menghabiskan waktu untuk tidur.

"Haiii!! Lama banget, akhirnya kita ketemu lagi. Entah bener apa yang lo bilang tentang dunia ini sempit, atau lo dan gue yang ditakdirin jodoh?" ucap orang didepannya

"Lo? Gimana caranya lo bisa kesini?" ucap Angel shock.

Saat ini orang yang ada dihadapan Angel adalah Dewa. Cowok yang kemarin berbicara dengannya saat dibelakang gedung sekolah.

"Dengan ekspresi lo yang kayak gitu, lo bisa dikira kena serangat jantung mendadak" goda Dewa

"Gue kesini cuman mau ngasih ini" terang Dewa sambil menunjukkan sebuah kado berbentuk persegi dan memiliki ukuran yang lumayan besar.

"Tapi gue nggak lagi ulang tahun" bales Angel nyolot setelah sadar dari rasa ngantuk.

"Masih seperti kemarin" cibir Dewa

"Hah?" Angel gagal paham.

"Judes" ucap Dewa singkat.

"Gue ngasih lo ini, bukan karena
Lo ulang tahun. Gue mau jadiin kado ini sebagai tanda perkenalan kita" terang Dewa

"Gue nggak mau. Lagian siapa bilang gue mau kenalan sama lo" jawab gue.

"Sstt...gue nggak mau denger alasan dari lo. Sekarang gue mau balik.Ngomong-ngomong lo kalo bangun tidur lucu juga " tukas Dewa

"Eh tapiii....woii gue belum selesai ngomong" teriak Angel.

Angel merasa sial hari ini. Selain tidak bisa menikmati tidur, Dewa orang yang tidak disangka-sangka datang kerumahnya dan memberi dia sebuah kado. Parahnya lagi dia melihat muka bantal Angel.

"Emang sial banget gue hari ini. Kira-kira apa ya isinya, berat banget" keluh Angel

"Finally!! Akhirnya..sampe juga. Berat banget!!!" Teriak Angel lega.

Angel tidak sabar membuka bingkisan didepannya. Dia penasaran barang seperti apa didalamnya. Awalnya dia ragu untuk membuka bingkisan tersebut, takut-takut kalo isinya hal yanh menakutkan.

Innocent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang