First Love?

140 10 9
                                    

"Gue bakal...." seru Dio menggantung sambil merebut handphone Angel dari genggamannya.

"Resek banget sih!! Kembaliin handphone gue, mau lo apain handphone gue" teriak Angel berusaha merebut handphonenya kembali.

"Sial!!! Tinggi banget sih ni orang, gue nggak nyampe" timpal Angel.

"Dapet!!" seru Dio setelah berhasil membuka handphone Angel.

"Ehh lo telfon sapa?" teriak Angel histeris.

"Nyokap lo" jawab Dio santai.

"Lah?! Matiin nggak" perintah Angel frustasi.

"Hallo tante, aku Dio tante inget kan?" tanya Dio tanpa basa basi.

"Iya... Tante inget kok" jawab Mamah Angel

"Dio ada tugas kelompok bareng Angel. Dio mau minta ijin bawa Angel kerumah Dio." pinta Dio ke Mamah Angel

"Okay..boleh banget" Mamah Angel memberi izin.

"Makasih tante kalo gitu udah dulu yaaaa" Dio mengakhiri panggilan.

"Tuh kan gue bilang juga apa, boleh pasti. Sekarang lo nggak bisa nolak belajar bareng gue lagi. Kalo hidup lo nggak mau ribet" ucap Dio sakartis

"Asal lo tau aja, belajar bareng lo itu hal paling ribet dalam hidup gue" terang Angel nyolot seperti biasa.

"Udah deh entar keburu sore kalo harus ngeladenin lo" potong Dio sambil menarik rambut Angel yang terkucir rapi.

Angel menggerutu didalam hati. Ia menyumpahi Dio dengan berbagai macam umpatan. Ia berharap Dio akan mendapatkan kesialan setelah melakukan semua ini.

"Nggak usah mikir gue nggak ada halusnya. Pikirin diri lo sendiri, cewek macem preman kayak gitu, nyebelin lagi" tukas Dio

Angel menduga-duga dalam hati. Ia berpikir jangan-jangan Dio nemiliki kemampuan indigo atau semacamnya karena selalu benar dalam menebak.

"Kenapa diem aja? Lo nggak lagi mikir gue anak indigo atau sejenisnya kan?" tanya Dio lagi-lagi sesuai pikiran Angel.

"Apaansih" jawab Angel sekenanya.

~Rumah Dio~

"Buruan masuk, bengong aja lo! Kesambet kunti baru tahu rasa lo"ucap Dio membuyarkan lamunan Angel.

Angel benar-benar terkesiap dengan apa yang ia lihat saat ini. Ia tidak menyangka bahwa kamar Dio sangat jauh dari ekspektasi yang ia bayangkan. Semua yang ada didalam kamar Dio benar-benar rapi dan bersih. Angel duduk di sebuah sofa yang terletak disisi kiri kasur Dio. Angel mengangkat satu kakinya diatas sofa tanpa memperdulikan Dio yang ada disampingnya.

" buset!!! Emang dasar preman!!" teriak Dio

"Apaansih?" seru Angel nyolot

"Lo tau dengan cara duduk lo sekarang ini, semua cowok juga bisa nilai lo dengan sekali lirik kalo lo cewek model preman" terang Dio sambil menujuk gaya duduk gue.

"Gue nyaman kok duduk gini. Kalo lo nggak suka, usir aja gue dari rumah lo" jawab Angel santai.

"Yah itu mau loo!! Lo sengaja ya bikin gue emosi dan gagalin belajar kelompok kita" tuduh Dio.

"Tadinya sih gue nggak kepikiran punya ide kayak gitu. Berhubung lo ngomong gitu entah kenapa gue jadi mau coba. Ide lo boleh juga" ucap Angel sarkastik

"Untung lo cewek!!!" geram Dio geregetan.

"Udahlah lanjut aja cepetan, keburu gue males" potong gue.

Innocent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang