Angel berlari kerumah Dio, ia mengetuk pintu rumah Dio tidak sabar.
"Dioo!!! Buka pintunya cepetan!!!" teriak Angel.
"Ada apa sih lo? Malem-malem teriak-teriak, gue nggak tuli" oceh Dio.
"Lo kenal Todi kan? Cepetan minta nomer Todi!!" teriak Angel geregetan.
"Lo kenapa sih? Kemarin Dewa sekarang Todi. Selera lo norak banget sumpah" ejek Dio.
"Bukan gitu, ini penting banget. Kayaknya Dewa lagi kesusahan, dia minta bantuan gue buat nyamperin Todi. Gue yakin pasti lo tau alamatnya kan?" jelas Angel.
"Kalo gue tau gimana? Kalo gue nggak mau kasih tau gimana?" teriak Dio sewot.
"Kalo lo nggak anterin gue kesana, gue nggak bakal mau lihat lo didepan muka gue lagi" jawab Angel bersiap meninggalkan rumah Dio.
Dio menarik tangannya. Dio benar-benar frustasi saat ini.
"Gue anter lo!! Gue ambil kunci motor dulu" Dio akhirnya luluh.
"Gue tunggu lo didepan"
Angel pergi kerumah Todi bersama Dio. Selama perjalanan Angel tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. Ia terus saja memikirkan hal-hal aneh tentang apa yang terjadi dengan Dewa.
Dio menambah kecepatan motornya menelusuri jalanan kota. Dio mencoba menenangkan Angel agar bisa bersikap lebih santai.
"Kalo lo cemas kayak gini, yang ada gue ikutan cemas" ucap Dio.
"Sorry..Gue kebawa suasana" ujar Angel.
Sesampainya dirumah Todi, Angel dan Dio langsung mengetuk pintu rumah Todi dan meneriakkan nama Todi. Todi akhirnya keluar rumah menemui mereka.
"Kalian gila ya? Lo lihat ini udah malem!!! Ganggu gue aja" protes Todi.
"Dasar!! Minta dii..." Dio siap memukul Todi.
"Stopp!! Lo apa-apaan sih!! Sekarang kondisinya lagi darurat" teriak Angel.
"Lo harus ikut gue, Dewa tadi telepon gue dan dia bilang lo nggak bisa dihubungin. Dia minta gue suruh lo ketempat biasa nongkrong. Dari suaranya dia kayaknya kesakitan gitu" terang Angel ke Todi.
"Lo nggak lagi mempermainkan gue kan?" tanya Todi memastikan ini bukan akal-akalan Dio.
"Gue serius!!!" ucap Angel dengan nada serius.
"Okay..kalian boleh pergi. Gue bakal samperin Dewa." ujar Todi kemudian sembari membuka garasi mobilnya.
"Tapiii..." ucap Angel menggantung.
"Lo udah denger kan kita bisa pulang sekarang. Ini udah malem, sebaiknya emang kita balik sekarang" potong Dio.
Angel tidam bisa berbuat apa-apa saat Dio meminta untuk pulang. Selama perjalanan Angel masih saja memikirkan Dewa. Ia memikirkan tentang kemungkinkan-kemungkinan buruk yang terjadi oleh Dewa. Dio yang sadar dengan sikap Angel yang berlebihan hanya bisa diam tidak berkomentar.
Tidak butuh waktu lama mereka akhirnya sampai dirumah Dio. Saat motor Dio memasukki halaman rumahnya, tiba-tiba terdengar suara perempuan memanggil nama Dio. Perempuan itu memanggil Dio dari depan teras rumah Dio.
"Dio!!! Kamu dari mana? Aku nunggu kamu daritadi. Kamu kok bisa sama Angel?" tanya Venya bertubi-tubi.
Angel yang merasa menganggu akhirnya memutuskan berpamitan pulang kepada Dio.
"Kalo gitu gue balik dulu"
Sekarang tinggal Dio dan Venya didepan teras rumah Dio. Sepertinya Dio masih kesal dengan kehadiran Venya sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan Venya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Love
RomanceSekolah baru, rumah baru, kehidupan baru, suasana baru. Seperti sebelumnya kekacauan baru akan dimulai. Permainan akan dimulai, tinggal tunggu tanggal mainnya. Pada saat itulah perasaan yang disebut cinta itu muncul.